Cara Bupati Tanah Datar Kurangi Kenakalan Remaja di Daerahnya

August 09, 2019

Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi menjadi pembicara dalam acara Indonesia Development Forum di JCC Jakarta pada 22 Juli 2019.Tempo/Mitra Tarigan

TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat, Irdinansyah Tarmizi, memiliki cara sendiri mengurangi kenakalan remaja di daerahnya. "Kami gunakan Program Hafiz Quran. Setiap tahun sebanyak 8 ribu anak minimal hafal 1 juz," kata Irdinansyah kepada Tempo di acara Indonesia Development Forum 2019 di JCC, Jakarta pada 22 Juli 2019.

Irdinansyah mengatakan 8 ribu murid penghafal Quran itu terdiri dari murid tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Melihat semakin banyak anak yang bisa menghafal, Irdinansyah menilai anak-anak itu sangat cerdas. "Anak yang hafiz Quran ini cenderung berperilaku baik. Kalau menipu, atau bohong, mereka jadi takut dan terganggu bacaan dan hafalannya. Tujuan pendidikan kan agar anak cerdas dan menjadi baik kan," kata Irdinansyah.

Ia pun mengatakan program Hafiz Quran ini bisa mengurangi jumlah kenakalan remaja yang terjadi di daerahnya. "Ada saja kenakalan remaja yang terjadi seperti terpengaruh film cabul atau kenakalan lain, tapi karena ada gerakan itu, jadi berkurang jumlahnya," katanya.

Ketika para ibu dan bapak di daerahnya mengaji pada malam hari, anak - anak dalam program hafiz Quran ini menghafal dan mengaji dari mulai Ashar hingga Maghrib. Semakin banyak orang yang mengikuti program ini. "Awalnya kami hanya memiliki 6 Rumah Tahfiz (rumah mengaji), sekarang jumlahnya mencapai 166 Rumah Tahfiz yang dikelola masyarakat," katanya.

Karena peminatnya semakin banyak, pemerintah setempat pun ikut menambah semangat para penghafal Quran ini dengan menyediakan hadiah. Irdinansyah mengatakan beberapa anak dari SD- SMA yang dianggap sudah cukup banyak hafal Al Quran, diajak studi banding ke Malaysia. Pada 2018, 6 orang yang sudah hafal Quran terbanyak, diajak untuk umroh ke tanah suci. "Tambah semangatlah mereka, apalagi ditambah dorongan orang tua mereka. Tahun lalu bahkan ada yang ingin hadiah umrohnya dialihkan untuk orang tuanya. Mereka tidak memikirkan dirinya sendiri. Tandanya mereka orang baik," kata Irdinansyah yang akhirnya memberangkatkan si anak dan orang tuanya dengan bantuan donatur.

Ketika para ibu dan bapak di daerahnya mengaji pada malam hari, anak - anak dalam program hafiz Quran ini menghafal dan mengaji dari mulai Ashar hingga Maghrib. Semakin banyak orang yang mengikuti program ini. "Awalnya kami hanya memiliki 6 Rumah Tahfiz (rumah mengaji), sekarang jumlahnya mencapai 166 Rumah Tahfiz yang dikelola masyarakat," katanya.

Karena peminatnya semakin banyak, pemerintah setempat pun ikut menambah semangat para penghafal Quran ini dengan menyediakan hadiah. Irdinansyah mengatakan beberapa anak dari SD- SMA yang dianggap sudah cukup banyak hafal Al Quran, diajak studi banding ke Malaysia. Pada 2018, 6 orang yang sudah hafal Quran terbanyak, diajak untuk umroh ke tanah suci. "Tambah semangatlah mereka, apalagi ditambah dorongan orang tua mereka. Tahun lalu bahkan ada yang ingin hadiah umrohnya dialihkan untuk orang tuanya. Mereka tidak memikirkan dirinya sendiri. Tandanya mereka orang baik," kata Irdinansyah yang akhirnya memberangkatkan si anak dan orang tuanya dengan bantuan donatur.


--> -->