Abstraksi
Di era digitalisasi saat ini kebutuhan data menjadi kebutuhan mutlak yang mempunyai peran yang strategis dan penting terhadap segala sektor pekerjaan di Indonesia, termasuk sektor peternakan sapi perah. Berdasarkan penelitian terbaru yang dilakukan oleh Bayu (2017) menunjukkan bahwa pertumbuhan susu hanyalah 2% tiap tahunnya, sementara kondisi negara masih defisit produksi susu sekitar 3,6 juta ton. Bahkan penelitian lebih jauhnya yang dilakukan oleh Wahyu (2017) menyebutkan bahwa hanya 14 dari 60 Industri Pengolahan Susu yang bermitra dengan peternak lokal, sedangkan sisanya lebih memilih untuk bermitra dengan peternak luar negeri yang menawarkan harga lebih murah. Optimalisasi pemanfaatan sistem informasi dapat mempermudah urusan mata rantai tata niaga dari produksi hingga penyaluran dari produksi susu sehingga penjualan dari produksi susu lokal dapat berharga lebih murah dibandingkan susu yang diproduksi dari peternak luar negeri. Sistem informasi yang dibangu menciptakan ladang investasi berbasiskan data mining kepada Koperasi Unit Daerah maupun peternak lokal sehingga sistem dapat memberikan feedback secara otomatis dalam bentuk rekomendasi keputusan dan perencanaan investasi yang dapat menghasilkan revenue value yang positif. Dengan diciptakannya aplikasi yang berbasiskan data-driven ini, maka kebutuhan digitalisasi dapat terpenuhi sekaligus mengoptimalkan kebutuhan jual beli, ladang investasi, dan wadah komunikasi bagi seluruh customer segment di sektor peternakan susu.