Abstraksi
Visi pembangunan transmigrasi pada hakekatnya sebagai upaya untuk mempercepat pembangunan terutama di kawasan yang masih terisolir/tertinggal yang sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan para transmigran dan masyarakat sekitar. Untuk pengembangan Kawasan Transmigrasi yang melibatkan seluruh stake holder diperlukan beberapa strategi, agar pengembangannya dapat lebih partisipatif, holistik dan berkesinambungan. Maka Pemerintah Pusat selaku “Steering” dalam pengembangan kawasan transmigrasi, perlu menfasilitasi tersusunnya Kawasan Terpadu Mandiri (KTM). KTM Rasau Jaya di arahkan menjadi 4 Sub Kawasan Pengembangan (SKP). Berdasarkan hasil analisis pengembangan komoditas, maka KTM Rasau Jaya ditetapkan sebagai Kawasan pengembangan Komoditas Jagung, Padi, Kelapa, Ternak Sapi dan Ternak Ayam. Analisis Kelayakan ekonomis pembangunan KTM Rasau Jaya menunjukkan pembangunan Kawasan Terpadu Mandiri (KTM) Rasau Jaya layak untuk dilaksanakan, dengan indikatornya : NPV (18 %) = 464.204.736.075,27 rupiah, Net B/C (18 %) = 1,489, IRR = 21,79 %. KTM Rasau Jaya di arahkan menjadi 4 Sub Kawasan Pengembangan (SKP). Berdasarkan hasil analisis pengembangan komoditas, maka KTM Rasau Jaya ditetapkan sebagai Kawasan pengembangan Komoditas Jagung, Padi, Kelapa, Ternak Sapi dan Ternak Ayam. Analisis Kelayakan ekonomis pembangunan KTM Rasau Jaya menunjukkan pembangunan Kawasan Terpadu Mandiri (KTM) Rasau Jaya layak untuk dilaksanakan, dengan indikatornya : NPV (18 %) = 464.204.736.075,27 rupiah, Net B/C (18 %) = 1,489, IRR = 21,79 %.