Bappenas: Peningkatan Kualitas SDM Hadapi 3 Kendala

August 02, 2019

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam acara Indonesia Development Forum (IDF) 2019.

Investor Daily--Peningkatan Kualitas SDM Hadapi 3 Kendala JAKARTA Pemerintah terus mengupayakan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional, di antaranya dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Hal ini dilakukan untuk mendorong peningkatan investasi serta mengoptimalkan dampak dari pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan. Namun, sampai saat ini masih terdapat sejumlah kendala yang dihadapi untuk meningkatkaln kualitas SDM.

“SDM yang unggul dan berdaya saing diharapkan dapat mendongkrak produktivitas dan daya saing nasional yang secara langsung akan turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi,” jelas Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam acara Indonesia Development Forum (IDF) 2019 di Assembly Hall, Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (22/7).

Bambang mengatakan, ada tiga hal yang menjadi kendala dalam peningkatan kualitas SDM pertama, daya saing SDM Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara Asean lainnya. SDM Indonesia masih berada pada peringkat 65 dari 130 negara dengan skor 62,19. “Angka ini tertinggal dibandingkan dengan Malaysia di peringkat 33, Thailand di peringkat 40, Filipina di peringkat 50, dan Vietnam di peringkat 64,” ucap Bambang.

Kedua, lebih dari separuh pekerja Indonesia masih berada di sektor informal dengan produktivitas yang rendah. Sektor manufaktur belum berhasil menjadi penggerak utama dalam penciptaan lapangan kerja. Ketiga, masih rendahnya akses kelompok rentan seperti perempuan, penyandang disabilitas, serta penduduk daerah tertinggal terhadap kesempatan kerja yang berkualitas.

“Mayoritas mereka masih bekerja di sektor informal karena sulit mengakses lapangan kerja formal dan lingkungan ketja yang inklusif,” ucap Bambang.

Menurut Bambang, selama periode 2015 sampai 2019, pertumbuhan ekonomi telah mampu menciptakan 11,2 juta kesempatan kerja baru. Jumlah tersebut melampaui target penciptaan 10 juta kesempatan kerja dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) berhasil ditekan menjadi 5,01% pada Februari 2019. Angka ini terendah sejak krisis ekonomi 1997 dan 1998.

Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga terus mengalami kenaikan dengan rata-rata peningkatan mencapai 0,89% dan telah termasuk dalam kategori tinggi. “Tentunya, keberhasilan ini harus dijaga agar akselerasi laju pertumbuhan dan pemerataan pembangunan ekonomi dapat dicapai,” ucap Bambang.

Menurut Bambang, dinamika perubahan demografi dan perkembangan teknologi yang cepat juga memberi peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saing. Merespons berbagai tantangan di atas, upaya pembangunan SDM dilakukan pemerintah Indonesia adalah dengan mengembangkan program holistik dan terintegrasi.

Membangun kesiapan SDM juga harus sejalan dengan upaya penguatan sektor-sektor produktif agar dapat memberikan kesempatan kerja seluas-luasnya kepada masyarakat sehingga pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan dapat diatasi.

“Bagaimana kita mengurangi gap atau mismatch antara keterampilan atau keahlian yang dimiliki oleh angkatan kerja dengan apa yang dibutuhkan oleh pemberi kerja oleh investor,” ucap Bambang.

Kemajuan teknologi menjadi salah satu peluang tetapi juga menjadi tantangan untuk pengembangan SDM. Perkemabngan teknologi harus diikuti dengan kemampuan tenaga kerja. Hal ini akan berujung dengan kenaikan pertumuhan teknologi.

“Bagaiamana perekonomian kita bisa tumbuh dengna nilai tambah. Nilai tambah akan mendorong perekonomian tumbuh lebih baik. Bagaiana memenuhi kebutuhan dan penerapan yang baik,“ ucap Wakil Presiden Jusuf Kalla di tempat yang sama.

Menurut Wapres, perencanaan pembangunan secara matang menjadi faktor penting untuk kemajuan negara. Pemerintah sebaiknya tidak hanya memberikan perencanaan dari atas ke bawah saja. “Kita tidak hanya menikmati inovasi tetapi juga harus menjadi bagian inovasi teknologi. Inilah fungsi dari pemenuhan kebutuhan masa depan dengan masa kini sebagai landasannya,” ucap Jusuf Kalla, (ark)

Sumber: Investor Daily 23 Juli 2019
 
 
 
 

--> -->