Abstraksi
Indonesia sebagai negara kepulauan memilki potensi perikanan tangkap laut yang cukup besar dan seharusnya mampu memberikan kontribusi terhadap perekonomian. Namun, pertumbuhan yang dialami sektor perikanan pada tahun 2016 hanya sebesar 5,14% dan hanya berkontribusi sebesar 2,27% terhadap PDB Indonesia. Hal ini sangat disayangkan melihat potensi laut Indonesia yang diharapkan mampu berkontribusi besar bagi pendapatan negara. Perhatian pemerintah pada sektor ini tertuang dalam NAWACITA. Pertama, menjadikan Indonesia sebagai negara maritim mandiri dan pemimpin sektor perikanan di dunia. Kedua, membangun sektor strategis dimana perikanan merupakan salah satu sektor tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas nawacita dan faktor-faktor produksi berupa kapital dan labor terhadap produksi perikanan tangkap laut pada tahun 2012-2016. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel periode 2012-2016 yang dibagi menjadi dua karakteristik wilayah yaitu kepulauan dan nonkepulauan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada daerah kepulauan jumlah nelayan dan penyuluh berpengaruh positif dan signifikan. Pada daerah nonkepulauan, jumlah nelayan, alat tangkap ikan, penyuluh, dan pengawas berpengaruh positif dan signifikan.