Abstraksi
Dalam era jaminan sosial, kebutuhan masyarakat akan kesehatan semakin meningkat. Puskesmas maupun Rumah Sakit, dituntut meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan untuk menjamin kepuasan pasien. Kualitas pelayanan kesehatan merupakan upaya pemenuhan kebutuhan pasien yang meliputi dimensi bukti langsung, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati yang diberikan tenaga kesehatan dan penunjang medis. Kepuasan pasien adalah respon atau tingkat perasaan yang diperoleh setelah menerima produk jasa pelayanan kesehatan dengan membandingkan kinerja yang dirasakan dengan kebutuhan pasien. Kajian makalah ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan dimensi kualitas pelayanan puskesmas dan rumah sakit dengan kepuasan pasien rawat inap, di Sulawesi Tenggara Metode pengkajian ini menggunakan tinjauan kepustakaan dengan rancangan meta analisis. Beberapa hasil penelitian yang dilakukan di ruang rawat inap Puskesmas Lepo-lepo, Kota Kendari dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Konawe, dibandingkan dan dianalisis secara deskriptif. Hasil kajian mendapatkan 72 responden di Puskesmas Lepo-lepo, Kendari, menyatakan kurang puas (13%), cukup puas (60%) dan puas (27%). Kualitas pelayanannya, sedang (7%), tinggi (69%), dan sangat tinggi (24%). Hasil analisis data menunjukkan, gabungan dimensi kualitas pelayanan (p=0,006), berhubungan dengan kepuasan pasien rawat inap. Sedangkan 115 responden RSUD Konawe, menyatakan kurang puas (20%), cukup puas (58%) dan puas (22%). Kualitas pelayanannya, rendah (6%), sedang (26%), tinggi (48%), dan sangat tinggi (20%). Hasil analisis data juga menunjukkan, gabungan dimensi kualitas pelayanan (ρ=0,000) berhubungan dengan kepuasan pasien rawat inap. Simpulannya, terdapat perbandingan serupa, dimana kualitas pelayanan berhubungan dengan kepuasan pasien rawat inap di puskesmas dan rumah sakit. Bagi penyedia jasa pelayanan kesehatan disarankan terus meningkatkan kualitas pelayanan agar semakin menjamin kepuasan pasien.