Indonesia Timur memiliki daya magis yang menarik siapapun untuk menjadikannya sebagai destinasi wisata. Tidak sedikit yang datang bukan semata untuk vakansi, ada beberapa yang tergerak melakukan sesuatu dan ada sebagian kecil yang malah membulatkan tekad untuk menetap.
Namun bagi Aria Anggadwipa, pindah dari keramaian ibukota dan tinggal di Labuan Bajo adalah pilihan menarik untuk dicoba. Melihat sudut pandang yang berbeda tentang Indonesia. Berbekal sebuah mobil, ia melalui jalur darat selama 10 hari dari Jakarta ke Labuan Bajo. Tak sengaja mendapat tawaran untuk membantu seorang teman membuat kapal phinisi untuk menyelam menjadi semangat tersendiri. Waktu-waktu luang ia pergunakan untuk melihat wajah lain Flores yang tidak hanya sebagai daerah wisata menjadikannya kaya akan pengetahuan baru. Bagaimana cara orang Flores memandang hidup, bagaimana kesederhanaan mereka menjadi hal yang sangat menginspirasi, tradisi yang senantiasa dijaga dengan cara regenerasi.
Tak heran saat saya pertama kali menginjakkan kaki di Flores, Aria punya segudang cerita yang tidak dapat ditemui di mesin pencari. Cerita yang langsung didengar dari masyarakat adat, nelayan, pelaku wisata hingga pemuda-pemuda yang akan meneruskan wajah Flores kelak.
Saya berniat untuk tidak hanya sekadar vakansi, tapi mencoba untuk mendengarkan cerita sesungguhnya dari mereka. Indonesia Timur yang secara luas seringkali diasosiasikan sebagai daerah miskin, terbelakang, sulit air bersih, akses transportasi, dan komunikasi benar adanya. Namun ada hal yang lebih dari itu, hakikat merasa “cukup” dalam hidup menjadi suatu pedoman yang kadang sulit dimengerti oleh sebagian insan perkotaan.
Beruntunglah Aria memiliki kemampuan untuk mengambil potret Indonesia Timur dari berbagai sisi. Eksotisme bawah laut, keresahan masyarakat, kekayaan budaya, sosok inspiratif, menjadi kisah-kisah yang menyenangkan untuk diceritakan kembali. Kelahiran Menujutimur.com menjadi alasan kami untuk eksplorasi Timur Indonesia, tidak hanya di Flores saja, Papua dan Maluku menjadi destinasi.
Kami datang untuk mendengarkan cerita-cerita mereka, lalu memberikan tawaran kolaborasi. Misalnya memberikan kelas “citizen journalism” (jurnalisme warga) di Dobo, Aru untuk pergerakan #SaveAru, kampanye penyelamatan 730 hektar hutan dari konflik perkebunan tebu pada 2015. Menujutimur juga membuat film pendek untuk pergerakan bank Sampah Papa Jo di Labuan Bajo, sebagai dokumentasi perjalanan Papa Jo menuju Okinawa Jepang sebagai pembicara konferensi Northwest of Pacific Action Plan (NOWPAP) dari United Nations Environment Programme (UNEP). Berbekal dukungan dana bersama atau crowdfunding, video aktivitas keseharian Papa Jo sebagai pejuang konservasi dari Timur dapat tayang di timur jauh, Jepang. Terbaru, kami membuat komik anak dari kumpulan cerita inspiratif selama eksplorasi Indonesia Timur berkolaborasi bersama teman-teman komikus terbaik Indonesia.
Tentu saja berkolaborasi bukan perkara mudah, konsistensi dalam pergerakan akan menjadi kunci utama keberhasilan kolaborasi. Hanya saja saat ketergerakan datang untuk memberikan sedikit kontribusi terhadap Timur Indonesia, jangan terburu-buru mengharapkan sebuah perubahan. Dedikasi waktu, tenaga dan banyak hal lainnya untuk sebuah pergerakan tidak bisa menjadi alasan untuk berekspektasi. Dedikasi yang ikhlas tanpa batas biasanya yang bisa membuahkan hasil. Contohnya, komik yang kami buat belum saja dapat rilis. Walaupun sudah berusaha semampunya, ada saja kendala dan penghalang. Namun semangat kami di tahun ketiga penggarapan tidak kunjung surut. Ekspektasi banyak orang yang peduli dan bisa berkolaborasi dalam perilisan akhirnya punah. Kami mengumpulkan pundi rupiah dari membuat brand fesyen, denim yang didesain dengan tenun Timur Indonesia. Kami masih harus berlari panjang untuk sampai ke tujuan.
Dengan adanya Menujutimur.com, kami bahagia sekali bisa menikmati banyak cerita tentang Timur. Untuk kamu yang tergerak melakukan sesuatu, tergerak membuat kolaborasi, sempatkanlah untuk mendengar lebih banyak. Karena ketergerakan kita haruslah untuk apa yang mereka butuhkan, bukan ketergerakan atas keinginan semata.