Abstraksi
Pengembangan agroindustri berbasis keunggulan lokal menjadi prioritas utama ketahanan pangan nasional. Namun, pengembangan agroindustri kearah yang dinamis dan kuat belum tercapai. Belum adanya integrasi antar faktor input dan output menyebabkan agroindustri masih mengalami disparitas dalam proses pengembangannya, baik pada proses produksi (infarm) maupun pengolahan (off-farm). Permasalahan tersebut diantaranya kebutuhan input produksi, rantai suplai, rantai nilai (value chain), informasi geografis, informasi pasar, perizinan, investasi, serta pemasaran produk di sektor pertanian. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian mengenai pola agroindustrialisasi dan pola produksi pertanian yang lebih modern. Penulisan ini menggunakan pendekatan mix methode dengan data sekunder. Alat analisis yang digunakan dalam penulisan ini adalah LQ (location Quotient), cost benefit analysis, SCOR Model. LQ digunakan untuk mengetahui lokasi basis produksi pertanian dan industri. Analisis scor model sebagai tolak ukur keberhasilan dari supply chain management. Data peta kawasan basis akan dikaitkan dan dikaji sehingga memunculkan kawasan unggul secara komparatif dan kompetitif. Petani dapat memberikan input data tentang komoditas, harga, penyakit, bibit unggul, hasil panen, rantai suplai dan juga terintegrasi dengan layanan fintech investasi untuk modal dan Layanan Kementerian Pertanian sebagai basis Big Data. Data ini selanjutnya akan di olah oleh Artificial Intelligent untuk mendapatkan pola algoritma data. Selanjutnya output data berupa informasi dan peta agroindustri pertanian yang diunggah pada website Growlink.id. Platform Growlink.id melalui mekanisme principle agent secara real time akan mengatur supply chain input sektor pertanian, menyediakan informasi geografis, informasi pasar, melayani akses modal-investasi, perizinan, dan menjadi marketplace pemasaran baik input maupun output Pertanian. Sehingga Growlink.id mewadahi keterkaitan hulu-hilir yang mendorong pertumbuhan ekonomi, mencegah Asymetric Information. Implikasinya pengembangan produksi pertanian dan agroindustrialisasi nasional bisa berjalan dengan efektif, efisien dan unggul.