Bappenas Gali Gagasan Kejar Peluang Kerja Masa Depan dan Pertumbuhan Inklusif

April 25, 2019

SORONG, suaramerdeka.com – Sebagai rangkaian pelaksanaan Indonesia Development Forum (IDF) 2019, Kementerian PPN/Bappenas memilih Kota Sorong sebagai kota ke-3 untuk menjaring gagasan dan masukan terkait tantangan pembangunan Indonesia, utamanya dalam kerangka tema IDF 2019 “Mission Possible: Memanfaatkan Peluang dalam Pekerjaan Masa Depan untuk Mendorong Pertumbuhan Inklusif.” Kota Sorong dipilih sebagai salah satu pusat bisnis yang diharapkan dapat berperan strategis dalam menstimulus pertumbuhan ekonomi inklusif di Provinsi Papua Barat.

 “Kota Sorong memiliki posisi yang strategis sebagai pusat industri, perdagangan, logistik dan hub pariwisata bagi Provinsi Papua Barat. Untuk memaksimalkan potensi tersebut, penting bagi kita untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi melalui perbaikan iklim investasi yang kondusif serta inklusif.

Selain itu, para pelaku UMKM juga perlu dipersiapkan untuk menghadapi revolusi industri 4.0 melalui pembinaan yang intensif. Ide ini tentunya sejalan dengan tema IDF 2019.” urai Staf Ahli Menteri PPN Bidang Pemerataan dan Kewilayah, Bappenas, Drs. Oktorialdi dalam pembukaannya.

Diskusi pada Road to IDF melibatkan Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil, akademisi, perguruan tinggi, dan mitra pembangunan untuk membahas tiga subtema pilihan, yaitu: (1) memperbaiki iklim investasi untuk penciptaan lapangan kerja; (2) mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah yang berdaya saing global; dan (3) mengembangkan talenta dan pasar lokal. Ketiga subtema ini dipilih terutama mengingat Kota Sorong merupakan salah satu roda utama industri, perdagangan, dan jasa di Papua.

Hadir sebagai narasumber pada kegiatan Road to IDF 2019 di Kota Sorong ini antara lain: (1) Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Kementerian PPN/Bappenas Eka Chandra Buana; (2) Kepala Bappeda Kabupaten Bima H. Muzakkir; (3) Wakil Bupati Sumba Barat Marthen Ngailu Toni; (4) Founder dan CEO Kitong Bisa Gracia Billy Mambrasar; (5) Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Papua Barat Stefanus Selang; (6) Pegiat UMKM Papua Barat Ester Wanimbo; dan (7) Chairperson Yayasan Inisiatif Dagang Hijau (IDH) Fitrian Ardiansyah.

Selain di Sorong, Road to IDF 2019 juga telah diadakan di Batam dan Semarang pada bulan Februari dan Maret lalu. Ide inovatif dan masukan terbaik dari pembahasan di keempat lokasi penyelenggaraan Road to IDF 2019 juga akan diseleksi untuk dapat ditampilkan dalam sesi khusus di IDF 2019 pada 22-23 Juli mendatang, di Jakarta Convention Centre (JCC).

IDF merupakan forum tingkat nasional yang mewadahi pertukaran gagasan dan pengalaman untuk menghadapi  berbagai tantangan pembangunan utama Indonesia dengan merangkul seluruh mitra pemerintah serta masyarakat luas. Forum tahunan ini diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas dengan dukungan Pemerintah Australia, melalui Knowledge Sector Initiative (KSI).

Tema tahun ini diambil mengingat semakin dekatnya Indonesia dengan peluang sekaligus tantangan bonus demografi. Pemerintah memproyeksikan pada tahun 2030 mendatang, struktur populasi Indonesia akan didominasi oleh penduduk usia produktif, mencapai 68 persen dari total keseluruhan penduduk Indonesia.

Ini artinya, Pemerintah dan masyarakat harus bergiat dari sekarang dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan pembangunan ekonomi yang mampu menjamin ketersediaan lapangan pekerjaan yang produktif di masa mendatang. Rumusan dan rekomendasi dari IDF 2019 akan menjadi bahan masukan untuk menyusun strategi nasional yang komprehensif untuk penciptaan lapangan kerja 10 tahun ke depan.

IDF 2019 melibatkan praktisi pembangunan, akademisi, peneliti, pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat untuk menyampaikan ide atau gagasan inovatifnya terkait isu-isu pembangunan melalui Call for Submission. Masyarakat mengirimkan buah pemikiran mereka dalam bentuk (1) makalah; (2) contoh inovasi atau praktik terbaik; (3) pertunjukan seni dan budaya; dan (4) blog, vlog, video, atau infografik. Proposal yang terpilih akan berkesempatan untuk memaparkan idenya pada IDF 2019, bersama lebih dari 200 pembicara yang akan dihadirkan.

Sumber: Suara Merdeka


--> -->