Preview Special Session Innovate IDF 2019 bersama MCI: Memberdayakan Ekonomi Perempuan Indonesia Melalui Inklusi Keuangan

June 21, 2019

Petani padi di Indonesia mendapat manfaat dari layanan Agri-Fin. Foto: Cassandra Nelson / Mercy Corps.

Perempuan sebagai salah satu kelompok yang termarjinalisasi adalah kelompok dapat merefleksikan kondisi riil perekonomian Indonesia. Temuan Global Gender Gap Report 2018 menyebut perbedaan kesempatan dan partisipasi ekonomi perempuan Indonesia menunjukkan angka hampir 50 persen lebih rendah dibanding laki-laki.

Kendati perempuan kerap kali memanggul tanggung jawab untuk mengatur pengeluaran keluarga, ternyata literasi finansialnya masih rendah. Ada beberapa penyebab yang membuat perempuan dari pengusaha hingga petani kecil berada dalam kondisi partisipasi ekonomi yang timpang dibanding laki-laki. Antara lain keterbatasan informasi maupun akses terhadap literasi keuangan, jejaring pengembangan usaha serta layanan keuangan formal, yang otomatis mempengaruhi produktivitas dan pendapatan mereka.

Terkait literasi keuangan, berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2016 yang dilakukan OJK, orang Indonesia yang melek keuangan di bawah 30 persen.  Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK Horas Tarihoran merinci dari survei tersebut terungkap tingkat literasi keuangan perempuan 25,5  persen lebih rendah ketimbang laki-laki sebesar 33,2  persen.

Bahkan, Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) menyatakan bahwa 80 persen perempuan tanpa akses bank yang tinggal di daerah perdesaan berada di bawah garis kemiskinan dan 51 persen di antaranya adalah ibu rumah tangga.

Mercy Corps Indonesia (MCI) akan membahas inklusi keuangan dalam sesi  Innovate pada penyelenggaraan Indonesia Development Forum atau IDF 2019 yang bertema Mission Possible:  Memanfaatkan Peluang Pekerjaan Masa Depan untuk Mendorong Pertumbuhan Inklusif. MCI menyoroti pentingya pemberdayaan ekonomi perempuan melalui program inklusi keuangan, yang antara lain bisa mengantar mereka pada akses kredit modal.

Kunci penting untuk menggenjot kemampuan ekonomi perempuan adalah melalui kebijakan yang memberikan ruang bagi para perempuan untuk berdaya secara ekonomi melalui pelaksanaan program inklusi keuangan.  Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam laman BI (Oktober 2018) mengingatkan dengan porsi besar pelaku UMKM adalah perempuan, literasi keuangan dapat membantu mengatasi ketimpangan gender dalam inklusi keuangan. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut peningkatan inklusi keuangan perempuan akan meningkatkan kesejahteraan, mengurangi kemiskinan, dan menjembatani kesenjangan yang sering menjadi permasalahan negara berkembang. Dalam perkembangan teknologi, ada tantangan untuk meningkatkan inklusi digital bagi perempuan, yaitu terkait kemampuan literasi digital yang lebih rendah. Tantangan lainnya yang menyebabkan minimnya inklusi keuangan bagi perempuan adalah kurangnya jaminan untuk mendapatkan pembiayaan lembaga keuangan formal, dan perempuan yang lebih nyaman dengan sektor informal.

Mercy Corps Indonesia adalah bagian dari organisasi global yang memiliki fokus kegiatan meliputi bantuan gawat darurat, membangun masyarakat berkelanjutan yang dapat memenuhi kebutuhan anak-anak dan keluarga, pendekatan terpadu strategis mencakup pertanian, pengembangan ekonomi, kesehatan, perumahan dan infrastuktur, serta pemberdayaan orgnanisasi-organisasi setempat.  

Sejalan dengan tujuan meningkatkan literasi dan keuangan inklusi, khususnya untuk kelompok perempuan pengusaha dan petani, Mercy Corps Indonesia melaksanakan sejumlah program pertanian, kewirausahaan, dan inklusi keuangan melalui intervensi literasi, dan inklusi keuangan khususnya di wilayah perdesaan. Intervensi dilakukan melalui fasilitasi pemberdayaan ekonomi bagi perempuan pengusaha mikro dan petani kecil untuk memperoleh akses terhadap layanan keuangan formal yang berkelanjutan. MCI memperkenalkan layanan perbankan melalui agen bank (branchless banking). 

MCI sejak Januari 2016 melalui program AgriFin Mobile dan Mobile Financial Services for Female Entrepreneurs memfasilitasi perempuan pengusaha dan petani kecil untuk mengakses layanan layanan keuangan digital menggunakan telepon seluler (ponsel), baik smart phone atau feature phone.  Layanan ini disediakan oleh perempuan ibu rumah tangga, pemilik kios sarana pertanian, perempuan pengusaha, pengurus kelompok tani di desa yang merupakan agen Bank Mandiri di enam kabupaten di Jawa Timur. Mereka sudah lolos seleksi penilaian kelayakan sesuai aturan OJK dan pihak bank penyedia layanan.

Program ini menitikberatkan baik pada sisi suplai (agen bank) maupun permintaan (pelanggan) dari layanan keuangan. Pelanggan utama adalah para anggota kelompok tani dan anggota masyarakat lainnya dengan 60 persen lebih nasabah perempuan. Untuk meningkatkan pendidikan perempuan terhadap produk dan layanan perbankan, MCI juga memberikan pelatihan literasi keuangan bagi para perempuan pengusaha dan petani.

Keberhasilan program di atas antara lain telah memberikan informasi dan jangkauan yang nyata kepada masyarakat yang masih belum tersentuh layanan keuangan formal. Apa saja dampaknya?  Empat pembicara akan hadir membahas hasil dari praktik-pratik baik yang dilakukan oleh MCI dalam Sesi Khusus Inovasi bersama MCI di IDF 2019.

Keempat pembicara yang akan berbagi inovasi yaitu Tias Dewi Ratih, Agen Mandiri & Ibu Rumah Tangga, Kabupaten Malang (TBC);  Zedo Faly, SVP Micro Development & Agent Banking, Bank Mandiri, Tbk; dan  Munirah, Agen Mandiri & Pengusaha Mikro, Kabupaten Bojonegoro; serta  Andi Ikhwan, Director of Agriculture, Entrepreneurship and Financial Inclusion, MCI. Sesi ini akan dimoderatori Glory Sunarto, Program Manager – Mobile Financial Services for Female Entrepreneurs, MCI

Mercy Corps Indonesia mencatat dan merekomendasikan bahwa inklusi keuangan dapat dimulai dari kelompok perempuan. Agen bank perempuan terbukti dapat merekrut lebih banyak nasabah daripada agen laki-laki.  Agen bank perempuan terbukti tidak memiliki hambatan untuk beriteraksi dengan calon nasabah, baik melalui jalur formal atau informal yang ada di perdesaan.

Masih banyak catatan menarik lainnya tentang pengalaman dari praktik baik perempuan dan literasi keuangan yang bisa Anda simak dalam sesi ini. Anda dapat berkontribusi ide inovasi literasi keuangan kelompok perempuan dan langkah promosi yang inovatif. Nantikan Special Session Innovate IDF 2019 bersama MCI!


--> -->