Abstraksi
Keberadaan desa – desa perbatasan pada beberapa wilayah kabupaten di Sulawesi Selatan mengalami perkembangan yang tidak signifikan. Intensitas kegiatan pembangunan dibawah kendali pemerintah masing – masing kabupaten cenderung menunjukkan tingkat kesenjangan yang berbeda. Kasus ini berkaitan dengan desa – desa di perbatasan wilayah antara Kabupaten Wajo, Kabupaten Bone dan Kabupaten Soppeng. Masing – masing pemerintah daerah memberikan intervensi sesuai dengan kebijakan kabupaten, sehingga terjadi perbedaan pelayanan sosial dan ekonomi antar wilayah yang satu dengan yang lain. Pada sisi yang berbeda juga ditemukan kondisi pelayanan sosial ekonomi yang tumpang tindih. Padahal secara geografis kawasan ini memiliki kondisi yang sama, terutama pada pemanfaatan potensi pertanian. Hal ini mengindikasikan terjadinya ketidakterpaduan dalam pengembangan desa – desa perbatasan di wilayah tersebut. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan memaksimalkan potensi desa yang ada dengan menciptkan konektivitas dengan konsep sharing benefit. Daerah dengan kemampuan yang lebih akan mensubsidi daerah yang lain yang memiliki kemampuan lebih rendah, begitupun sebaliknya. Hal ini diharapkan mampu mendorong kemandirian desa tanpa tergantung pada intervensi pemerintah masing – masing kabupaten.