Pemerintah Bersinergi dengan Industri Petrokimia Siapkan SDM Kompeten

May 10, 2021

JAKARTA - Industri petrokimia merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan agar lebih berdaya saing. Sehingga diperlukan pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) kompeten bagi sektor industri petrokimia. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian Arus Gunawan mengatakan perlunya peningkatan investasi untuk mendorong penumbuhan dan penguatan industri petrokimia. “Langkah ini juga harus didukung melalui penyiapan tenaga kerja industri yang kompeten sehingga akan semakin produktif dan inovatif,” kata Arus dalam keterangan tertulis, Minggu (11/4).

Pada masa pandemik ini, kinerja industri petrokimia nasional masih tumbuh positif karena menyubstitusi produk impor. Bahkan, tingkat utilisasi sektor strategis ini mencapai 95 persen. Arus menambahkan untuk mengoptimalkan kinerja tersebut, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan PT Petrokimia Gresik. Wujud sinergi yang dijalankan adalah penyelenggaraan program setara Diploma Satu (D1).

“Program pendidikan setara D1 ini diselenggarakan oleh Politeknik APP Jakarta dan Politeknik ATI Makassar, yang merupakan unit pendidikan vokasi di bawah binaan BPSDMI Kemenperin,” ungkap Arus. Program pendidikan setara D1 ini dilaksanakan secara tailor made atau sesuai dengan keinginan dan kebutuhan penggunanya yaitu PT. Petrokimia Gresik.

Sebagai hasil kerja sama tersebut, Kemenperin menyelenggarakan pelepasan lulusan secara daring dengan total 194 orang pada Kamis (8/4). Terdiri dari Program Setara D1 untuk Program Studi (Prodi) Pemasaran Logistik, Prodi Teknik Kimia Industri, dan Prodi Teknik Perawatan Mesin.

“Ini merupakan bentuk nyata dari komitmen Kemenperin untuk terus menyediakan SDM industri yang kompeten melalui Program Pendidikan Setara D1,” tegas Arus. Adapun pada 2020, Kemenperin telah memfasilitasi 18 kelas program setara D1 untuk 607 peserta D1 di 10 provinsi dan 12 Kabupaten/Kota.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengungkapkan, lulusan dari jurusan Teknik Kimia Industri, Teknik Perawatan Mesin, serta Pemasaran dan Logistik ini telah mendapatkan kurikulum spesifik yang disesuaikan dengan kebutuhan industri, sehingga saat mereka lulus diharapkan sudah bisa langsung bekerja.

Adapun platform pembelajaran digital yang telah disiapkan Petrokimia Gresik, antara lain Virtual Reality, Augmented Reality, 360 Plant Tour dan Enterprise University. Melalui aplikasi ini, proses pembelajaran dan transfer knowledge dapat terus berjalan. “Selain itu, metode tatap muka antara mahasiswa dan dosen pengajar tetap dilakukan secara daring menggunakan platform pembelajaran digital dari Politeknik APP Jakarta dan Politeknik ATI Makassar," tutur Dwi.

Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri, Iken Retnowulan menjelaskan bahwa model penyelenggaraan pendidikan dilakukan dengan model pendidikan vokasi sistem ganda (Dual System), sertifikasi BNSP, dan penempatan kerja didukung pembelajaran teaching factory. “Ini merupakan tipikal sistem pembelajaran di seluruh unit pendidikan vokasi industri milik Kemenperin yang berorientasi pada kebutuhan industri atau demand driven,” terangnya.

Dalam mengejar kemajuan teknologi digital, Politeknik APP Jakarta dan Politeknik ATI Makassar melakukan pengembangan kurikulum industri 4.0 yang dapat meningkatkan kontribusi penyediaan SDM industri yang berdaya saing terutama dalam penguasaan teknologi logistik 4.0. dan manufaktur 4.0.

“Ke depan, Kemenperin akan terus mendorong partisipasi BUMN dan perusahaan industri lainnya untuk menyelenggarakan program ini karena pemerintah telah memberikan fasilitas super tax deduction bagi industri untuk mengoptimalkan keterlibatan industri dalam penyiapan SDM kompeten di Indonesia, sehingga program ini bisa lebih masif dan tidak tergantung pada APBN dalam penyelenggaraannya,” pungkas Iken.


--> -->