STUDI PERGESERAN POLA KONSUMSI RUMAH TANGGA: PELUANG PEKERJAAN BARU DI MASA DEPAN

Abstraksi

Pola konsumsi rumah tangga telah bergeser dari goods-based consumption menjadi experience based consumption. Fenomenanya, rumah tangga cenderung menahan belanja barang tahan lama agar dapat lebih banyak melakukan aktivitas konsumsi leisure. Pergeseran pola konsumsi ini terutama disebabkan oleh perubahan gaya hidup, digitalisasi, dan pengaruh pendapatan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pengeluaran konsumsi rumah tangga yang terkait dengan konsumsi leisure menunjukkan peningkatan sejak tahun 2015. Konsumsi leisure, yang mencakup konsumsi restoran dan hotel serta rekreasi dan kebudayaan, pada triwulan I/2015 tercatat memberikan kontribusi 14,31 persen terhadap total konsumsi. Kontribusi tersebut meningkat menjadi 14,72 persen pada triwulan IV/2018. Selain itu, pertumbuhan konsumsi restoran dan hotel tercatat lebih tinggi dibandingkan konsumsi rumah tangga secara umum dan menunjukkan tren penguatan sejak tahun 2015. Pada triwulan I/2015, konsumsi restoran dan hotel tumbuh 4,97 persen (y-on-y) dan menguat menjadi 5,85 persen pada triwulan IV/2017. Pergeseran pola konsumsi rumah tangga ini dapat mendorong dan menguatkan ekonomi kreatif dan pariwisata di Indonesia. Pada tahun 2016, tercatat kontribusi ekonomi kreatif dalam perekonomian sebesar 7,44 persen dan diprediksi akan terus mengalami peningkatan. Sehingga peluang terciptanya lapangan pekerjaan akan semakin besar pada sektor ini. Studi ini digunakan untuk menangkap bagaimana pola pergeseran pola konsumsi rumah tangga yang terjadi menurut provinsi di Indonesia. Data dalam penelitian ini bersumber dari hasil Survei Khusus Konsumsi Rumahtangga Triwulanan (SKKRT) dengan sampel rumah tangga panel. Hasil studi ini diharapkan dapat memperoleh gambaran peta pergeseran konsumsi rumah tangga untuk seluruh provinsi di Indonesia, sehingga dapat dilihat peluang ekonomi dan lapangan kerja untuk industri pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia di masa depan.