• Ni Putu Sukma Aryanti
    Ni Putu Sukma Aryanti
    Saya merupakan mahasiswa jurusan business mathematics dan kini sedang duduk di semester 2. Saya senang mengikuti organisasi dan community service.
Papers

Sixth Sense for Diffable

2019

Abstraksi

Setiap manusia di dunia memiliki kesempatan yang sama untuk melakukan sesuatu, tergantung dari usaha yang mereka lakukan. Tetapi, pernahkah Anda berpikir jika tidak semua orang terlahir memiliki kesempatan tersebut? Itulah yang dirasakan oleh teman-teman kita sebagai penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas adalah seseorang yang memiliki keterbatasan fisik/mental, oleh karena itu mereka sering mendapat perlakuan yang berbeda di masyarakat. Tak hanya itu, jumlah penyandang disabilitas yang mampu terlibat di dunia kerja sangat minim dikarenakan keadaan mereka yang tidak dapat diterima oleh lingkungan sekitar, sehingga tak heran jika penyandang disabilitas sangat sulit mendapat pekerjaan dengan lingkungan yang inklusif. Saat ini sekitar 10 persen dari populasi dunia, atau sekitar 650 juta orang, hidup dengan disabilitas. Faktanya, sebagian besar dari orang yang mempunyai disabilitas tinggal di negara-negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia. Jumlah penyandang disabilitas di Indonesia saat ini adalah 11.580.117 orang. Penyandang disabilitas sangat membutuhkan bantuan orang lain untuk menjalani kehidupannya sehari-hari. Namun, hanya segilintir orang yang peduli pada penyandang disabilitas. Dengan adanya hak dari penyandang disabilitas, sudah sepatutnya pemerintah ataupun lembaga penyedia jasa/pekerjaan memberikan kesempatan yang sama untuk mereka mengembangkan sayapnya. Untuk itu kita harus menggunakan apa yang menjadi kekurangan mereka sebagai kelebihan dan sesuatu yang unik. Contohnya bagaimana orang yang sudah jelas-jelas bisu dan tuli bisa menghasilkan buku dan mengajar sebagai guru? Tetapi dengan melakukan pelatihan dan pengembangan secara berkesinambungan, penyandang disabilitas tersebut akan mampu mempelajari sebuah keterampilan untuk mengembangkan wawasannya melalui sarana dan wadah yang memadai. Sekali lagi, ide ini adalah menggunakan kekurangan dari penyandang disabilitas sebagai sebuah kelebihan dan keunikan yang membuat jasa ataupun produk yang mereka buat sangat spesial dan bernilai ekonomis tinggi. Salah satu desa yang terletak di ujung utara Pulau Bali, Desa Bengkala, memiliki penduduk dengan persentase penyandang disabilitas (tuli dan bisu) yang cukup tinggi. Walaupun memiliki beberapa perbedaan, kehidupan di desa tersebut sangat harmonis. Masyarakat berkomunikasi dengan penyandang disabilitas menggunakan bahasa isyarat yang khusus digunakan oleh masyarakat Bengkala. Kondisi ini sangat unik karena bahasa isyarat yang digunakan sangat mencirikan arti kata sebenarnya sehingga mudah dipelajari oleh masyarakat. Tetapi penyandang disabilitas tidak memiliki pekerjaan yang layak dikarenakan keterbatasan yang mereka miliki. Melihat peluang ini, kami ingin membantu penyandang disabilitas (tuli dan bisu) agar mendapat pekerjaan dan penghasilan sehingga kebutuhan mereka tercukupi. Kami ingin mengenalkan keunikan desa ini kepada dunia luar bahwa penyandang disabilitas hidup harmonis dengan masyarakat. Wadah yang tepat untuk permasalahan ini adalah website. Website ini digunakan sebagai media promosi Desa Bengkala ke dunia pariwisata. Adapun 3 konten utama yang akan dimuat di website ini adalah Paket Tour (wisata), Kamus Bahasa Isyarat, dan Berita Terkini Desa Bengkala. Paket tour akan memuat rencana perjalanan wisata di desa Bengkala, dengan ini turis domestik ataupun mancanegara dapat dengan mudah memesan “home stay” atau rumah tempat tinggal dengan warga sekitar. Paket ini juga memuat rencana paket wisata bersama penyandang disabilitas mulai dari membuat jamu kunyit organik, berkebun, hingga menenun pakaian. Mereka juga bisa melihat atraksi tarian yang dibawakan oleh penyandang disabilitas. Hal ini akan menjadi daya tarik sendiri karena penarinya adalah orang yang tuli dan sekaligus bisu. Sedangkan pada menu kamus bahasa isyarat, pengguna website dapat mempelajari bahasa isyarat yang digunakan khusus oleh masyarakat Bengkala. Cara mempelajarinya juga sangat mudah karena tidak seperti kamus biasa yang penuh dengan kata-kata, melainkan di kamus ini kita bisa mempelajari bahasa isyarat dengan stiker. Stiker dalam bentuk gif yang bergerak sendiri membuat kita mudah melihat gerakan dan mempelajari arti gerakan tersebut. Tak lupa menu berita terkini yang akan berisi informasi-informasi terbaru mengenai Desa Bengkala. Website ini nantinya akan kami berikan pengelolaan sepenuhnya kepada para staff di kantor Desa Bengkala. Oleh karena itu, kami akan mengadakan pembelajaran website kepada para staff desa. Menjaga keharmonisan dan saling pengertian juga perlu dilakukan. Maka dari itu, selain memberikan pembelajaran kepada penyandang disabilitas, kami juga memberikan pembelajaran bahasa inggris kepada para masyarakat yang menjadi “local guide”. Tak hanya itu, kami juga akan memberikan bekal berupa pembelajaran atau course Microsoft Office kepada anak-anak dan remaja di Desa Bengkala sebagai generasi penerus. Dengan adanya kegiatan di Desa Bengkala, para penyandang disabilitas akan menjadi bintang utamanya. Jadi tujuan kami juga memberikan kesempatan kepada para penyandang disabilitas untuk membuktikan bahwa mereka juga mmapu bersaing di dunia kerja dengan memanfaatkan kekurangan mereka sebagai kelebihan. Tambahannya, mereka juga bisa berkomunikasi dengan orang luar lebih baik karena selama ini hanya masyarakat sekitarlah yang selalu mengerti dengan mereka. Kedepannya diharapkan program yang telah direncanakan dapat terealisasi dengan baik, karena banyak dampak positif yang dapat diberikan kepada masyarkat dari berbagai sisi serta dapat membantu memajukan tingkat kualitas masyarakat ke arah yang lebih baik. Desa Bengkala merupakan sebuah pilot projek untuk titik awal memulai sebuah gerakan untuk membantu masyarakat dengan disabilitas maupun masalah sosial terkait kekurangan fisik secara bawaan. Keberhasilan projek ini akan menjadi tonggak awal untuk memajukan kualitas masyarakat yang lebih baik di berbagai daerah dengan variasi problematika yang tidak jauh berbeda. Secara umum, kami ingin membantu penyandang disabilitas menggunakan suatu kekurangan sebagai sebuah kelebihan dan membuktikan bahwa mereka mampu bersaing. Hal ini bisa terjadi jika adanya pengembangan dan usaha yang berkesinambungan dari pribadi penyandang disabilitas, keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Usaha ini tidak akan bisa berjalan dengan lancar jika salah satu pihak tidak mendukung. Adanya keharmonisan dan non-diskriminasi adalah salah satu faktor keberhasilan. Namun, faktor utamanya adalah suatu usaha yang pantang menyerah dari penyandang tersebut hingga sesuatu yang menurut orang lain tidak mungkin terjadi bisa mereka wujudkan.

Komentar
--> -->