Politeknik Ketenagakerjaan Harus Super Link and Match dengan Dunia Industri

April 06, 2021

JAKARTA – Menyesuaikan dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi, Politeknik Ketenagakerjaan (Polteknaker) melakukan perubahan dalam jangka pendek agar menciptakan efisiensi kurikulum, sumber daya manusia, produk riset dan infrastruktur.

Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi menegaskan hal-hal yang merupakan target dan tujuan Polteknaker ke depan harus dikembangkan untuk mencapai tujuan institusi sebagai perguruan tinggi vokasional dalam bidang ketenagakerjaan. "Ke depan, Polteknaker harus memfokuskan pada bidang pendidikan, riset, kerja sama dengan industri, lisensi produk penelitian dan PKM, serta penataan kampus yang memelihara kreativitas," lanjut Sekjen Anwar dalam keterangan tertulis pada Rabu (24/3).

Sebagai Perguruan Tinggi vokasi, Polteknaker harus mampu mewujudkan super link and match dengan dunia usaha dan industri, serta mampu menangani masalah relevansi pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini. Menurut Sekjen Anwar, ada 4 hal yang harus menjadi pedoman dasar dalam rangka akselerasi Polteknaker dalam mewujudkan prinsip super link and match dengan DUDI.

Pertama, pengembangan kurikulum pendidikan yang disusun dengan mempertimbangkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang di masyarakat. Kedua, peningkatan sarana dan prasarana sarana yang memadai untuk mendukung pelaksanaan penelitian di bidang industri.

Ketiga, meningkatkan kualitas tenaga pengajar yang harus bisa bersaing di dunia kerja. Selain itu perlu adanya fleksibilitas tenaga pengajar yang sewaktu-waktu dapat ditugaskan bekerja di bidang industri. Keempat, perbaikan program pendidikan yang mengarah pada kebutuhan industri dengan tujuan terciptanya relevansi antara program pendidikan dengan kebutuhan industri. 

Sekjen Anwar mengharapkan kemitraan Polteknaker dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) harus terus ditingkatkan sebagai implementasi dari paradigma pendidikan yang bergerak dari supply-driven ke demand-driven

"Saya berharap melalui kegiatan ini, akan banyak perubahan dalam pengembangan kurikulum dan silabus di Politeknik Ketenagakerjaan sehingga dapat sinergis dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri," katanya.

Menurutmu apakah strategi pemerintah untuk meningkatkan produktivitas kerja ini sudah tepat? Semua upaya ini membutuhkan kolaborasi yang melibatkan pemerintah, perguruan tinggi, dan industri. Kirimkan gagasan dan  ide menarikmu melalui kolom di berbagai kanal sosial media Indonesia Development Forum.


--> -->