Kemenperin Ciptakan Tenaga Kerja Industri TPT

April 27, 2021

JAKARTA - Tingginya permintaan tenaga kerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT) mendorong Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meningkatkan kerja sama dengan Pemerintah Kota Solo dalam upaya pengembangan Solo Technopark.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan mengatakan langkah strategis melalui  perpanjangan kerja sama ini untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM industri. “Khususnya di sektor industri TPT melalui pengembangan Akademi Komunitas (AK) Tekstil Solo yang berada di bawah binaan BPSDMI Kemenperin dan berlokasi di kompleks Solo Technopark,” ujarnya di Jakarta, Senin (29/3).

Arus optimistis, dengan tenaga kerja yang kompeten, industri TPT di tanah air akan semakin berdaya saing. Menurut Arus, selama ini industri TPT menyumbang devisa cukup besar dari ekspor. Selain itu, juga menjadi sektor padat karya yang menyerap tenaga kerja yang banyak.

Dalam catatan Kemenperin, kinerja ekspor industri pakaian jadi sepanjang tahun 2020 mencapai USD7,04 miliar. Adapun, sektor industri tekstil ini mampu berkontribusi sebesar 6,76 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas pada 2020.

AK-Tekstil Solo merupakan salah satu unit pendidikan milik Kemenperin yang memiliki program pendidikan setara Diploma II dan terdiri dari tiga program studi, yakni Teknik Pembuatan Benang, Teknik Pembuatan Kain dan Teknik Pembuatan Garmen. “Peran ini yang perlu terus dipacu dan dioptimalkan,” ujar Arus.

Adapun, hingga saat ini, AK-Tekstil Solo telah meluluskan lebih dari 1.000 mahasiswa. Setiap tahun berhasil mencetak 300 lulusan, dengan 100% lulusan tersebut terserap kerja di perusahaan-perusahaan tekstil besar yang tersebar di wilayah Indonesia.

“AK-Tekstil Solo telah menjadi pelopor pendidikan vokasi yang menjadi rujukan, karena membangun kolaborasi yang baik antara lembaga pendidikan dan industri," jelas Arus. Artinya, AK-Tekstil Solo mampu memasok tenaga kerja terampil yang sesuai dengan kebutuhan industri TPT saat ini.

Arus menambahkan hal tersebut tidak luput dengan link and match antara pelaku industri yang mengintegrasikan kurikulum pendidikan di kampus dengan pendidikan industri. Sehingga proses pembelajaran dapat berjalan efektif dan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan industri serta siap bekerja langsung di industri.

Kota Solo dipilih sebagai lokasi pendirian unit pendidikan Kemenperin ini juga tidak terlepas dari ikon kota Surakarta yang dikenal sebagai sentra tekstil di Indonesia, khususnya industri batik. “Ke depannya, kerja sama ini akan dibicarakan lagi demi tumbuhnya dunia industri di Solo. Saya berharap semoga AK-Tekstil dan Solo Technopark bisa tumbuh untuk supply chain dari industri,” terang Arus.

Sebelumnya, Kemenperin telah menjalin kerja sama dengan Solo Technopark milik Pemkot Surakarta beserta Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Tengah dalam rangka pendirian AK-Tekstil Solo pada akhir tahun 2015 yang diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada 26 Januari 2016.


--> -->