Road To IDF 2019 Australia Awards Indonesia” Menyelaraskan Keterampilan dan Keahlian dengan Kebutuhan Pasar Kerja

July 10, 2019

Suasana diskusi Road to IDF: "The Future of Work and The Skills Imperative: Global, Australian and Indonesian Perspectives”.

Setiap tahun ada jutaan lulusan baru yang masuk ke pasar kerja. Sayangnya sebagian besar lulusan tidak punya modal keterampilan yang cocok sesuai dengan permintaan tenaga kerja. Kekurangan atau ketidakcocokan ini terus terjadi bertahun-tahun. Dalam hal ini, salah satu tantangan utama yang dihadapi pemerintah adalah mencocokkan penawaran dan permintaan keterampilan untuk merespons perubahan pasar tenaga kerja.

Tantangan ini menjadi bahasan dalam Road to IDF 2019 pamungkas yang sekaligus menjadi kegiatan penutup dari Australia Awards Indonesia (AAI) Short Course “Labour Market Needs Forecasting for Education Policy” yang berlangsung 3 Juli 2019 di Jakarta. Simposium berjudul “The Future of Work and The Skills Imperative: Global, Australian and Indonesian Perspectives” sangat dekat dengan bahasan tema IDF 2019 “Mission Possible: Memanfaatkan Peluang Pekerjaan Masa Depan untuk Mendorong Pertumbuhan Inklusif” yang akan berlangsung pada 22-23 Juli mendatang di Jakarta Convention Centre.

Hadir sebagai pembicara antara lain hadir Widia Jessti, Head of Talent Acquisition, Kementerian BUMN; Prof Sarojni Choy, Profesor Profesional bidang Pendidikan Kejuruan dan Berkelanjutan dari Griffith University; dan Abraham Viktor, Head of Strategy and Innovation Lab, OVO (PT Visionet Internasional). Rival Ahmad, dari Knowledge Sector Initiative (KSI), memandu simposium yang mempertemukan kementerian dan lembaga termasuk Bappenas, Kedutaan Besar Australia, pakar pasar tenaga kerja dari industri, akademisi, dan peserta kursus AAI.

Terkait upaya peningkatan produktivitas dan daya saing yang lebih tinggi agar bisa memenuhi permintaan pasar kerja, pemerintah Indonesia menempatkan penekanan baru pada Sistem Pendidikan dan Pelatihan Vokasi yang dibahas dalam sub-tema 2 IDF 2019. Pemerintah mengakui pelatihan dan pendidikan vokasi yang efektif sangat penting untuk menghasilkan pekerja terampil yang diperlukan untuk mendukung perluasan ekonomi.

Dalam Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK, 12 kementerian dan pemerintah provinsi diminta Presiden mendukung perombakan TVET di Indonesia agar selaras dengan permintaan pasar tenaga kerja dan berdaya saing. Langkah yang dilakukan adalah perlunya menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan industri, meningkatkan materi pengajaran, dan memastikan pelatihan keterampilan praktis. Dalam pengambilan keputusan, perlu juga memastikan penyedia pendidikan, regulator, industri, hingga publik dapat mengakses informasi terkini tentang kebutuhan pasar tenaga kerja.

Pelatihan membutuhkan waktu, sehingga yang disampaikan hari ini harus menargetkan kebutuhan industri di masa depan. Informasi pasar kerja yang andal dan pengetahuan yang tepat dalam menggunakan informasi pasar kerja dalam perencanaan akan membantu upaya reformasi pendidikan vokasi. Kapasitas internal untuk mengumpulkan, menganalisis, serta menggunakan data pasar tenaga kerja di banyak kementerian terkait, akan memengaruhi kecepatan dan efektivitas reformasi  pendidikan vokasi.

Langkah-langkah di atas diharapkan bisa membantu Indonesia memenuhi pasar tenaga kerja yang berubah sangat cepat, sekaligus untuk mengejar target pemerintah untuk menggenjot PDB per kapita menjadi USD 15.000 pada 2025. Target yang sangat membutuhkan transisi yang tepat, dari ekonomi berbasis sumber daya alam, ke ekonomi berbasis industri yang berlanjut pada ekonomi berbasis inovasi.

Program AAI atau Australia Awards Indonesia yang berkolaborasi dalam Road to IDF 2019 ini adalah program beasiswa di Indonesia yang didukung oleh pemerintah Australia selama lebih dari 60 tahun. Tujuan program Australia Awards di Indonesia untuk meningkatkan pembangunan di Indonesia melalui kontribusi dari profesional yang berkualitas internasional serta hubungan yang kuat dan positif dengan Australia.

Sejak tahun 1953, lebih dari 11.500 penerima beasiswa dari Indonesia telah menempuh studi di perguruan tinggi Australia melalui studi jangka pendek dan jangka panjang. Banyak alumni Australia Awards Indonesia yang telah mendapatkan posisi kepemimpinan dan membuat perubahan yang signifikan dalam pembangunan di  Indonesia.

Bahasan-bahasa yang mengemuka dalam diskusi Road to IDF 2019- AAI, “The future of Work and The Skills Imperative: Global, Australian and Indonesian Perspectives” mengantar rangkaian pembahasan sub-tema IDF 2019 kedua Reformasi Sistem Pendidikan dan Pelatihan Vokasi (TVET) untuk Pekerjaan Masa Depan dan sub-tema kedelapan Meningkatkan Kualitas Modal Manusia. Nantikan pembicara dari penerima beasiswa Australia Awards Indonesia di Indonesia Development Forum 2019 pada 22-23 Juli 2019 di Balai Sidang Jakarta Convention Center!

 


--> -->