NTT Terpilih Sebagai Provinsi Percontohan Pertama Atasi Pengangguran

30 Mei 2019

Suasana Media Gathering Indonesian Development Forum (IDF) di Hotel Swiss Bellin Kristal Kota Kupang, Rabu (225 2019).

Rabu, 22 Mei 2019 23:18

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terpilih sebagai Provinsi pertama di Indonesia yang menjadi percontohan upaya penurunan tingkat pengangguran terbuka oleh Indonesian Development Forum (IDF).

IDF merupakan konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan dukungan pemerintah Australia melalui Knowledge Sector Initiative (KSI).

Hal tersebut disampaikan oleh Staf Ahli Menteri Bappenas bidang pemerataan dan Kewilayahan, Oktorialdi dalam Media Gathering di Hotel Kristal Kota Kupang, Rabu (22/5/2019), melibatkan awak media cetak maupun elektronik.
Ia mengatakan, NTT dipilih karena berhasil menurunkan tingkat pengangguran terbuka secara konsisten sepanjang tahun 2017 hingga 2018. "Berkat keberhasilan tersebut NTT berada di qposisi ke 6 dari Provinsi dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) terendah di Indonesia," ungkapnya.

Kendati demikian, kata Oktorialdi, NTT masih mengalami tantangan kemiskinan dan produktivitas tenaga kerja yang masih rendah. Untuk itu, NTT dipilih untuk berbagi praktik-praktik terbaiknya, juga membangun solusi terpadu atas tantangan pembangunan SDM dan penciptaan lapangan kerja.



Lanjutnya, besok, Kamis (23/5/2019) di tempat yang sama akan digelar diskusi Bappenas dengan Pemerintah Provinsi NTT untuk mencari gagasan inovatif untuk meningkatkan kapasitas angkatan kerja masa depan NTT sekaligus mendorong investasi dan memunculkan peluang kerja yang inklusif.

Ia mengatakan, ke depan, perluasan sektor unggulan diharapakan tidak hanya berpusat pada sektor pertanian, perikanan, kehutanan tetapi juga diperkuat dengan sektor potensial lainnya, yaitu Pariwisata. "Untuk itu pengembangan telenta dan pasar lokal perlu mendapat perhatian khusus," ujarnya.

Lanjutnya, hal ini pula yang nantinya akan menjadi gagasan utama pada diskusi yang mengusung empat subtema IGF 2019, antara lain,


1. Memperbaiki iklim investasi untuk penciptaan lapangan kerja,

2. Mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah yang berdaya saing global.

3. Membina para pelaku usaha sosial

4. Mengembangkan telenta dan pasar lokal.

Ia mengatakan, hasil diskusi akan menjadi masukan dalam sesi khusus tentang Provinsi NTT dalam IDF yang akan digelar pada 22-23 Juli 2019 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan Jakarta.(*)


 



 

 


--> -->