Pemerintah Targetkan Industri Pengolahan Tumbuh 5,6 Persen di 2022

September 01, 2021

JAKARTA – Pemerintah  menargetkan pertumbuhan ekonomi di 2022 berada di kisaran 5-5,5 persen. Basis pertumbuhan ekonomi pada 2022 untuk bisa mencapai target yaitu meningkatkan sektor konsumsi, investasi, serta ekspor, dan impor.

“Pada prinsipnya, pertumbuhan itu tentu basisnya kita berharap di 2022 sudah kembalinya konsumsi masyarakat yang tumbuh 5,3 persen. Lalu, konsumsi pemerintah range-nya 2,8 sampai 4,5 persen,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2022, Senin (16/8).

Menteri Airlangga juga menambahkan pertumbuhan di 2022 juga bisa didorong oleh investasi yang ditargetkan berkisar 5,6-7 persen. Selain itu, ekspor diharapkan tumbuh 5,8-7,3 persen.

Industri pengolahan menjadi bagian penting dalam pertumbuhan ekonomi, dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto sebesar 20 persen. Tahun ini, industri pengolahan ditargetkan bertumbuh 5,6 persen. “Tentu industri pengolahan ini turunnya ke perdagangan, kita berharap bisa tumbuh 4,9 sampai dengan 5,5 persen,” jelasnya.

Sementara itu, ekspor industri pengolahan pada Juli 2021 tercatat sebesar USD 13,56 miliar atau menurun 3,63% dari periode bulan sebelumnya. Kondisi tersebut didorong oleh efek Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang membuat produsen mengurangi aktivitas produksi mereka sehingga berdampak terhadap turunnya kinerja ekspor.

Namun, apabila melihat kinerja Januari-Juli 2021, sektor industri tancap gas dalam meningkatkan kinerja ekspornya. Pada periode tersebut, ekspor industri pengolahan tercatat sebesar US$ 94,62 miliar, meningkat 31,36% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun, sektor manufaktur berkontribusi 78,47% dari total ekspor nasional pada Januari-Juli 2021 sebesar US$ 120,57 miliar, kinerja ini bahkan lebih tinggi dari 2019.


--> -->