Bappenas Gali Ide dan Gagasan Peluang Kerja di Masa Depan

26 Febuari 2019

IDNNews.id, Batam – Sebagai rangkaian pelaksanaan Indonesia Development Forum (IDF) 2019, Kementerian PPN/Bappenas menyelenggarakan kegiatan Road to IDF 2019. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menjaring ide dan gagasan terkait tantangan pembangunan Indonesia, dengan mengusung tema ‘Mission Possible: Memanfaatkan Peluang dalam Pekerjaan Masa Depan untuk Mendorong Pertumbuhan inklusif’.

Diskusi publik ini, dibuka oleh Staf Ahli Menteri PPN Bidang Pemerataan dan Kewilayahan, Drs. Oktorialdi, MA, Ph.D dan dihadiri sejumlah narasumber teranyar yang memaparkan berbagai hal terkait kondisi investasi dan permasalahannya, pengembangan Batam ke depannya hingga peluang dan problematika ketenagakerjaan.

Di antaranya Kepala Bidang Litbang, Perencanaan Program, Evaluasi dan Pelaporan Bapelitbangda Kota Batam Tri Wahyu Rubianto, Manager Administration and General Affair Batamindo Investment CakrawaIa Tjaw Hioeng, Direktur Politeknik Negeri Batam Priyono Eko Sanyoto dan Founder Cinderella From Indonesia Center Lusia Kiroyan.

“Diskusi publik ini sangat penting, dimana kita meminta masukan dari berbagai pihak. Mulai dari pemerintah daerah, praktisi, akademisi hingga kalangan pengusaha di Batam,” jelas Oktorialdi disela-sela membuka IDF 2019 di Best Western Premier Panbil Batam, Kamis (21/2/2019) pagi.

Dari hasil diskusi tadi, tambahnya, Batam memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi pusat usaha start-up digital masa depan, sesuai dengan inisiatif pemerintah Making lndonesia 4.0.

“Untuk sampai ke sana, penting bagi kita untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi melalu penciptaan iklim investasi yang kondusif dan inklusif, guna mendukung lebih banyak lagi penciptaan lapangan pekerjaan. Yang lebih utama adalah meningkatkan SDM yang kuat, agar dapat terus bersaing di tingkat nasional maupun global,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, ia juga memaparkan adanya dua dari sembilan subtema yang diusung dalam IDF 2019 tersebut terkait akan Batam dan menjadi pembicaraan hangat di tingkat nasional.

Yakni soal ketenegakerjaan dalam kaitannya menghadapi Indonesia 4.0. Sehingga nantinya SDM ini harus bisa mengikuti berbagai perubahan-perubahan yang sangat mendasar dalam kemajuan teknologi.

“Artinya tidak ada lagi pekerjaan administrasi. Lalu bagaimana kita menyikapi hal ini untuk jangka panjangnya dan SDM ini mau dibawa kemana,” terangnya.

Selanjutnya, bagaimana menciptakan iklim usaha yang nantinya memudahkan orang dalam berinvestasi di Batam. Mengingat, sebagaimana kita ketahui bersama, di Batam ada banyak kawasan Industri yang mayoritas diisi oleh Perusahaan Modal Asing (PMA).

“Dan nantinya dibutuhkan orang-orang yang tidak tergantikan oleh mesin. Itulah tantangannya yang sangat besar untuk menciptakan ke arah sana,” jelasnya lagi.

Selain di Batam, nantinya diskusi publik dalam rangka Road to IDF 2019 juga akan diselenggarakan di Semarang, Balikpapan, dan Sorong.

Nantinya, hasil pembahasan terbaik dari keempat lokasi penyelenggaraan Road to IDF 2019 juga akan diseleksi untuk ditampilkan dalam sesi khusus di IDF 2019 pada Juli mendatang.

Ide inovatif dan masukkan yang didapat dari diskusi publik ini menjadi masukan bagi pengembangan materi paparan untuk IDF 2019 pada 22-23 Juli mendatang, di Jakarta Convention Centre (JCC).

Rumusan dan rekomendasi dari forum dua hari ini nantinya juga menjadi bahan masukan penyusunan strategi nasional yang komprehensif untuk penciptaan lapangan kerja 10 tahun ke depan.

Sumber: Idnnews.id


--> -->