JK Soroti Tantangan Pembangunan ke Depan dan Perlunya Peningkatan SDM

August 01, 2019

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyorot tantangan pembangunan ke depan adalah kemajuan teknologi.

Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, kemajuan teknologi menjadi tantangan pembangunan ke depan dan perlu diiringi dengan peningkatan sumber daya manusia.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyorot tantangan pembangunan ke depan adalah kemajuan teknologi. Kemajuan ini, menurut dia, harus seiring dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan yang baik bisa memicu penerapan teknologi yang sesuai. “Pada dasaranya, kemajuan suatu bangsa adalah memenuhi kebutuhan industri, tapi harus ada pendidikan yang baik supaya sesuai dengan teknologi," katanya saat menyampaikan pidato di Indonesia Development Forum 2019 di Jakarta Convention Center, Senin (22/7).

Karena itu, ia menilai perencanaan pembangunan yang matang menjadi faktor penting untuk kemajuan negara. Pemerintah sebaiknya tak memberikan perencanaan dari atas ke bawah saja. “Justru perlu juga mendengarkan ide-ide dari semua pelaku usaha, untuk menyatukan apa yang kita kerjakan sekarang dan masa depan,” ucap JK. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menjelaskan Indonesia akan memasuki masa puncak bonus demografi. Proyeksi Bappenas, jumlah penduduk usia produktif mencapai hingga 68% atau setara dengan 200 juta orang pada 2030.

Pemanfaatan produktivitas sumber daya manusia yang beradaptasi terhadap perubahan teknologi akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Bambang menuturkan pertumbuhan ekonomi sekitar 5% berhasil membuat angka penciptaan lapangan kerja mencapai 11,2 juta orang selama lima tahun terakhir. Padahal, target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 hanya sebanyak 10 juta kesempatan kerja. Karena itu, inovasi teknologi bakal membuat lapangan kerja lima tahun ke depan lebih banyak lagi. "Kita harus memanfaatkan teknologi untuk pekerjaan yang ada pada masa depan serta mendorong keuangan inklusif," kata Bambang.

Sementara itu, Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinland menegaskan salah satu target utama kerja sama bilateral kedua negara adalah penurunan tingkat ketidaksetaraan dalam dunia kerja. Apalagi, dunia global butuh adaptasi yang lebih cepat. IDF 2019 berlangsung pada 22 dan 23 Juli 2019 di JCC Senayan, Jakarta. Ada lebih dari 75 startup kelas baru dan menengah serta 15 startup maju yang saling berbagi pengalaman. Ada juga presentasi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai provinsi percontohan pembangunan. Gagasan dan inovasi dalam forum ini akan jadi rumusan kebijakan berbasis bukti untuk pemanfaatan peluang pekerjaan masa depan.

 

Sumber: Katadata, Penulis: Michael Reily Editor: Sorta Tobing
 


--> -->