• Ajeng Diannitari
    Ajeng Diannitari
    Staf di DIrektorat Pengembangan WIlayah dan Kawasan atau sebagai Tenaga Ahli bidang Pemantauan Monitoring dan Evaluasi, lulusan S1 Perencanaan Wilayah dan Kota UGM
Papers

Strategi dan Arah Pengembangan Wilayah Kepulauan Belakang Padang

2018

Abstraksi

Kecamatan Belakang Padang merupakan hinterland Kota Batam. Kondisi kecamatan yang merupakan kepulauan, mengakibatkan akses keluar atau masuk ke Kecamatan Belakang Padang menggunakan jalur laut. Secara historis, Kecamatan Belakang Padang merupakan eks pusat kegiatan di Kepulauan Batam saat masih menjadi Kabupaten Kepulauan Riau. Berdasarkan pengembangan wilayah dan pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar, pemerintah membedakan menjadi tiga kluster, yakni Kluster Tanjung Sari – Sekanak Raya, Kluster Kasu – Pemping, dan Kluster P. Terong – Pecong. Pergerakan penduduk di Kecamatan Belakang Padang cenderung sebatas pada kecamatannya saja. Hampir 74% pergerakan dilakukan di dalam kecamatan, sedangkan 14% pergerakan menuju pusat kota, dan 12% menuju ke lokasi lain karena faktor pemenuhan kebutuhan dasar. Pergerakan masyarakat hanya terjadi keluar, hal ini akan mengakibatkan kesenjangan perkembangan wilayah dibandingkan dengan kecamatan lainnya, terutama Kota Batam. Belakang Padang, sebagai wilayah tertua di Kota Batam memiliki potensi untuk dapat dikembangkan menjadi Kawasan wisata budaya. Potensi yang ada ini sangat perlu dipetakan untuk mengetahui strategi pengembangan Belakang Padang selanjutnya. Pemetaan awal untuk menyusun strategi pengembangan Belakang Padang dapat dilakukan melalui analisis SWOT yang secara komprehensif dan objektif berdasarkan kondisi wilayah. Strategi pengembangan wilayah di Belakang Padang dari pembagian kluster dalam memenuhi kebutuhan dasar hingga arah pengembangan wilayah untuk menciptakan branding Belakang Padang sebagai daya tarik pariwisata nantinya dapat menjadi studi kasus untuk mengembangan pulau-pulau kecil lainnya di Indonesia. Karakteristik kepulauan di Belakang Padang dan di pulau-pulau lainnya mungkin berbeda, namun dapat menjadi best practice untuk selanjutnya kembali dikembangkan sesuai dengan karakteristik pulau-pulau lainnya.

Komentar
--> -->