Abstraksi
Gerakan Desa Mandiri merupakan salah satu program perwujudan Nawa Cita Kabinet Kerja Jokowi. Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai peranan dalam keberhasilan program ini karena TIK dapat menghilangkan batas jarak dalam penyebaran informasi. Masih rendahnya Indeks Pembangunan TIK 2016 di Maluku-Papua menunjukkan terdapat kesenjangan informasi di kawasan timur Indonesia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan TIK yang efektif dan efisien di kawasan timur Indonesia dengan metode analisis kualitatif SWOT, IFAS, dan EFAS. Metode ini akan memaksimalkan Streghts dan Oportunities, yang secara bersamaan dapat meminimalkan Weaknesses dan Threats. Analisis faktor internal dari pengembangan TIK di Maluku-Papua antara lain persentase rumah tangga yang memiliki telepon seluler tumbuh sebesar 82,77 persen. Faktor eksternal yang diperoleh diantaranya lokasi geografis dan topologi desa-desa di Maluku-Papua yang sulit dijangkau. Faktor internal dan ekternal TIK Maluku-Papua berada pada kuadran I dengan skor tertinggi untuk strategi matrik SWOT yang efektif adalah 3,66. Kesimpulannya, strategi yang perlu diterapkan adalah penggunaan strategi streght untuk memanfaatkan opportunity (SO) yang dapat diimplementasikan dengan memaksimalkan program pemerintah dalam pengembangan TIK seperti INCAKAP, Desa TIK serta menjalin kerjasama dengan pihak swasta untuk membangun menara bersama komunikasi.