• Tengku Nathasya
    Tengku Nathasya
    mahasiswa
Papers

Mempertanyakan Kembali Dana Desa, Dilema Ke(timpang)an Wilayah : Bangkit dari Terpuruk atau Semakin Buruk?

2018

Abstraksi

Fenomena urbanisasi merupakan hal yang tak terelakkan, baik secara fisik maupun sosial. Paradigma kehidupan kota yang lebih modern dan lengkap, ketersediaan lapangan pekerjaan, serta kemudahan akses menjadi faktor penarik terjadinya urbanisasi. Sementara lemahnya eksistensi perdesaan akibat urbanisasi membuat perdesaan menjadi kurang berdaya. Adanya pola pikir pengkotakan sektoral atas desa yang menganggap desa sebagai tata kelola komunitas yang berbentuk "bejana kuasa rakyat" membuat desa diposisikan hanya sebagai objek pembangunan ditingkat makro. Terlebih lagi adanya realita bahwa desa memiliki beban sebagai penyedia kebutuhan dan penyangga kota. Berdasarkan data BPS (2017), dari total 26,58 juta penduduk miskin di Indonesia, sebanyak 17,28 juta jiwa merupakan penduduk perdesaan. Ketimpangan menjadi hal nyata terjadi, di mana desa dan kota menjadi dikotomi dalam berbagai asosiasi. Dana Desa yang dicanangkan sebagai perwujudan membangun desa dan desa membangun dirasa masih belum optimal dalam pengelolaannya. Belum tegasnya penentuan daerah penerima dana desa, terkikisnya nilai sosial masyarakat dan kemunculan raja-raja kecil yang nyatanya menciptakan penyimpangan dalam pengelolaan Dana Desa sehingga berimplikasi pada permasalahan pengentasan kemiskinan dan ketimpangan yang ada. Dalam penelitian ini akan digunakan analisis ketimpangan wilayah, analisis kelembagaan dan pembiayaan, analisis sarana prasarana, analisis sosial kependudukan, serta analisis stakeholder untuk menjelaskan hal tersebut. Hasil dari penelitian adalah berupa makalah kebijakan ringkas (Policy Brief) sebagai bentuk rekomendasi yang menyajikan model optimalisasi pengelolaan dana desa Pentahelix. Model ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan pembangunan dan pemerataan antar desa, melalui skema penataan desa yang ditujukan untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat, kualitas pelayanan publik, tata kelola pemerintahan yang baik sekaligus meningkatkan daya saing desa.

Komentar
--> -->