Meet The Leader Abimantra Pradhana (Sana Studio): Peluang Bisnis Gaya Hidup Sehat Tak Akan Mati

May 23, 2019

Abimantra Pradhana pendiri Sana Studio dan Kopi Sana

Sebagai penggemar olahraga, Abimantra Pradhana menangkap perubahan gaya hidup warga Jakarta menjadi peluang bisnis. Kala itu, 2012, Jakarta mulai memperkenalkan lingkungan sehat melalui ajang car free day. Orang-orang mulai keluar rumah untuk berolahraga. Abi yang menggemari olahraga sejak masih SMP ini, bisa bertemu dengan orang-orang yang bervisi sama, sehobi.  

Ruang car free day tentu tidak cukup. Perlu wadah agar gaya hidup sehat bisa dijalankan dengan rutin.

“Karena kalau kita tanya kenapa orang tidak berolahraga, mereka harus ada temannya. Jadi, kita bikin sebuah lingkungan, komunitas yang hangat untuk mulai berolahraga. Untuk orang itu, paling tidak mulai gaya hidup sehat dan rutin,” kata Abi yang sebelumnya menekuni bisnis bidang arsitek.

Maka, berdirilah Sana Studio, ruang olahraga yang disebut Abi penuh kehangatan suasana keluarga. Sana Studio didirikan bersama adik iparnya, Layla Munaf yang merupakan instruktur Zumba pertama di Indonesia.

“Kita ingin sebenarnya gaya hidup sehat ini disebarkan lebih luas lagi, dan akses lebih mudah bagi lebih banyak orang,” tambah lelaki 36 tahun ini di Studionya di Panglima Polim.

Latar berlakang itu pula yang membuat Sana Studio berbeda dengan kebanyakan temat gym lainnya. Sana yang sudah berdiri di tiga tempat: Panglima Polim, Cipete, dan Kemang, Jakarta Selatan mengusung konsep komunitas dan mengedepankan suasana kekeluargaan.

“Ini yang tidak bisa di-copy oleh tempat-tempat lain,” lanjutnya.

Menurut Aby, konsep itu membuat orang-orang yang baru mulai mengubah bergaya hidup sehat menjadi merasa diterima, nyaman, dan betah. Para instrukturnya menjalankan peran sebagai teman, guru, coach, bahkan motivator yang bisa menggerakan orang bergaya hidup sehat.

“Yang bisa mendorong potensi yang orang-orang punya dalam setiap session di kelasnya. Itu X factor yang tidak bisa dilihat dalam satu kali pertemuan,” katanya tentang syarat instruktur di studionya.

Mengelola Gaya Hidup Sehat Perkotaan

Gaya hidup sehat bagi Abi dapat menunjang kariernya sebagai seorang arsitek yang punya jam kerja panjang. Ia juga harus membagi waktunya; untuk mengajar tiga kali perhari dalam seminggu sebagai dosen, plus menjadi instruktur.

“Biasanya gaya hidup yang cukup aktif, kalau orang nggak olahraga itu stress akibat deadline dan lain-lain,” katanya. 

Itu sebab, olahraga oleh Abi dijadikan ruang untuk melepas penat dari rutinitas. Dengan berolahraga, setidaknya orang punya ruang lain dan saat itu ia akan merasa lebih hidup.

Abi punya saran bagi pekerja di belakang meja yang terjebak dalam rutinitas 9 to 5 di kantor-kantor.

“Kuncinya, kita harus sadar bahwa kita tidak akan bisa cari waktu berolahraga, pasti semua sibuk. Jadi, kita harus membuat waktu,” tambahnya.

Mulai dari mana?

Jalan kaki 30 menit setiap hari. Meninggalkan mobil dan motor di rumah, lalu menggunakan moda transportasi umum yang akan membuat orang berjalan kaki, meniti tangga, berpindah terus dari satu tempat ke tempat lain. Katanya, jika rutinitas itu sudah terbentuk, orang akan terangsang untuk menaikan level olahraganya, sebab orang cenderung merasa tak pernah puas.   

Menurut Abi, olahraga mampu mendorong pekerja produktif. Ia menjadi buktinya.

“Ketika orang itu sehat, orang akan lebih produktif. Ketika orang itu produktif dan dia sehat, dia bisa menghasilkan dan keluarkan kualitas terbaik dari dirinya,” lanjutnya.

Kini, katanya, makin banyak orang-orang yang rutin berolahraga. Abi mengamati para customer-nya yang 90 persen perempuan. Dalam berbagai perbincangan tergambar, mereka adalah orang-orang aktif dan haus akan informasi.

“Mereka sangat aware dengan tubuhnya. Jadi, mereka sudah mulai memilih makanan yang baik dan sehat untuk dirinya dan mulai melihat pilihan apa yang lebih baik lagi yang mereka bisa dapatkan bagi tubuhnya,” tambah Abi yang mengaku motivasi berolahraga antara lain biar bisa makan enak.

“Hmm, makan enak! Tapi harus sehat,” tegasnya.

Nah, prinsip itu rupanya juga dianut kebanyakan anggota komunitasnya yang ternyata merupakan penggila kopi seperti dirinya. Kopi yang kerap menemaninya saat begadang untuk merancang desain bangunan. Maka Abi, seperti mendapati ide bisnis terpampang di depan mata: meramu kopi yang sehat, untuk dirinya juga untuk komunitasnya.

Ia bersama adiknya lantas mendirikan Kopi Sana, yang dia klaim menyajikan kopi hitam berkualitas dengan susu berbahan kacang almond dan kedelai, penganan vegan, dan sejenisnya. Katanya, kopi hitam yang dipilih aman bagi yang punya masalah asam lambung.

“Kenapa Kopi Sana buka? Karena sudah ada captive market (pasar yang sudah ada), yaitu dari komunitas Sana Studio,” cetus Abi.

Dengan berdirinya Kopi Sana, bertambah pula karir Abimantra, ia mulai menekuni profesi barista. 

 

Peluang Binis dan Profesi Gaya Hidup Sehat Tak Mati

Industri yang bergerak dalam layanan gaya hidup sehat di Indonesia, sesungguhnya baru dimulai lima tahunan. Jauh ketinggalan dari luar negeri yang sudah bergerak sejak 20 tahun silam. Itu sebab, masih banyak ruang untuk berinvestasi maupun meniti karir di bidang ini. Bisnis maupun profesi di bidang ini, kata Abi, tak akan mati.

“Kalau bicara peluang sangat banyak bisa ditarik ke olahraga, makanan, suplemen, atau hal-hal lain yang dibutuhkan,” tambahnya.  Profesi terkait hal ini, antara lain ahli gizi, psikolog olahraga, instruktur, dan lain-lain.  

Orang-orang yang mengisi profesi untuk mengembangkan layanan gaya hidup sehat juga tak harus dari jebolan sarjana olahraga seperti dulu, atau lulusan fitness trainer. Abi memberi contoh sekitar tiga puluh instruktur yang memacu karir di studionya.

“Sekarang kalau dilihat, (di Sana Studio) 99 persen instrukturnya adalah sarjana bahkan post graduate (S2). Cerita menariknya, hampir setengahnya dulu punya kerjaan yang bukan background olahraga. Mereka sudah bekerja sebagai profesional di bank dan lain-lain, sekarang menekuni bisnis ini,” tambahnya. Pesan Abi, jika mau terjun ke bidang ini, sekarang saatnya!

Punya ide agar Indonesia Sehat? Ayo bertemu dan berbagi di Indonesia Development Forum 2019 pada 22-23 Juli 2019!


--> -->