Abstraksi
Program stunting menjadi prioritas nasional mengingat dampak permanen stunting terhadap gangguan kecerdasan dan penyakit degeneratif di usia dewasa dapat mengancam kualitas sumber daya manusia Indonesia. Namun kemampuan lokal untuk mengenali dan mengatasi faktor terbesar pemicu stunting di wilayah masing-masing dirasa belum begitu baik karena aksi yang dilakukan masih terpisah sesuai unit pelaksana program. Hal ini tercermin dari sistem pelaporan yang mengikuti jalur pelaporan Direktorat dan Sub-Direktorat di tingkat Kementerian, walaupun pengumpulan informasi kesehatan sebenarnya dilakukan oleh 1-2 orang yang sama, yaitu bidan desa dan kader Posyandu. Makalah ini membahas metode dan alat pengolahan data sederhana yang memfasilitasi kolaborasi dan berbagi informasi dari unit terkait stunting. Validasi dan pengolahan data yang otomatis melalui alat ini dapat meningkatkan akurasi dan mengurangi beban pekerjaan administrasi dalam pengolahan data. Automatisasi pengolahan data menghasilkan dashboards pencapaian indikator-indikator yang tercakup dalam 6 (enam) unit layanan dalam sektor kesehatan: gizi, kesehatan lingkungan, ibu dan anak, imunisasi, diare dan kecacingan serta Generasi Sehat Cerdas berdasarkan fase penting kehidupan dalam kejadian stunting, dan mengkaitkannya satu sama lain. Alat ini telah diujicobakan pada 100 desa dan 80 Puskesmas di 64 kabupaten, di 11 provinsi, dan diantaranya telah mendorong keberlangsungan kolaborasi dan komunikasi antar unit penyumbang data terkait untuk merumuskan dan melaksanakan rencana aksi pencegahan stunting secara bersama-sama. Metode dan alat pengolah data ini hanya sebagai alat bantu, sehingga monitoring, dokumentasi dan kepemimpinan tetap menjadi faktor penting untuk memastikan kolaborasi antar unit terus berlangsung.