Warning! Ekonomi RI Kuartal II-2020 Turun Cukup Dalam

29 Juli 2020

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mulai buka suara terkait pertumbuhan ekonomi pada triwulan kedua. Meski enggan menyebutkan angka, namun Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas sudah memberi ancang-ancang akan penurunan tersebut.

"Khusus triwulan kedua, kami dari Bappenas memperkirakan penurunan ekonomi yang cukup dalam. Kami relatif menunggu saja angka yang disampaikan Badan Pusat Statistik pada tanggal 5 Agustus 2020. Tapi intinya pada triwulan dua akan ada penurunan ekonomi yang cukup tajam," katanya dalam diskusi virtual, Rabu (29/07/2020).

Kondisi ini diperparah jika melihat negara lain. Beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Spanyol dan Australia justru terlihat memiliki potensi akan munculnya gelombang kedua kasus Covid-19. Yakni setelah relaksasi pembatasan sosial.

"Australia bahkan sudah merespon second wave dengan menerapkan kembali pembatasan sosial yang ketat di beberapa negara bagian," jelas Bambang.

Berbeda dengan Indonesia, negara lain mengalami second wave karena kasusnya sempat menurun. Indonesia belum bisa dikatakan bakal menghadapi gelombang kedua karena sejak awal grafik kasusnya terus menanjak. Bahkan di hari ini, jumlah kasus terkonfirmasi positif sebanyak 2.381 orang atau tertinggi dalam 3 pekan terakhir. Total, sudah ada 104.432 pasien positif Covid-19.

Jika melihat kondisi ini, bukan tidak mungkin angka pertumbuhan ekonomi di triwulan kedua benar-benar akan nyungsep. Apalagi sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sudah memiliki proyeksi terbaru pertumbuhan ekonomi pada triwulan II -2020.

Secara keseluruhan, Sri Mulyani masih memproyeksikan ekonomi 2020 di range -0,4% sampai 1%.

"Kami sendiri sekarang memprediksikan triwulan II-2020 diproyeksikan antara minus 5,08% sampai 3,54% dengan poinnya di -4,3%," kata Sri Mulyani dalam paparan Laporan Semester I-2020 dan APBN Kita Juli 2020, Senin (20/7/2020).

Sumber: CNBC Indonesia
Reporter: Ferry Sandi


--> -->