Integrasi Infrastruktur Transportasi Menjadi Tantangan KI dan KEK

August 06, 2021

JAKARTA - Komponen logistik cukup dominan di Indonesia dalam menentukan harga sebuah produk. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat bahwa 40 persen komponen biaya logistik berasal dari transportasi. Sehingga jaringan transportasi menjadi isu yang penting dalam Kawasan Industri (KI) maupun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Salah satunya yaitu supply bahan mentah dan geraknya produk bergantung kepada transportasi.

Menurut Ketua Program Studi Magister dan Doktor Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung Sony Sulaksono Wibowo jika kawasan tidak bersaing terhadap harga maka tenant menjadi ragu untuk menetapi kawasan tersebut. “Apalagi kalau sektor pariwisata, itu adalah sektor yang sangat sensitif dengan transportasi,” kata Sony dalam University Lecture #3 Road to Indonesia Development Forum 2021, Kamis (22/7).

Sony menekankan bahwa layanan transportasi basisnya door to door. Selama ini, upaya pemerintah dalam menciptakan door to door yaitu tol laut yang merupakan usaha untuk memberi shifting pergerakan di timur agar lebih tinggi dibandingkan bagian barat. Sehingga harga barang di bagian timur sama dengan bagian barat Indonesia. “Tol laut selama ini didominasi port to port. Tapi yang jadi masalah bagaimana port ke retail-nya. Ini jadi hal yang harus diperhatikan, aksesibilitas menjadi isu yang penting,” kata Sony. 

Pemerintah selama ini sudah menyiapkan akses seperti jalan tol. Akan tetapi, konektivitas antara tol dan pabrik masih menjadi isu yang menjadi tantangan pemerintah. “Kasus di Jawa, akses menuju kawasan industri, koneksi pintu tol ke kawasan industri yaitu jalan provinsi atau jalan desa yang kebanyakan jalan tersebut rusak. Dalam sisi daya tarik, KI ini menarik tetapi akses menjadi masalah,” tambahnya.

Dalam menjawab tantangan fasilitas infrastruktur dan transportasi pada KI dan KEK  ini diperlukan sinergi, pembagian peran, dan tanggung jawab dalam pengembangan KEK dan pengelolaannya. Pemerintah, pengelola, dan pihak lainnya tidak bisa berjalan sendiri. Dengan kolaborasi multipihak maka akan mendatangkan nilai tambah untuk wilayah lokal. “Jangan masing-masing jalan sendiri. Kalau kita mau bangun KEK atau KI di kawasan tertentu, yakinkan integrasi infrastruktur transportasi itu ada. Bisa dibangun setelahnya,” ucap Sony.


--> -->