SDM Industri Kompeten TIK untuk Making Indonesia 4.0

September 18, 2021

JAKARTA - Dalam memasuki era industri 4.0, pemerintah bertekad untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan implementasi salah satu program prioritas dalam peta jalan Making Indonesia 4.0. Untuk mencapai sasaran tersebut, dua institusi pemerintah yaitu Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian dan Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Balitbang SDM) Kementerian Komunikasi dan Informatika bersinergi melalui penandatanganan dua Nota Kesepahaman yaitu Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri, Komunikasi, dan Informatika serta Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri di Bidang Digital.

“Kolaborasi kedua institusi ini tentu memicu percepatan implementasi industri 4.0 di berbagai bidang dan menjadi tuntutan tersendiri bagi kementerian/lembaga untuk mampu mengembangkan SDM yang cakap digital, tak terkecuali dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi industri di lingkungan Kemenperin,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Arus Gunawan dalam keterangan tertulis, Selasa (31/8).

Arus menambahkan, digitalisasi menjadi isu penting dalam penciptaan kompetensi SDM di lingkungan kementerian/lembaga di Indonesia, terutama di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi hampir dua tahun terakhir. Hal ini terbukti dengan meningkatnya usaha digital di Indonesia sampai 50 persen di masa pandemi.

Kolaborasi ini sejalan dengan sasaran pemerintah dalam Making Indonesia 4.0, yang di antaranya adalah membuka peluang hingga 7-19 juta lapangan pekerjaan baru di sektor manufaktur maupun non-manufaktur pada 2030. Selain itu, kebutuhan industri dalam negeri terhadap talenta digital setiap tahunnya diperkirakan sebanyak 600.000 orang.

“Namun, dibutuhkan perbaikan, khususnya pada aspek penguasaan teknologi yang menjadi penentu daya saing,” tegasnya. Lebih lanjut, kerja sama ini diharapkan dapat mendorong pemenuhan kebutuhan SDM bidang teknologi informasi dan komunikasi bagi industri dalam negeri sesuai dengan kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan saat ini.

Sementara itu, Kepala Balitbang SDM Kementerian Kominfo, Hary Budiarto menyampaikan, kerja sama ini merupakan upaya bersama pemerintah dalam mendorong percepatan peningkatan daya saing SDM industri serta komunikasi dan informatika untuk menciptakan ekosistem ketersediaan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri dan lembaga melalui sinergi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknologi informasi dan komunikasi.

“Kerja sama ini akan mensinergikan program unggulan masing-masing, di antaranya program Digital Talent Scholarship (DTS) milik Balitbang SDM Kementerian Kominfo dan beberapa program pengembangan SDM industri milik BPSDMI Kemenperin seperti program Diklat 3 in 1, Pendidikan Setara Diploma Satu, dan Digital Capability Center,” paparnya.

Seluruh lulusan akademi Program DTS akan memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti berbagai pelatihan industri di bawah program BPSDMI Kemenperin. “Program DTS yang merupakan program unggulan pemerintah untuk pengembangan talenta digital dalam mendorong peningkatan daya saing digital Indonesia dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja bidang TIK dalam menuju industri 4.0,” ujarnya.

Hary menambahkan, beragam akademi dan beragam tema pelatihan di bawah DTS diarahkan untuk pengembangan keahlian melalui reskilling dan upskilling berdasarkan keahlian yang dibutuhkan oleh industri untuk mempersiapkan era industri 4.0. “Program DTS memiliki delapan ragam akademi dan menawarkan beragam tema pelatihan,” terangnya.

Selain itu, untuk mempertemukan alumni Program DTS dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri yang sedang mencari talenta digital, Kementerian Kominfo menyediakan suatu marketplace job portal daring yang bernama Sistem Monitoring Alumni Sertifikasi Kominfo.


--> -->