Startup Lokal Tarik Minat Investor

August 06, 2019

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro.

JAKARTA, (KB).-Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan, ekonomi digital akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2045.

"Kita melihat di tahun 2045 ekonomi kreatif dan ekonomi digital bisa menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Bambang saat menghadiri diskusi Manfaat Ekonomi Digital di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (23/7/2019).

Bambang mengatakan, sektor yang menggerakkan roda ekonomi ke depannya bukan berasal dari pertambangan,pertanian, maupun manufaktur. Tiga sektor tersebut dianggap banyak mengalami kelemahan.

 Salah satu yang mesti dikejar ardalah penciptaan entrepreneur II hidang ekonomi digital sebanyakbanyaknya, Sebab, indikator suatu negara bisa disebut sebagal negara maju adalah mayoritas pendwdnknya bekerja sebagai entrepreneur Bambang Brodjonegoro Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas jadikan andalan ekonomi Indonesia. Justru yang mampu membawa Indonesia menjadi negara maju dengan mengop timalkan ekonomi digital di sektorjasa.

Tentu dengan catatan, tidak hanya sebatas euforia digital dan hanya berjaya di rumah sendiri, tapi memiliki kemampuan skala ekspor. "Kita harapkan industri kreatif tidak jadi euforia dalam negeri tapi berorientasi ekspor. Karena itulah ciri negara maju tadi," kata Bambang.

Ia mengatakan, salah satu yang mesti dikejar adalah penciptaan entrepreneur di bidang ekonomi digital sebanyak-banyaknya. Sebab, indikator suatu negara bisa disebut sebagai negara maju adalah mayoritas penduduknya bekerja sebagai entrepreneur.

Bambang tidak menampik bahwa kreativitas anak muda Indonesia pada ekonomi digital saat ini sangat besar. Bahkan pada gelaran Indonesia Development Forum 2019, beragam ide kreatif dalam penciptaan lapangan kerja baru bermunculan. "Belakangan ini anak-anak muda ternyata kreativitas sudah luar biasa. Mereka belum jadi perusahaan besar itu wajar karena mereka baru mulai. Kreativitas mencari bidang usaha yang kemudian dikaitkan dengan teknologi atau yang dikaitkan ekonomi digital, itu yang bisa menumbuhkan rasa optimistis," tutur Bambang. (Ridho/Ant)***


--> -->