Perencanaan Kampung HITS, penggerak perekonomian Kabupaten Garut

Abstraksi

Kabupaten Garut merupakan Salah satu kabupaten Di Propinsi Jawa Barat penuh tantangan dalam pembangunan . Kabupaten Garut baru terlepas Dari status daerah tertinggal Di Tahun 2014 (melalui SK menteri PDT No 414 tahun 2014). Tantangan lainnya adalah, masih tingginya angka kemiskinan (11,27 % tahun 2017) , pencapaian IPM yang masih rendah (64,52 point , peringkat ke 25 propinsi Jawa Barat) ,belum optimalnya penyediaan infrastruktur, kondisi kemampuan keuangan daerah yang masih rendah (PAD hanya 15,75% Dari total pendapatan). Dalam menghadapi tantangan tersebut, Kabupaten Garut perlu upaya keras melalui pembangunan yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat. Dalam pencapaian tujuan pembangunan tersebut perlu ada upaya terobosan/inovasi pembangunan salah satunya dalam hal pengurangan ego sektoral pemangku kepentingan . Pendekatan Perencanaan pembangunan terpadu, dengan mengakomodir konsep Holistik, integratif, spasial dan tematik (HITS), merupakan salah satu upaya mengurangi ego sektoral tersebut. Walaupun konsep tersebut sudah lama dikemukakan oleh pemerintah pusat namun pelaksanaan di daerah masih sulit diwujudkan. Mulai dari tahun 2018, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Garut mulai menginisiasi konsep Perencanaan terpadu dalam bentuk "Kampung HITS" sebagai terobosan dalam Perencanaan pembangunan. Kegiatan "keroyokan" yang melibatkan beberapa pemangku kepentingan (Holistik , integratif) merencanakan salah satu 'kampung' tertentu (tematik) Di wilayah tertentu (spasial) .Penentuan Kampung - kampung ini setidaknya didasari oleh komoditas unggulan / potensi lokal serta kesesuaian dengan Tata ruang. Untuk "Kampung HITS"yang sudah diinisiasi adalah "Kampung Kreatif Bambu" di Kecamatan Selaawi serta "Wahana Kampung Jeruk" di Kecamatan Samarang. Diharapkan dengan terwujudnya perencanaan terpadu ini selain termuat dalam dokumen perencanaan yang juga ditindaklanjuti dalam bentuk program dan kegiatan.