IDF 2019 Hasilkan Empat Rekomendasi Masa Depan yang Inklusif

July 23, 2019

Sesi Initiate Plenary IDF 2019.

Perhelatan Indonesia Development Forum (IDF) 2019, Mission Possible: Memanfaatkan Peluang Pekerjaan Masa Depan untuk Mendorong Pertumbuhan Inklusif, di Balai Sidang Jakarta Convention Centre JCC Jakarta, 22-23 Juli 2019 menghasilkan empat pilar kebijakan kunci. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro saat penutupan IDF 2019 Selasa sore merinci empat kebijakan tersebut. 

Empat pilar kebijakan kunci meliputi: 

  1. Mendorong pembentukan dan pertumbuhan usaha baru. 
  2. Modernisasi usaha rumah tangga dan UMKM agar berdaya saing global. 
  3. Mempromosikan ketenagakerjaan yang inklusif.
  4. Mempersiapkan tenaga kerja dengan keahlian masa depan.  

Rekomendasi tersebut diharapkan mampu menjawab sejumlah tantangan terkait dunia kerja saat ini. Tantangan struktural berjalan lambat menyebabkan sebagian besar pekerjaan yang tercipta selama dua dekade terakhir adalah pekerjaan dengan produktivitas rendah.

 

Selain itu, ada perlambatan pertumbuhan investasi, terutama investasi padat karya akibat kekakuan iklim investasi dan usaha. Tantangan berikutnya adalah rendahnya kualitas modal manusia Indonesia yang ditunjukkan oleh mayoritas angkatan kerja berpendidikan SMP ke bawah dan memiliki keterampilan rendah.

 

Tantangan rendahnya partisipasi angkatan kerja perempuan dan kelompok marginal lainnya, serta terjadinya kekurangan skill pada sebagian besar okupasi yang disebabkan oleh ketidaksesuaian output sistem pendidikan, terutama vokasi dengan kebutuhan pasar kerja.  

 

Dalam sesi Initiate Plenary Bambang mengatakan IDF 2019, menjadi bagian penting bagi peran Bappenas dalam perencanaan pembangunan.

 

“Apa yang terjadi dalam, dua hari ini terjadi apa yang disebut participatory planning, kalau biasanya participatory planning dilakukan dengan format formal, dalam IDF 2019 dilakukan dalam format lebih cair,” kata Menteri Bambang yang memilih menggunakan graphic recording atau mural rekam grafis yang menjadi kekhasan IDF. 

Selama dua penyelenggaraan IDF, kata Menteri Bambang juga teridentifikasi masalah-masalah dalam pembangunan dan ketenagakerjaan.

“Tapi saya juga gembira, selain permasalahan muncul ternyata banyak sekali muncul solusi,” tambahnya.

Solusi itu antara lain disumbang oleh kelompok muda, termasuk melalui start up.

Salah satu masalah yang muncul adalah  ketimpangan antara SDM dan permintaan pasar kerja. Menanggapi hal tersebut, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, menjelaskan harus ada perbaikan ekosistem dari kaku menjadi fleksibel. Selanjutnya perlu pemetaaan pasar kerja ke depan menjadi penting.  

Pasar kerja relatif pasif harus diubah menjadi lebih aktif, dengan intervensi pemerintah.  Soal skill kata Hanif harus dibuat adaptif agar bisa mengikuti kebutuhan ke depan.

“Tidak barang yang aman saat ini, semua harus punya kemampuan beradaptasi,” kata Hanief.  Terakhir kata Hanif, jaminan sosial ketenagakerjaan harus diperluas.

“Saya usulkan perlu ada jaminan kehilangan pekerjaan,” tambah Hanif. 

Selain itu, ia juga mengusulkan, perlunya ada jaminan pelatihan dan sertifikasi. 

   

Berbagai pihak,  dalam penyelenggaran IDF 2019 telah memberikan gagasan dan mengisahkan praktik baik menyangkut empat rekomendasi kunci. Sebagai contoh, terkait kebijakan Mempersiapkan tenaga kerja dengan keahlian masa depan, Organisasi Perburuhan Dunia atau International Labour Organization (ILO) dalam Special Session (sesi khusus) berjudul  “Long and Winding Road to Quality Apprenticeship in Indonesia”. Sesi  mempromosikan gagasan dan praktik baik soal pemagangan dan apprenticeship.

 

Apprenticeship adalah program pendidikan yang memadukan pelatihan praktis di tempat kerja, program ini terstruktur,” kata  Kazutoshi Chatani, Spesialis Ketenagakerjaan ILO. 

Dunia usaha yang berpartisipasi dalam sesi ini adalah Trans Retail.

“Pemagangan kami pun satu periode itu selama 6 bulan, setiap periode magang penyerapan sebanyak 3000 orang yang sudah berjalan selama 20 tahun, kami bisa menyerap sebanyak 75 persen,” kata Sumarni Mahapertiwi, HR Service Specialist PT Trans Retail.

 

Hasil IDF 2019 akan menjadi masukan yang mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan solusi kebijakan berbasis bukti terkait penciptaan dan pemanfaatan peluang kerja untuk mendorong pertumbuhan yang inklusif. IDF berlangsung selama dua hari, melihatkan berbagai pemangku kepentingan, dari kalangan pemerintah, akademisi, peneliti, industri, kelompok muda, para inisiator dari berbagai sektor usaha, penyandang disabilitas, kelompok perempuan, kelompok adat, dan lain-lain. 

 

Penyelenggaran IDF oleh Bappenas, mendapat dukungan Pemerintah Australia melalui Knowledge Sector Initiative (KSI). KSI merupakan Program kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Australia yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui kebijakan publik yang lebih berkualitas, yang menggunakan penelitian, analisis, dan bukti secara lebih baik. 

Penyelenggaran kali ini adalah kali ketiga, hasil IDF ini akan menjadi -masukan yang mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan solusi kebijakan berbasis bukti terkait penciptaan dan pemanfaatan peluang kerja untuk mendorong pertumbuhan yang inklusif. 

IDF 2019 bertujuan menggalang gagasan dan wawasan untuk mampu mempersiapkan para pekerja masa depan, menciptakan lapangan kerja baru yang layak. Menggerakkan transformasi struktural, dan memastikan hasil-hasil pembangunan merata, inklusif dan berkelanjutan.

Upaya ini sejalan dengan upaya pemenuhan tujuan pembangunan berkelanjutan, Sustainable Development Goals (SDGs), kususnya tujuan 8, yakni mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja penuh dan produktif, serta penciptaan lapangan kerja yang layak bagi semua. Dan tujuan 9, yakni membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan industri inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi, serta tujuan-tujuan relevan lainnya.

Terima kasih sudah terlibat aktif menyampaikan rekomendasi peluang kerja masa depan Indonesia. Sampai jumpa di IDF tahun depan!


--> -->