Subtema
5

Rekayasa Aktivitas Industri untuk Menumbuhkan Pusat-Pusat Ekonomi Baru

Aktivitas sektor industri saat ini masih terpusat di Pulau Jawa, meski sebagai pusat aktivitas industri nasional, Jawa dihadapkan pada permasalahan daya dukung lingkungan yang mulai menurun. Di sisi lain, persebaran pusat-pusat pertumbuhan ekonomi ke luar Pulau Jawa masih belum merata dan belum optimal disebabkan keterbatasan penyediaan infrastruktur konektivitas dan sumber daya manusia, serta belum didukung dengan layanan perkotaan untuk menjamin kualitas hidup. Efektivitas kebijakan menjadi tantangan untuk kepastian usaha di daerah.

Terlepas dari kondisi yang ada saat ini, pengembangan pusat-pusat pertumbuhan baru melalui pembangunan kawasan industri tetap dilanjutkan untuk meningkatkan keunggulan komparatif sumber daya alam dan mendorong diversifikasi ekonomi. Penajaman perlu dilakukan dalam model kerja sama investasi, penyediaan infrastruktur, interkoneksi antar wilayah, penyediaan sumber daya manusia terampil, dan pendanaan. Tahapan pengembangannya juga dapat dimulai dengan mengorganisasi pelaku-pelaku industri mikro, kecil, dan menengah dalam sentra industri kecil dan menengah. Upaya ini diharapkan dapat mendukung pembangunan aktivitas dan kapasitas industri secara bertahap sesuai dengan potensi dan kemampuan setiap wilayah. Hasil dari berbagai strategi tersebut diharapkan dapat mendukung peran industri dalam redistribusi kemajuan pembangunan di berbagai wilayah serta peningkatan daya saing nasional secara keseluruhan.

Kata kunci

Pusat pertumbuhan, efektivitas kebijakan, kawasan industri, diversifikasi ekonomi, kerja sama investasi, penyediaan infrastruktur, interkoneksi antarwilayah, penyediaan SDM terampil, pendanaan kawasan industri, pengembangan sentra IKM, redistribusi kemajuan pembangunan di berbagai wilayah.

Pendalaman Subtema

  1. Praktik terbaik menumbuhkan pusat pertumbuhan baru berbasis aktivitas industri, dengan mempertimbangkan kondisi pasca Covid-19.
  2. Rekayasa ekosistem kebijakan yang dibutuhkan untuk kepastian berusaha di pusat-pusat pertumbuhan baru.
  3. Rekayasa model pengembangan kawasan industri sebagai bagian dari diversifikasi ekonomi.
  4. Rekayasa model investasi dan pendanaan termasuk strategi pendanaan dan pembiayaan alternatif untuk pembangunan infrastruktur konektivitas yang mendukung pertumbuhan pusat ekonomi baru.
  5. Praktik terbaik skema penyediaan dan pengelolaan amenitas kawasan industri (infrastruktur dan interkoneksi) dan layanan perkotaan di wilayah sekitarnya.
  6. Strategi penyediaan SDM terampil di luar Jawa.
  7. Strategi pengembangan sentra IKM sebagai tahapan industrialisasi.
  8. Fokus strategi pengembangan aktivitas industri di wilayah tertentu (Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara).
--> -->