IDF 2020, Bangun Gagasan untuk Kemajuan Subsektor Industri Unggulan
March 10, 2020Menghadapi era industri 4.0, Indonesia fokus memperkuat sektor yang mempunyai keunggulan dan daya saing di pasar global yakni industri manufaktur. Subsektor yang diperkirakan tumbuh tinggi ialah: industri makanan dan minuman; industri logam dasar dan barang logam; industri kertas dan barang dari kertas; industri tekstil dan pakaian; industri kimia, bahan kimia, dan farmasi.
“Berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, industri tekstil dan pakaian sebagai satu dari lima sektor manufaktur yang menjadi prioritas dalam pengembangannya. Terutama dalam kesiapan memasuki era industri 4.0, karena dengan pemanfaatan teknologi industri 4.0, akan mendorong peningkatan produktivitas sektor industri secara lebih efisien,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita seperti yang dikutip dari laman resmi Kementerian Perindustrian.
Lima subsektor manufaktur ini dianggap penting karena merupakan sektor padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja. Industri tekstil dan produksi tekstil misalnya, subsektor ini mempunyai rapor biru yakni menyumbang nilai ekpor USD 12,9 miliar di tahun 2019 dan menyerap tenaga kerja sekitar 3,73 juta jiwa.
Peningkatan capaian di sektor industri manufaktur tak hanya menambah tenaga kerja dan menyumbang pendapatan negara yang signifikan. Sektor ini terbukti juga mampu mengurangi angka kemiskinan dan mendorong pemerataan ekonomi. Ketersediaan sumber daya alam yang melimpah mulai dari maritim, pertanian, hingga perkebunan, menjadi potensi untuk menciptakan nilai tambah.
Oleh karena itu pemerintah terus menjalankan beberapa strategi untuk terus menggenjot kinerja baik sektor manufaktur. Salah satunya ialah mendorong perluasan akses pasar serta merestrukturasi mesin dan peralatan industri manufaktur.
“Banyak hal yang kami pacu. Misalnya, memudahkan ketersediaan bahan baku dan pasokan energi,” kata Menteri Agus.
Keseriusan pemerintah menggarap industri manufaktur dirumuskan dalam Rencana Kerja Pemerintah tahun 2021 yang fokus pada sektor industri, pariwisata, dan investasi. Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Taufik Hanafi mengatakan proyek prioritas strategis (major projects) diarahkan untuk mendukung pengembangan di ketiga sektor tersebut. Misalnya pembangunan smelter untuk industri.
Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah dan mendorong pembangunan sektor industri manufaktur. Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan pemerintah akan memilih subsektor industri unggulan yang telah ada menjadi lokomotif penggerak sektor manufaktur.
"Sekarang ini kontribusi dari industri manufaktur kita rendah di bawah 20 persen, sehingga kita tidak masuk kategori negara semi industri. Sementara kita ingin loncat ke 4.0. Aneh kalau kita tidak ada perbaikan di sektor industri manufaktur ini," ujar Menteri Suharso seperti yang tertulis di Kontan.
Sebagai salah satu upaya Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan daya saing subsektor industri unggulan ini, Bappenas kembali menggelar Indonesia Development Forum di tahun 2020. Tema IDF 2020 ialah “Indonesia’s Future Industrialization Paradigm: Value Creation and Adaptive Capacity for Socio-Economic Transformation”. Tema besar ini terbagi menjadi lima subtema yang memerlukan solusi tepat guna dari aktor pembangunan non-pemerintah.
Salah satu subtema IDF 2020 adalah “Meningkatkan Daya Saing Subsektor Industri Unggulan”. Subtema ini bisa didalami dengan menunjukkan praktik terbaik untuk membangun subsektor industri unggulan, strategi mendorong pertumbuhan industri padat karya di tengah persaingan global, dan peta kekuatan dan tantangan subsektor industri unggulan Indonesia dalam kompetisi global.
Solusi lain yang bisa disampaikan peserta di IDF 2020 ialah seputar peran sumber daya industri dalam meningkatkan produktivitas dan penciptaan ekspor produk industri berteknologi tinggi. Contoh baik dari negara lain terkait strategi subsektor unggulan untuk bergabung dalam global production network menjadi masukan menarik bagi pemerintah.
Penelitian yang diharapkan dalam IDF 2020 ialah tentang akselerasi hilirisasi industri berbasis sumber daya alam: strategi peningkatan nilai tambah, penguatan dan integrasi struktur hulu dan hilir industri. Strategi lain yang juga diperlukan untuk mendorong inovasi industri dan pengembangan sektor jasa industri modern agar daya saing meningkat.
Kamu punya solusi lain terkait pendalaman subtema “Meningkatkan Daya Saing Subsektor Industri Unggulan”? Kirimkan karyamu sebelum 17 April 2020. Karya yang terpilih akan dipresentasikan di Bali Nusa Dua Convention Center, 28-29 Juli 2020.**
Bappenas Paparkan Proyeksi Ekonomi Biru di Indonesia Development Forum 2023
Bappenas Paparkan Proyeksi Ekonomi Biru di Indonesia Development Forum 2023
Road to IDF 2023: Komitmen Bappenas Optimalkan Potensi Ekonomi Biru Berkelanjutan Di Papua dan Indonesia
Road to IDF 2023: Komitmen Bappenas Optimalkan Potensi Ekonomi Biru Berkelanjutan Di Papua dan Indonesia
Bappenas Pastikan Blue Economy Jadi Prioritas Kerja Sama Negara ASEAN
Tweets by IDDevForum