• Maldy Febriano
    Maldy Febriano
    Mahasiswa Ilmu Politik
Papers

Hubungan Industrial sebagai Kunci untuk Membangun Kemitraan Strategis antara Usaha Menengah-Besar dan Usaha Mikro-kecil dalam Meningkatkan Skala Bisnis dan Daya Saing, Studi Kasus: PT Grab Indonesia

2019

Abstraksi

Hubungan industrial antara pekerja, korporasi dan pemerintah diperlukan untuk kebaikan setiap aktor yang tentunya memiliki peran yang berbeda. Pada penelitian ini, tim penulis akan memfokuskan bahasan mengenai hubungan industrial antara PT. Grab Indonesia sebagai salah satu korporasi raksasa transportasi online dengan mitra kerjanya. PT. Grab Indonesia, merupakan korporasi yang mampu merangkul mitra kerjanya dalam rangka meningkatkan skala bisnis bersama. Maka dari itu, dalam penelitian ini penulis akan mencoba menjelaskan bagaimana mendorong kemitraan strategis antara usaha menengah-besar dan usaha mikro-kecil untuk meningkatkan skala bisnis dan daya saingnya. Penelitian ini akan menyandarkan analisis menggunakan pendekatan hubungan industrial yang dikemukakan oleh Alan Fox. Fox memiliki tiga pandangan terhadap hubungan industrial, yaitu: perspektif pluralis dimana para aktor dalam hubungan industrial tersebut memiliki kepentingan yang berbeda-beda, perspektif unitaris dimana aktor-aktor yang ada dalam hubungan industrial memiliki kepentingan yang serasi, dan perspektif radikal yang memandang ketimpangan ekonomi pada suatu hubungan industrial yang akan menghasilkan konflik. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh dinamika hubungan kerja antara PT. Grab Indonesia dengan mitra kerja, yang bukan hanya driver, namun juga usaha kuliner sebagai manifestasi dari Grab-food. Pekerja (mitra) yang dibahas disini adalah para driver Grab Indonesia dan part pengusaha kuliner, korporasi yaitu PT Grab Indonesia, dan pemerintah diwakili oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub. Dalam pandangan kami, aktor-aktor tersebut memiliki perannya masing-masing yaitu; PT Grab Indonesia berperan sebagai pemberi kerja, sedangkan driver Grab Indonesia dan pengusaha kuliner sebagai pekerja (mitra), dan Kemenhub dan Dinas Tenaga Kerja berperan sebagai regulator. Maka dari itu, tim penulis akan berusaha untuk melihat hubungan industrial seperti apa yang mampu menjawab tantangan dari industri 4.0 dan bagaimana PT Grab Indonesia mendorong kemitraan strategis sebagai usaha menengah-besar dengan usaha mikro-kecil untuk meningkatkan skala bisnis dan daya saing.

Komentar
--> -->