Model Ekosistem Bisnis Digital Kopi dan Budaya Gayo Sebagai Platform Industri Kreatif di Aceh

Abstraksi

Pertumbuhan ekonomi daerah berbasis kopi tumbuh pesat dalam satu dekade. Salah satunya Dataran tinggi Gayo di Aceh sebagai daerah produsen kopi indikasi geografis, Kopi Arabika Gayo. Berbagai pelaku lokal terlibat dalam meningkatkan nilai tambah kopi. Mulai petani, pedagang pengumpul, koperasi, pengusaha kafe dan roastery dan pemasar daring. Selain itu, Dataran Tinggi Gayo berpotensi sebagai daerah tujuan wisata dimana komunitas budaya dan penggiat pariwisata aktif terlibat dalam menyelenggarakan atraksi budaya, mengelola paket wisata dan menggerakan pelaku UKM industri kreatif khas Gayo. Saat ini beberapa lembaga dari Masyarakat Perlindungan Kopi Gayo (MPKG), sektor pendidikan, pemerintah daerah, perbankan dan BUMN melalui kegiatan CSR telah bekerjasama menjadikan kopi dan budaya Gayo sebagai sumber daya dalam mengembangkan industri kreatif. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan besarnya komitmen pemerintah dan dunia swasta mengembangkan ekonomi digital, perlu dikembangkan model pengembangan ekosistem bisnis digital (EBD) di Dataran Tinggi Gayo dengan tujuan mengoptimalkan kemampuan platform digital dalam mengkolaborasi dan mensinergikan berbagai pihak sehingga memaksimumkan potensi kopi dan budaya Gayo. Model EBD dikembangkan di Eropa untuk memanfaatkan teknologi informasi bagi UKM dan pemerintah daerah dalam mengintegrasikan dan mendistribukan sumber daya, aplikasi digital, pelayanan dan pengetahuan. Tahapan penyusunan model dimulai dengan pemetaan pelaku di dalam ekosistem bisnis dengan metode social network analysis dan dilanjutkan merumuskan model dengan penggambaran interaksi pelaku dan proses bisnis yang diperlukan serta platform digital yang tersedia dengan metode Business Process Model Notation.