Abstraksi
Salah satu masalah dari Indonesia adalah tingginya kesenjangan keterampilan antara masyarakat di kota dan masyarakat pinggiran atau desa. Tidak jarang banyak area pinggiran dan desa yang tidak berkembang karena perencanaan yang tidak baik atau tidak berkelanjutan. Kekurangan sumber daya manusia dengan keterampilan yang memadai di area pinggiran dan desa adalah penyebab utama dari sulitnya pertumbuhan ekonomi lokal. One Village One Planner adalah salah satu cara dalam meminimalisir kesenjangan keterampilan dengan mendorong masyarakat lokal di area pinggiran dan desa untuk menjadi perencana di daerahnya sendiri. One Village One Planner dapat diterapkan melalui EESPP (E-learning and Expert System for Peripheral Planning) secara open system, sehingga kedepannya berbagai pihak dapat memberikan banyak masukan kepada masyarakat lokal hingga pemerintah. Dalam EESPP, E-learning akan memberikan pengetahuan untuk mejadi seorang planner kepada masyarakat lokal di desa, sedangkan expert system akan membantu dalam pengambilan keputusannya. Memadukan e-learning dan artificial intelligence akan memberikan solusi cerdas dalam permasalahan kurangnya sumber daya manusia yang memadai di area pinggiran dan desa. Dalam segi pendanaan, penerapan EESPP dapat dikolaborasikan dengan program pemerintah lainnya seperti dana desa. One Village One Planner dengan EESPP tidak hanya mendorong masyarakat lokal aktif untuk menjadi perencana untuk desanya, tetapi juga memberikan peluang peningkatan ekonomi lokal karena terdapatnya kejelasan perencanaan yang berkelanjutan di suatu desa.