Abstraksi
Kesenjangan lebih tegas ketidakadilan ekonomi, sosial, politik, kultural serta kualitas kehidupan telah menjadi isu, masalah dan perhatian global dalam bentuk kajian, wacana, bahkan kesepakatan program aksi. Fenomena menarik sekaligus paradox adalah ketika kesenjangan pendidikan mulai berkurang, tetapi kesenjangan ekonomi justru bertambah besar Fenomena tersebut terjadi antar dan intra negara. Yang pertama terdokumentasi antara negara maju dan berkembang, atau negara utara dan selatan atau disebut juga negara metropolis dan pinggiran, Hal serupa terjadi di dalam setiap negara.. Banyak teori diajukan menjelaskan kesenjangan tersebut dan mengundang kontroversi berbasis ideologi teori-teori tersebut. Apa pun penyebab fenomena kesenjangan tersebut banyak kajian internasional masih meyakini pendidikan menjadi aset, modal, kekuatan, energi utama mengatasi kesenjangan melalui penyediaan belajar lewat pendidikan bermutu untuk semua dengan dukungan sumber-sumber memadai dan adil. Pendidikan kompetitif digeser dengan pendidikan kolaboratif kooperatif dengan kemitraan luas. Strategi pendekatan sistem dipadukan dengan pendekatan kultural kontekstual perlu dipilih membentuk suatu pendekatan jenjang majemuk nasional kontekstual. Setiap sekolah adalah komunitas terkait dengan kitaran sosio kultural ekologis politis berbagi dalam banyak hal dengan sekolah kitarannya perlu dikembangkan secara gugus bersama sebagaimana suatu tim kerja untuk keberhasilan bersama. Ini digunakan menjawab kebijakan dan praktik selama ini yang lebih mempertamakan ke-ika-an bukan kebinekaan, dari atas dan untuk papan atas bukan untuk semua, rasionalisitk bukan holistic. Pendidikan dikembangkan dalam kaitan dengan kemampuan masyarakat menyerap produk-produk sekolah dengan pola distribusi produk memperhatikan mereka yang menghasilkan produk yang dibagi. Tanpa itu dampak pendidikan sangat lemah diusahakan sebaik apa pun