• Nilam Sari
    Nilam Sari
    GGGI (2017-sekarang): 1. Technical advice Buku Putih Provinsi Kalimantan Timur 2017. 2. Technical advice RKPD 2019 Provinsi Kalimantan Timur (2018). 3. Technical support KLHS KSP Maloy, Kalimantan Timur Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (2015-2016): 1. Tenaga ahli perencanaan Balilatfo Sekolah Tinggi Teknologi (2004-2014) 1. Dosen Pendidikan: a. S1- Biologi-UNDIP Semarang b. S2 - ITB, Bandung c. S3 (masih mengerjakan disertasi) - UI, Depok.
Papers

STRATEGI PENGELOLAAN KONEKTIVITAS WILAYAH DI INDONESIA

2018

Abstraksi

Permasalahan konektivitas wilayah di Indonesia menghadirkan sejumlah permasalahan di berbagai bidang, terutama ekonomi, Pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, dan pertahanan keamanan. Berbagai usaha telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia, namun masih mengalami berbagai kendala. Oleh karenanya pengkajian yang dilakukan ini bertujuan untuk memahami sistem yang bekerja pada konektivitas wilayah di Indonesia dalam pengembangan pengelolaannya yang kompleks dan dinamis. Metodologi yang dilakukan adalah dengan menggunakan pemodelan System Dynamic dengan software Powersim studio 10.0, dan deskriptif. Hasil yang didapatkan adalah ditemukan beberapa titik leverage yang dapat dipergunakan untuk pengelolaan konektivitas wilayah di Indonesia. Teknologi Informasi, Transportasi, dan infrastruktur menjadi bidang kunci pada konektivitas wilayah yang handal dan berkerakyatan. Diharapkan dengan pengelolaan konektivitas wilayah ini maka ketimpangan yang terjadi di bagian barat Indonesia dengan di bagian Timur Indonesia tidak jauh, seperti yang terjadi saat ini. Seperti halnya di bidang ekonomi, dimana pusat kegiatan ekonomi nasional masih terpusat di Kawasan Barat Indonesia dengan sumbangan sekitar 80% dari Pendapatan Domestik Bruto. Sedangkan Kawasan Timur Indonesia masih tertinggal, terutama Papua dan Papua Barat. Konektivitas wilayah ini juga dapat membuka daerah yang tertinggal, terluar, dan terisolir sehingga akses terhadap pendidikan menjadi lebih terbuka. Kemiskinan dan penganguran sebagai akibat dari minimnya akses infrastruktur dapat diminimalisir, begitu pula dengan kesenjangan antar kelompok pendapatan. Penguatan konektivitas wilayah ini dapat menciptakan iklim investasi dan iklim usaha yang lebih baik, demikian pula untuk peningkatan ketahanan dan keamanan negara.

Komentar
--> -->