• Dewiana Simatupang
    Dewiana Simatupang
    Nama saya Dewiana Simatupang, kelahiran tahun 1998. Sedang menempuh S1 di Perguruan Tinggi Negeri UIN Sunan Ampel Surabaya
Ideas

Inisiasi Tebus Mudah Kesehatan dari Sampah

2019

Kota merupakan tempat berpusatnya distribusi pelayanan jasa pemerintah serta pelayanan sosial dan berbagai kegiatan ekonomiserta suatu permukiman yang memiliki tingkat kepadatan cukup tinggi yang disebabkan oleh pendatang atau akibat adanya urbanisasi.

Kepadatan penduduk Kota Surabaya termasuk yang paling tinggi di Jawa Timur. Hingga telah diproyeksikan bahwa pada tahun 2020 penduduk Kota Surabaya mencapai 2.904.751 jiwa, laki-laki terdiri dari 1.435.153 jiwa dan perempuan sebanyak 1.459.598 jiwa.

Dengan bertambahnya jumlah penduduk yang tidak signifikan akan memberikan dampak terhadap ekosistem dan lingkungan. Pertambahan penduduk bukan berarti akan merusak lingkungan yang ada namun pemerintah tidak lagi dapat menyediakan fasilitas untuk melayani kebutuhan imigran massa ke daerah perkotaan. Padatnya penggunaan fasilitas jasa pelayanan umum atau public servis akan memberikan dampak negatif pada pencemaran udara, tanah, dan air. Gejala yang ditimbulkan tidak terjadi secara langsung. Hal ini karena prasarana dan sarana yang dibutuhkan masyarakat memiliki kapasitas atau ambang batasnya masing-masing. Menambah kapasitas atau mengurangi mutu yang diperoleh dari pemanfaatan fasilitas adalah salah satu upaya untuk mengatasi keterbatasan.

Dampak urbanisasi terlihat disalah satu daerah di Surabaya tepatnya di Wonocolo. Daerah ini sering kali terjadi banjir saat musim hujan tiba. Padatnya penduduk mengakibatkan pemanfaatan fasilitas melebihi ambang batasnya. Penggunaan lahan yang tidak efektif untuk rumah kos dan kegiatan ekonomi. Misalnya pedagang kaki lima yang memakan bahu jalan untuk tempat berjualan menyebabkan penumpukan kendaraan dijalan tersebut. Sampah dari kegiatan ekonomi dan sampah rumah tangga tidak dapat terserap secara maksimal karena keterbatasan fasilitas.

Dari persoalan yang seperti itu warga UIN Sunan Ampel Surabaya memiliki inisiatif untuk memberikan CSR bagi masyarakat Wonocolo dalam bentuk pelayanan jasa. Bisa dikatakan bahwa pelayanan jasa ini tidak diberikan secara cuma-cuma, dengan kata lain masyarakat harus menukarkan sampah anorganik di Bank sampah UINSA. Yang nantinya sampah itu ditukarkan menjadi point dalam H-CARD (Healty Card) untuk pembayaran saat melakukan pengobatan di poliklinik UINSA. Hal ini sengaja dilakukan dengan harapan bisa membantu masyarakat dalam menanggulangi banjir akibat banyaknya sampah dilingkungan sekitar. Perlahan dapat menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat bahwa sampah juga berharga.


Komentar
--> -->