Abstraksi
Tulisan ini mengkaji upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan dalam ekonomi kreatif di daerah melalui pendekatan desain kolaboratif. Penerapan peran desain dalam kolaborasi lintas disiplin ilmu dan dengan masyarakat menjadi fokus kajian karena hasil dari desain kolaboratif ini bisa menjadi pilihan rencana strategis dalam upaya mewujudkan ekonomi inklusif di daerah. Indonesia mulai menyadari potensi dan peluang pertumbuhan ekonomi kreatif melalui pengelolaan sumberdaya dan pengembangan produk. Namun, sumberdaya alam yang sangat besar dan luasnya keragaman budaya masih kurang dimanfaatkan secara berkelanjutan dan dikelola secara lokal, dan belum adanya strategi pemberdayaan untuk mencapai pertumbuhan ini. Melalui immersion, MENA yang mengombinasikan pendekatan rapid ethnography dan design thinking telah berkolaborasi dengan masyarakat untuk mengembangkan dan memanfaatkan lebih jauh unsur tradisi lokal yang ada, keterampilan, dan lingkungan alam untuk meningkatkan taraf hidup dan mengurangi kesenjangan sosial. Berkolaborasi dengan masyarakat di tiga desa Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur ini menghasilkan konsep “Experience Journey,” yang mana kegiatan pariwisata budaya dan pengembangan produk lokal yang khas bersatu, masing-masing mendukung yang lain, dan mengembangkan kemungkinan yang sesuai. Selain itu, hal penting lainnya adalah gagasan memfasilitasi sebuah tempat atau destinasi menjadi lebih independen yakni dikelola oleh masyarakatnya yang memiliki pengetahuan dan keahlian lokal, jaringan dan pengalaman yang baik. Membangun jaringan pembelajaran horizontal antara pelaku kreatif dengan masyarakat akan mewujudkan potensi besar untuk pertumbuhan desa dan menunjukkan bahwa masyarakat dapat menjadi pelaku aktif potensial untuk ekonomi lokal yang berkelanjutan.