Abstraksi
Indonesia telah mengembangkan berbagai jenis pusat pertumbuhan, hingga saat ini antara lain berupa Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB), Kawasan Industri (KI), Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Menarik investasi ke pusat-pusat pertumbuhan menjadi sangat penting karena ketika konsep yang baik telah disusun maka diperlukan bahan bakar penggerak yang mampu mendukung tujuan pusat pertumbuhan dibentuk agar berlangsung secara berkesinambungan. Hal tersebut termasuk melalui ketersediaan lahan yang berstatus clean and clear; aksesibilitas; ketersediaan sumber daya alam; ketersediaan infrastruktur pendukung (jalan, pelabuhan, bandara, listrik, dan air bersih); insentif dan regulasi. Sinkronisasi perencanaan dan penganggaran salah satunya adalah dengan melanjutkan implementasi money follow program, dimana (1) Integrasi sumber pendanaan untuk pencapaian sasaran pembangunan (Belanja K/L - Subsidi/PSOI - Dana Transfer Khusus - Dana Desa - PMN - BUMN - KPBU - PINA) ; (2) Menyususn proyek prioritas nasional (“Satuan 3) ; (3) Menyusun skala prioritas proyek sebagai dasar alokasi anggaran. Pengukuran implementasi money follow program menjadi penting dalam mekanisme evaluasi. Pendekatan ekonomi pembangunan yang akan digunakan selain mengulas soal alokasi sumberdaya yang seefisien mungkin dan pertumbuhan output agregat secara berkesinambungan dari waktu ke waktu, ekonomi pembangunan menitik beratkan pula perhatiannya pada berbagai mekanisme ekonomis, sosial, dan institusional yang harus diciptakan demi meningkatnya standar hidup penduduk.