Sekitar 1.800 Industri Kecil Depok Berpotensi Ekspor

June 04, 2021

JAKARTA – Sebagai negara dengan sistem niaga elektronik/niaga-el (e-commerce) yang paling maju di ASEAN, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia memiliki peluang besar untuk memperluas pasar di Kawasan ASEAN melalui sistem elektronik.

Hal ini yang mendorong pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menyelenggarakan Diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Discussion) yang mengangkat tema ‘Integrasi E-Commerce oleh UMKM’ di Depok. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari ASEAN Agreement on E-Commerce dan salah satu bentuk kerja sama antara Kementerian Perdagangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Free Trade Agreement (FTA) Centre di Jakarta, serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Depok.

“Kami berharap FGD ini juga dapat menstimulasi partisipasi aktif UMKM Indonesia dalam pemanfaatan ASEAN Agreement on E-Commerce. Sehingga, dapat meningkatkan peran pelaku usaha dalam era digital, meningkatkan perekonomian nasional, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat,” kata Direktur Perundingan ASEAN Kemendag, Antonius Yudi Triantoro pada Selasa (20/4). Kemendag juga mendorong keikutsertaan para pelaku UMKM dalam kegiatan ASEAN Online Sale Day (AOSD) 2021, sebagai upaya promosi niaga-el di kawasan ASEAN yang akan berlangsung pada 8 Agustus 2021, bertepatan dengan peringatan hari lahir ASEAN.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Depok, Zamrowi, menekankan pentingnya dukungan pemerintah khususnya Kota Depok. Hal itu guna memberikan fasilitasi kepada UMKM dalam memperoleh sertifikasi, seperti sertifikasi halal, hak kekayaan intelektual, dan standar nasional Indonesia (SNI). “Sertifikasi diperlukan untuk meningkatkan daya saing produk UMKM yang akan dipasarkan di luar negeri,” jelas Zamrowi.

Pada 2020, di Kota Depok tercatat peningkatan total nilai ekspor menjadi USD 146 juta atau meningkat 25 persen dibandingkan 2019 yang sebesar USD 117,1 juta. Produk ekspor utama kota Depok yaitu produk farmasi dan alat kesehatan, furnitur, elektronik, makanan dan minuman, fashion, dan rempah. Selain itu, Kota Depok juga memiliki sekitar 1.800 industri kecil yang berpotensi ekspor.


--> -->