Jusuf Kalla : Jangan Hanya Menjadi Konsumen Teknologi

August 01, 2019

Antara/Dhemas Reviyanto Wapres Jusuf Kalla (tengah) bersama Menteri PPN Bambang Brodjonegoro (kanan) dan Dubes Australia Gary Quinlan (kiri) saat membuka IDF 2019.

Jakarta,Media Indonesia-- Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menyerukan agar generasi muda tidak hanya menjadi konsumen dari perkembangan teknologii. Menurut Wapres, generasi muda harus ambil bagian dalam pengembangan inovasi dan teknologi kedepannya.

"Kita tentu tidak ingin hanya menjadi konsumen dari teknologi, tetapi kita juga harus menjadi bagian dari inovasi teknologi tersebut. Itu adalah kunci memenuhi kebutuhan masa depan dengan masa kini sebagai landasannya," tutur Jusuf Kalla saat membuka Indonesia Development Forum (IDF) 2019  di JCC Jakarta, Senin (22/7).

Wapres menilai dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi pada akhirnya akan memunculkan nilai tambah yang akan berpengaruh kepada ekonomi. Teknologi dan inovasi sendiri akan tumbuh dengan pendidikan yang baik sebagai instrumen dasarnya.

"Oleh sebab itu, kita menginginakn perencanaan yang bottom up dan bukan hanya dari atas ke bawah. Saya harap (kegiatan) ini dapat memberikan ide dan inovasi baru yang kemudian diwujudkan dalam tindakan tindakan," tutur Jusuf Kalla.

Wapres mengungkapkan sejak jaman dahulu, perencanaan pembangunan di Indonesia merupakan hal krusial. Salah satunya agar bentuk pembangunan yang tercipta berkelanjutan atau sustainable development. Hal ini sesuai dengan apa yang dibutuhkan di masa depan yang berkelanjutan.

Indonesia Development Forum 2019 ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian PPN/Bappenas bersama Pemerintah Australia, melalui Knowledge Sector Initiative (KSI). Forum dua hari ini diharapkan menjadi wadah bagi praktisi pembangunan di sektor publik, swasta, dan nirlaba untuk bertemu, bertukar gagasan, dan mencari solusi guna atasi tantangan pembangunan Indonesia.

Tahun ini, IDF 2019 mengangkat tema 'Mission Possible: Memanfaatkan Peluang Pekerjaan Masa Depan untuk Mendorong Pertumbuhan Inklusif' dan menghadirkan lebih dari 250 pembicara nasional dan internasional dengan latar belakang industri dan sektor yang beragam. (OL-09)

 

Sumber Media Indonesia

 

--> -->