• Mikhail Gorbachev Dom, S.Si, M.Si
    Mikhail Gorbachev Dom, S.Si, M.Si
    Aktifis Pemuda pada Forum Temu Kebangsaan Orang Muda, Ketua Jaringan Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan Jakarta, Banten, Jawa Barat, Peneliti pada Pusat Riset Perkotaan dan Wilayah Universitas Indonesia, Founder Indonesia Environment Literacy Club, Dosen Prodi Arsitektur Lanskap Institut Sains Teknologi Nasional, Kepala Bagian Riset Akademik Institut Humor Indonesia Kini, Anggota Tim Sosial-Politik Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia.
Ideas

Rencana Aksi Pemberdayaan Pemuda di Era Digital

2018
Rencana Aksi Pemberdayaan Pemuda di Era Digital

Gambar RA Pemberdayaan Pemuda

Indonesia sedang dalam masa bonus demografi, yang artinya jumlah penduduk usia produktif memiliki porsi paling besar dalam piramida penduduk. Meski begitu kata bonus adalah kata yang optimistis, seakan hal ini akan berakhir baik, padahal fenomena demografi ini bisa saja berakhir dengan bencana demografi bila penduduk usia produktif tersebut tidak tertangkap oleh bursa tenaga kerja dan menggerakan roda ekonomi. Lalu, kira kira apa yang bisa kita lakukan sebagai pemuda?

Saya secara singkat akan coba menjawab pertanyaan itu, untung saja diajukan di tahun 2018, pada era digital dan revolusi industri 4.0, yang membuat pertanyaan itu masih mampu saya jawab. Era digital telah mengubah kehidupan masyarakat di dunia, bukan hanya Indonesia, era digital pula yang melahirkan revolusi industri 4.0 yang akan mengubah sama sekali cara hidup kita. Hal paling akan berubah adalah dari sisi tenaga kerja, pada nantinya akan berdampak pada sistem pendidikan dan sistem perekonomian.

Mengenal Dunia Digital

Dunia digital bukanlah dunia yang asing bagi teman teman muda, namun saya perlu menjelaskan ini untuk menyamakan persepsi semua pembaca dalam melihat dunia digital. Meski kita sudah berusia tua di dunia nyata, jika baru bersentuhan dengan dunia digital, maka kita boleh dikatakan bayi dunia maya. Sebaliknya walau anda muda, remaja, bahkan anak anak namun jika anda sudah terbiasa dengan dunia digital artinya anda adalah manusia dunia digital. Sama seperti keahlian lain dunia digital butuh jam terbang, semakin anda sering bersentuhan dengan dunia digital semakin anda ahli dengan hal tersebut.

Dunia digital tidak bisa tidak adalah masa depan kita semua, meski banyak dari kita coba memungkirinya, nyatanya seluruh bukti pembangunan di dunia saat ini mengarah pada dunia digital. Pertama-tama yang harus dipahami dalam melihat dunia digital adalah digital behavior (Perilaku Digital) dan digital personality (Kepribadian Digital). Setiap mereka yang lahir baru di dunia digital memiliki perilaku digital, ini biasanya merujuk pada berapa waktu yang kita habiskan untuk on line setiap harinya dan pilihan pilihan kita saat on line yang nantinya membentuk kepribadian digital kita yang menggambarkan citra digital kita.

Kedua hal tersebut saat ini dikumpulkan dan menjadi tambang emas atau tambang minyak baru bernama Big Data. Data tersebut lalu diperjualbelikan ataupun digunakan dalam pembangunan, baik oleh pihak swasta ataupun pihak pemerintah. Begitu menariknya hubungan antara dunia digital dan dunia nyata sehingga dunia digital seakan memiliki hukumnya sendiri, dan setiap orang saat ini berusaha untuk mempelajari dan mempraktekan hukum tersebut serta menjadi raksasa di dunia digital, yang saya sebut dengan fenomena revolusi digital (Digital Revolution).

Revolusi digital menghadirkan Digital Environment, yang merupakan gabungan dari Digital Infrastructure, Digital Content, Digital Community, Digital Engineering, Digital Platform, Digital Economy dan Digital Science. Semua hal tersebut membentuk Digital Reality yang dengan proses infiltrasi dapat mempengaruhi perilaku dan kepribadian manusia di dunia nyata. Ini bukan isapan jempol belaka, revolusi digital sudah menghantarkan beberapa youtubers menjadi artis Hollywood, belum lagi pengunjung mall yang jauh berkurang semenjak adanya e-commerce, atau juga konflik sosial antara ojek online dan ojek pangkalan serta angkutan perkotaan, taksi dan banyak lagi. 

Optimalisasi Potensi Dunia Digital

Disamping kagetnya kita terhadap dunia digital yang menimbulkan gesekan gesekan, dunia digital menjadi harapan baru bagi sebagian orang yang dalam tatanan dunia nyata berada pada posisi kurang menyenangkan. Dunia digital yang merusak tatanan tersebut secara positif meletakan setiap orang setara, era digital juga mendorong era keterbukaan informasi dan data, infrastruktur digital memungkinkan banyak orang mengakses informasi dalam waktu yang bersamaan. Dalam tatanan baru yang cepat dan murah ini kreatifitas dan inovasi bergulir dengan sangat deras dan menentukan arah pembangunan ke depannya.

Untuk menangkap potensi tersebut saya mengusulkan pendidikan dunia digital berbasis komunitas digital. Untuk menjadi raksasa di dunia digital tidaklah mudah, karena itu untuk mencapai hal tersebut setiap manusia digital memerlukan orang lain. Di sinilah peranan komunitas dalam pendidikan menjadi penting, dalam komunitas tersebut bakat seorang manusia digital akan terasah. Meski begitu sedikit fenomena dunia digital yang sudah tertangkap dalam pendidikan formal atau keilmuan yang ada saat ini juga tetap harus dikembangkan, walaupun hal itu tidak akan bertahan lama, hal ini berkaitan dengan inovasi yang selalu mewarnai evolusi dunia digital.

Di luar itu pihak pemerintah dan swasta juga dapat berpartisipasi dalam membangun infrastruktur digital sampai pada pelosok negeri. Hal ini tentu bukan pekerjaan mudah, namun menurut prediksi saya hak atas informasi tidak lama lagi akan menjadi hak asasi manusia setelah internet dan listrik menjadi kebutuhan pokok. Ini artinya pembangunan infrastruktur digital harus dipenuhi sampai ke pelosok, sampai pada daerah dengan tantangan geografis terberat. Karena infrastruktur digital ini dapat secara perlahan mengurangi kesenjangan kualitas sumberdaya manusia dengan jalan pendidikan on line, jika dahulu kita harus mengirim guru terbaik ke pelosok, hari ini kita cukup mengambil video pengajaran dan menaruhnya di internet, siapa saja dalam jaringan dapat mengaksesnya.

Bukan hanya itu, berkembangnya bisnis e-commerce juga harus didukung dengan alokasi ruang yang baik. Dalam dunia digital kecepatan adalah kualitas tertinggi dari sebuah layanan, saat seseorang membeli barang secara on line, mereka sangat tidak sabar untuk menerima barang tersebut di tangan mereka. Hal ini melibatkan struktur ruang dalam hal ini jaringan transportasi dan pola ruang dalam hal ini zona budidaya. Akan terjadi perubahan tatanan besar, kita tidak memerlukan lagi mall, kios atau pasar untuk menjual barang, namun para pebisnis e-commerce membutuhkan gudang, dan gudang ini harus terletak di lokasi paling strategis dari struktur ruang, tepat ditengah pusat kota. Ini tentunya akan mengubah gedung pencakar langit menjadi gudang pencakar langit, dengan kurir yang sibuk mengantarkan barang pesanan, ataupun barang yang ditolak pelanggan. Ini membutuhkan kebijakan penataan ruang baru.

Lebih jauh lagi setiap manusia digital perlu rasa aman dalam menjalani hidup di dunia nyata dan dunia digital, maka terobosan hukum yang memahami dengan baik celah kejahatan dunia digital tentu amat dibutuhkan. Hal ini berhubungan dengan etika digital misalnya, atau pencegahan bagaimana pendidikan merakit bom tidak lagi tersebar di internet sehingga menghasilkan teroris muda yang mendapatkan ilmu dan arahan secara on line. Fungsi pengaturan harus tetap dipegang pemerintah dengan tidak mengurangi kenyamanan pemuda dalam berinovasi dalam revolusi digital. Generasi Z yang sering disebut digital native nantinya membutuhkan dukungan untuk dapat memanfaatkan sumber daya digital dengan optimal.


Komentar
  • Generic placeholder image
    Pitria Ramadanti - 11 Jun 2018 21:39
    Mantappp
  • Generic placeholder image
    Mikhail Gorbachev Dom, S.Si, M.Si - 12 Jun 2018 10:48
    Makasih Pipit, pemikiran ini memang untuk mengangkat derajat hidup anak muda di manapun di Indonesia.
  • Generic placeholder image
    Desy Fatmala - 12 Jun 2018 10:55
    Tremendous!!!!
  • Generic placeholder image
    Izzy Liyas - 12 Jun 2018 10:58
    Banyak juga positifnya
  • Generic placeholder image
    Nadia Parras Ningtias - 12 Jun 2018 11:31
    Setujuuu
  • Generic placeholder image
    Mikhail Gorbachev Dom, S.Si, M.Si - 12 Jun 2018 11:32
    Makasih Desy, nanti kita aplikasikan sama Anak Muda di Aceh yak :)
  • Generic placeholder image
    Mikhail Gorbachev Dom, S.Si, M.Si - 12 Jun 2018 11:33
    Makasih Izzi, Anak Muda ngga boleh kalah kreatif yak, sejarah dimanapun pemuda selalu terdepan.
  • Generic placeholder image
    Richard Riroema - 12 Jun 2018 13:04
    Inspiratif, sebagai pemuda Papua saya menyadari, harus ada kesadaran dan kerja keras untuk hal ini, sehingga bs menjadi contoh bagi kawan2 yg lain untuk berinovasi.
  • Generic placeholder image
    Mikhail Gorbachev Dom, S.Si, M.Si - 12 Jun 2018 13:39
    Makasih Nadia, dunia digital itu terbuka untuk semua kalangan, tidak ada diskriminasi perempuan laki laki, tua ataupun muda, terdidik ataupun tidak terdidik, selama mampu mengerti hukum alam dunia digital maka dia akan sukses.
  • Generic placeholder image
    Armeinita Octavia - 12 Jun 2018 13:50
    Gorba, sukses yaa.. Jangan lupa, pendidikan digital Harus diajarkan dampak positif dan negatifnya sejak dini (Lingkungan terkecil yaitu keluarga hehe).. Semoga generasi muda kita melek digital yg positif yaa
  • Generic placeholder image
    Ukhti Nantika - 12 Jun 2018 14:04
    IELC sangat mungkin untuk menjadi wadah bagi digital native yang ingin bersinergi melestarikan bumi :) lanjutkan bang!
  • Generic placeholder image
    Fitria Nurhasanah - 12 Jun 2018 18:20
    Setuju pak namun juga jangan lupa dipikirkan terkait caranya agar tecapai kesetaraan biaya data atau ketersediaan wifi untuk mengakses internet agar apa yg bapak inginkan bisa terwujud :).
  • Generic placeholder image
    adityas prasetyo - 12 Jun 2018 18:40
    era digital harus dibangun dengan Bersama sumber daya manusia yang mumpuni.
  • Generic placeholder image
    Suzanna kusuma - 12 Jun 2018 21:12
    Thumbs up!
  • Generic placeholder image
    Mikhail Gorbachev Dom, S.Si, M.Si - 12 Jun 2018 21:20
    Terimakasih Richard dan temen temen Papua.
  • Generic placeholder image
    Mikhail Gorbachev Dom, S.Si, M.Si - 12 Jun 2018 21:23
    Terimakasih Kak Vivin, akan selalu diingat soal pendidikan Digital Kak, memang sebaiknya keluarga lebih terbuka soal Digital ya Kak, pendidikan Digital sejak dini. Internet sehat untuk anak anak.
  • Generic placeholder image
    Mikhail Gorbachev Dom, S.Si, M.Si - 12 Jun 2018 21:24
    Terimakasih Ukhti, Indonesia Environment Literacy Club memang harus menjadi wadah para Generasi Z yang punya ketertarikan dengan isu lingkungan hidup.
  • Generic placeholder image
    Mikhail Gorbachev Dom, S.Si, M.Si - 12 Jun 2018 21:26
    Terimakasih Fitria, soal kesetaraan itu nantinya persoalan Infrastruktur Digital yak, memang ini bisa dibangun oleh pihak pemerintah ataupun swasta, atau bisa juga dilakukan oleh komunitas, misalnya bersama-sama kita bikin tower signal di daerah yang masih kosong signalnya, mirip seperti infrastruktur air bersih misalnya, bisa saja dibangun oleh ketiga aktor pembangunan (pemerintah, swasta, masyarakat).
  • Generic placeholder image
    Mikhail Gorbachev Dom, S.Si, M.Si - 12 Jun 2018 21:41
    Makasih Adityas, ini bisa jadi ayam dengan telur, mana yang ada duluan, apakah SDM yang mumpuni untuk Digital yang oke, atau Digital yang menghasilkan SDM yang mumpuni, hehehe.
  • Generic placeholder image
    Mikhail Gorbachev Dom, S.Si, M.Si - 12 Jun 2018 22:41
    Terimakasih Suzanna, lebih keren lagi nanti klo bisa terlaksana yang komunitasnya, tunggu tanggal mainnya yak, hehehe.
  • Generic placeholder image
    Wijana Tata - 13 Jun 2018 0:26
    Menarik, di era disruptif ini tantangan terbesar pemuda/angkatan kerja adalah untuk bisa beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi dengan cepat agar apa yang dilakukan bisa sustain dan apa yang dicita-citakan bisa tercapai. Keterbukaan sangat diperlukan.
  • Generic placeholder image
    Mikhail Gorbachev Dom, S.Si, M.Si - 13 Jun 2018 8:23
    Benar Tata, dan tanpa disadari sudah ada jenis pekerjaan baru yang masih sangat jarang sekolahnya, yaitu Admin. Di Dunia Digital pekerjaan Admin ini kebutuhannya tinggi sekali, dan ini bukan hanya masalah komunikasi, tapi juga manajemen informasi, sedikit selera humor, dan penyedia layanan Admin ini menurut saya lebih baik komunitas. Beberapa orang yang sudah diuji di komunitas dapat naik level menjadi Admin berbagai lembaga penting, baik lembaga swasta ataupun lembaga pemerintah. Karena semua lembaga saat ini mempunyai media sosial, dan banyak sekali netizen yang mengaddress langsung keluhannya pada kanal media sosial lembaga tersebut, maka Admin media sosial lembaga tersebut haruslah kreatif mengelola informasi. Skill ini membutuhkan pendidikan Digital, dan ini masalah jam terbang Digital, hehehe.
  • Generic placeholder image
    anastasia Grandivoriana nomi - 13 Jun 2018 10:20
    Mantap bang gorba
  • Generic placeholder image
    Giovanironi Jeremy S.Pd - 13 Jun 2018 10:27
    Terutama sekali saya rasa bagan payung hukum harus ditetapkan dengan tegas. Karena begitu besar kecanggihan teknologi pada saat ini, masyarakat Indonesia membutuhkan perlindungan jelas dalam rangka mengejar ketertinggalannya. Supaya orang Indonesia tidak dibodohi atau ditipu, sehingga bukannya malah maju dengan kecanggihan teknologi, tapi justru sekedar menjadi semacam tambang uang negara negara maju.
  • Generic placeholder image
    Dethree Pridaningsih - 13 Jun 2018 10:37
    Daebak !!
  • Generic placeholder image
    Syifa Khansha - 13 Jun 2018 10:54
    Setuju pak
  • Generic placeholder image
    Mikhail Gorbachev Dom, S.Si, M.Si - 13 Jun 2018 10:57
    Siap Anastasia, ditunggu implementasinya ya, saya akan segera bikin komunitas Digital Amatir Club, disini kita bisa belajar semua tentang Dunia Digital dari ahlinya.
  • Generic placeholder image
    Mikhail Gorbachev Dom, S.Si, M.Si - 13 Jun 2018 11:02
    Keren Bro Giovanironi, komentarnya tajam sekali, memang Big Data ini the new oil (padahal dulu oil disebut black gold), saat ini ISO bersama World Council on City Data (WCCD) sudah mengeluarkan ISO untuk kota, fungsinya persis yang bro utarakan tambang uang dalam hal standarisasi pelayanan perkotaan, karena itu saya pikir Indonesia tidak boleh tertinggal dalam mengembangkan potensi Dunia Digital, jangan sampai kita hanya jadi pasar saja bagi para pelaku digital, kita harus juga jadi pemain, dan saya percaya anak muda mampu mewujudkan hal itu, bukan hanya kesetaraan antara daerah di Indonesia namun juga kesetaraan Indonesia dengan negara negara dunia lainnya.
  • Generic placeholder image
    Mikhail Gorbachev Dom, S.Si, M.Si - 13 Jun 2018 11:04
    Makasih Dethree, siap siap yak untuk jadi anak muda pejuang Dunia Digital, hehehe.
  • Generic placeholder image
    Ryan manoby - 13 Jun 2018 11:25
    menarik sekali bro, secara tidak langsung mengingatkan, untuk tidak diperbudak oleh teknologi. bravo bro...
  • Generic placeholder image
    Mikhail Gorbachev Dom, S.Si, M.Si - 13 Jun 2018 13:09
    Makasih Syifa, nanti kita aplikasikan pada temen temen di Aceh yak.
  • Generic placeholder image
    Mikhail Gorbachev Dom, S.Si, M.Si - 13 Jun 2018 13:11
    Terimakasih bro Ryan, memang jangan sampai diperbudak bro oleh teknologi ini, namun memaksimalkan potensi yang ada pada teknologi digital ini bro, saya yakin yang mampu ya anak muda, karena itu penting kita membentuk komunitas digital untuk anak anak muda.
  • Generic placeholder image
    ferrari alifa testarossa - 13 Jun 2018 14:44
    manjiw, mantap jiwa
  • Generic placeholder image
    Mikhail Gorbachev Dom, S.Si, M.Si - 13 Jun 2018 17:24
    Terimakasih Ferrari, semoga bisa mantab juga saat implementasinya, hehehe.
  • Generic placeholder image
    Dhian Ivanna - 13 Jun 2018 22:17
    Mantap Mas Gorba!Pas bgt bisa ngangkat issues yg lagi kekinian bgt skrg. Semoga terealisasi idenya!
  • Generic placeholder image
    Lily w - 13 Jun 2018 22:37
    Setuju sekali, apalagi sekarang baik siswa sekolah dasar sampai para profesional hidup di era digital, tingkatkan terus kinerjanya ya kak! :) sukses selalu
  • Generic placeholder image
    Maria Chris L - 13 Jun 2018 23:07
    Terima kasih telah berbagi Bung Gorba. Saya ada beberapa pertanyaan. 1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh seluruh masyarakat Indonesia untuk terjangkau Listik dan Internet? 2. Apakah semua ide ini bisa diterapkan diseluruh pelosok? Sepengetahuan saya sistem pendidikan di Indonesia belumlah merata. Pendidikan terbaik masih dipegang oleh masyarakat di pulau Jawa bagaimana dengan masyarakat lainnya? Sekian pertanyaan dari saya. Sekiranya Bung berkenan menjelaskan. Terima kasih. Semoga pertanyaan ini bisa mencerahkan teman - teman lainnya juga.
  • Generic placeholder image
    Milly Ratudian Purbasari - 14 Jun 2018 8:36
    Exactly what we need, pemberdayaan masyarakat di era digital yg sangat diperlukan!! Sukses ya bro
  • Generic placeholder image
    Riris m - 14 Jun 2018 10:02
    Terbaiklah
  • Generic placeholder image
    Mikhail Gorbachev Dom, S.Si, M.Si - 14 Jun 2018 10:09
    Makasih Dhian, keyakinan saya digital era ini akan terus maju, jadi bukan sekedar kekinian macam "demam batu" yang pernah melanda Indonesia, namun akan terus berkembang inovasi inovasi digital ini.
  • Generic placeholder image
    Mikhail Gorbachev Dom, S.Si, M.Si - 14 Jun 2018 10:11
    Makasih Lily, guru masa depan harus juga bisa menghantarkan siswa untuk bertahan hidup di Dunia Digital nih, hehehe, pendidikan digital harusnya menjadi muatan lokal ataupun bisa juga dipraktekan dalam seluruh pelajaran.
  • Generic placeholder image
    Mikhail Gorbachev Dom, S.Si, M.Si - 14 Jun 2018 10:21
    Terimakasih Maria, saya akan coba menjawab beberapa pertanyaannya yak, (1) jika melihat RUEN (Rencana Umum Energi Nasional) maka seharusnya tahun 2020 kita akan punya listrik di seluruh pelosok Indonesia, kalau untuk telekomunikasi saya pikir prakarsa swasta ditambah pemerintah memang masih menjadi andalan sekaligus hambatan, masalah yang sering muncul adalah swasta yang masuk setengah hati, karena sedikit pelanggannya, nah masalah ini yang harus kita pecahkan bersama. (2) ide ini dapat diterapkan untuk semua pelosok Indonesia, memang khusus untuk keterbaruan Tata Ruang saya khususkan untuk kawasan perkotaan saja, namun maksudnya bukan hanya kota otonom, namun juga kawasan perkotaan di dalam kabupaten, seperti ibukota kabupaten dapat diterapkan rencana aksi tata ruangnya. Kalau masalah pendidikan ini sekali lagi telur dengan ayam, memang literasi yang baik juga nantinya membantu literasi digital, yang memudahkan dalam adaptasi dengan dunia digital, namun sebaliknya dunia digital bisa juga sebagai solusi pendidikan. Inilah yang coba saya tawarkan, dunia digital saya tawarkan sebagai solusi untuk masalah ketidakerataan pendidikan di Indonesia. Karena satu orang guru yang baik dapat kita rekam pengajarannya, lalu video pengajarannya dapat disebar ke seluruh Indonesia dengan jaringan internet. Begitu mungkin jawaban saya Maria, semoga sesuai, hehehe.
  • Generic placeholder image
    Mikhail Gorbachev Dom, S.Si, M.Si - 14 Jun 2018 10:22
    Terimakasih Sis Milly, saya berharap nantinya semua anak muda Indonesia menjadi Digital Pro seperti Sis Milly ini, hehehe.
  • Generic placeholder image
    Mikhail Gorbachev Dom, S.Si, M.Si - 14 Jun 2018 13:26
    Terimakasih Riris, nanti bantu implementasi yak kalau sudah berbentuk komunitas.
  • Generic placeholder image
    Linda Stephanie Boi - 15 Jun 2018 7:50
    Mantap! Artikel yang bermanfaat dan patut di share dan di baca untuk semua kalangan :)
  • Success!
    Failed!
--> -->