Pemerintah Siapkan Stimulus untuk UMKM

February 25, 2021

JAKARTA. Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) menyiapkan sejumlah stimulus untuk UMKM yang diharapkan menjadi upaya nyata untuk membangkitkan perekonomian di Indonesia.

 

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) memaparkan tiga rencana program PEN 2021 dengan total usulan sebesar Rp29,21 triliun yaitu subsidi bunga KUR, Kebutuhan Anggaran Tambahan Reguler, dan pembiayaan investasi.

 

Rinciannya, subsidi bunga KUR 2021 sebesar 6% terdiri dari Pagu Anggaran (Reguler) sebesar Rp14,84 triliun, dan Kebutuhan Anggaran Tambahan Regular ditambah penanggulangan untuk Covid-19 sebesar Rp11,05 triliun. Begitu juga dengan pembiayaan Investasi Melalui Koperasi dengan usulan anggaran sebesar Rp 1 triliun dan target sebesar Rp1 triliun.

 

"Juga, program KUR Bunga 0% dengan usulan anggaran sebesar Rp 2,32 triliun dan targetnya untuk 5 juta usaha mikro," kata Teten dalam Rapat Kerja dengan Komite IV DPD RI, secara virtual pada Senin (8/2).

 

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim pada 2021 mengatakan  UMKM akan diberikan modal-modal usaha yang bersifat mudah diakses, antara lain KUR dan KUR super mikro. Selain itu, KemenkopUKM juga sedang berupaya untuk memangkas suku bunga KUR. “Sedang dalam pembahasan agar suku bunga KUR bisa lebih rendah, yang sekarang 9% bisa diberikan lebih rendah bagi yang terdampak Covid-19,” kata Arif pada Rabu (10/2).

 

Pada kesempatan itu, Arif Rahman mengatakan peran UMKM dalam perekonomian Indonesia sangat penting dengan kontribusi terhadap PDB mencapai 57%. Menurut Arif angka ini bisa ditingkatkan karena jumlah pelakunya sebesar 64,1 juta atau setara dengan 99% pelaku usaha di Indonesia.

 

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan, program bantuan pemulihan ekonomi untuk UMKM dinilai efektif bantu UMKM bangkit. Maka program bantuan tersebut akan dilanjutkan di tahun ini.

 

Hal itu tercermin dari hasil survei dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan survei dari LPEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia yang menunjukkan sebanyak 99 persen menyatakan program bantuan ini sangat tepat.

 

"Saya kira dari dua survei itu 99 persen para pelaku UKM menganggap program ini sangat tepat," kata Menteri Teten Masduki dalam Bincang Editor ‘Strategi UMKM Bangkit’ pada Senin (1/2).

 

Hasil survei tersebut juga menyatakan bantuan tersebut banyak digunakan oleh para pelaku UMKM untuk membeli bahan baku. Tentunya beragam bantuan seperti Banpres produktif, subsidi KUR, subsidi non-KUR dan lainnya dinilai sangat membantu UMKM dari sisi pembiayaan.

 

"Program ini sangat membantu para pelaku UMKM dari segi pembiayaan, mereka masih bisa berusaha membeli bahan baku dan modal lainnya. Saya kira mereka bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19," ujarnya.

 

Bahkan, sebanyak 53,5 persen penerima program bantuan, yang tadinya tidak memiliki pekerjaan, sekarang menjadi pelaku usaha mikro sehingga para pelaku UMKM bisa bertahan, meskipun ada sebagian yang terpaksa gulung tikar karena kehabisan modal.

 

Sementara terkait daya beli yang masih turun, Menteri Teten menilai daya beli cukup tergenjot oleh program bantuan di sektor lain seperti bantuan sosial yang dikelola oleh Kementerian Sosial, dan stimulus subsidi gaji yang dikelola oleh Kementerian Ketenagakerjaan.

 

"Saya kira program ini tidak sendirian, seperti program bantuan sosial yang dikelola oleh Kemensos cukup banyak dana yang digelontorkan dan juga ada stimulus bantuan pekerja, dan banyak program lain yang saya kira uang banyak yang mengelontor ke bawah sehingga memperkuat daya beli," pungkasnya.


--> -->