• Ridhony Marisson Hasudungan Hutasoit
    Ridhony Marisson Hasudungan Hutasoit
    Aku ini bukan siapa-siapa, hanya terus berjuang meninggalkan jejak-jejak mulia dalam sejarah peradapan manusia, sebelum kelak diminta pertanggungjawaban dalam kekekalan.
Ideas

Dilan Class, Aksi Nyata Wujudkan Millennials yang Produktif

2020
Dilan Class, Aksi Nyata Wujudkan Millennials yang Produktif

Sepanjang berinteraksi dengan para pemimpin cabang industri jasa keuangan di Sulawesi Tenggara (Sultra), sekitar 70% menyatakan bahwa Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi belum tentu menjamin seorang sarjana dapat langsung bekerja sesuai ekpektasi mereka. Gap kompetensi ini tidak hanya terjadi pada tingkat sarjana, temasuk pada diploma hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Persaingan bisnis mendorong industri untuk lebih efektif dan efisen dalam berusaha. Kebutuhan pekerja siap pakai adalah solusi hal tersebut. Pada aspek lain, tidak sedikit industri menyampaikan kebutuhan tenaga kerja terkendala dengan ekspektasi penghasilan dari lulusan sarjana, bahkan tidak jarang yang ingin langsung menduduki jabatan tertentu/lebih tinggi.

Kurikulum pendidikan Indonesia cenderung membawa peserta didik pada pemahaman umum dan konseptual. Di sisi lain, kebutuhan industri bersifat spesifik, teknis dan berorientasi soft skill. Misalnya di Perbankan, seorang Account Officer (AO) memiliki tugas mempromosikan atau memasarkan produk-produk perbankan, terutama yang berkaitan dengan kredit kepada masyarakat. Artinya menjadi seorang AO harus memiliki hard skills terkait penguasaan produk, pengenalan dan penilaian nasabah termasuk menganalisis data-data keuangan debitur, mengukur tingkat risiko, mengelola profitability, monitoring kelancaran pembayaran, hingga melakukan pembinaan usaha kepada debitur jika diperlukan. Belum lagi soft skill yang diperlukan AO seperti kejujuran, komunikasi, kerja sama tim, analisis, dan sebagainya. Ini semua tidak secara utuh atau bahkan mungkin sama sekali tidak dipelajari dan diterapkan terlebih dahulu dalam kampus. Bahkan, tidak jarang pegawai di industri jasa keuangan memiliki latar belakang pendidikan berbeda dengan tugas dan fungsinya.

Berdasarkan data BPS per Februari 2019, jumlah angkatan kerja di Sultra mencapai 1.296.494 atau bertambah 9.871 (0,77%) jika dibandingkan data Februari 2018 dan bertambah 35.046 (2,78%) jika dibandingkan Februari 2017. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) mencapai 71,62% atau menurun 1,11% jika dibandingkan data tahun 2018 dan menurun 1,43% jika dibandingkan tahun 2017. Kondisi ini yang menyebabkan tingkat pengangguran terbuka mencapai 2,96% pada tahun 2019 yang berpotensi akan meningkat jikalau tidak dikelola dengan baik. Kemudian, distribusi penyerapan kerja masih didominasi oleh sektor informal sebanyak 64,7%. Sebanyak 37,15% penduduk bekerja tidak penuh (jam kerja kurang dari 35 jam) dengan rincian 11,25% pada kondisi setengah mengganggur dan 25,91% merupakan pekerja paruh waktu. Untuk tingkat nasional pada posisi yang sama, tingkat pengangguran terbuka mencapai 5,28%. Berdasarkan katadata.co.id, peningkatan pengangguran dari lulusan diploma dan universitas (sarjana) masing-masing sebesar 8,5% dan 25%. Tiga penyebab utama yaitu keterampilan tidak sesuai kebutuhan, ekspektasi penghasilan dan status lebih tinggi, serta penyediaan lapangan kerja terbatas. Penyebab tersebut dapat diatasi dengan strategi peningkatan produktivitas anak-anak muda Indonesia dengan cara kolaborasi.

Hal inilah yang mendorong OJK Provinsi Sulawesi Tenggara (OJK Sultra) terus mengembangkan kurikulum peningkatan kapasitas dan kompetensi anak-anak muda dalam Komunitas Learning Center (KLC). KLC sendiri telah menjangkau lebih dari 300 anak muda sejak berdiri di tahun 2016. Tahun 2020, kami selaku Pembina KLC terus berupaya mengembangkan kurikulum untuk menjadi solusi andal peningkatan produktifitas melalu literasi dan inklusi keuangan. Kurikulum dengan pendekatan Link and Match (Limach) antara peserta didik dengan industri, baik dari sisi minat/bakat dan kebutuhan industri termasuk produk/layanan jasa keuangan dalam meningkatkan kapasitas dan kompetensi anak-anak muda Sultra, khususnya di Kendari.  Sempat kami menamakan kurikulum ini “Block Chain-Based Curriculum atau BBC”. Penggunaan teknologi informasi menghadirkan Digital Class, apalagi dalam mencegah penyebaran virus COVID-19 dengan cara meminimalisasi kelas tatap muka dan optimalisasi teknologi informasi untuk membentuk ekosistem belajar tanpa batas.

Kelas Duta Inklusi dan Literasi Keuangan (Dilan Class) adalah perwujudan penerapan pengembangan kurikulum yang dimaksud. Dilan Class memiliki 4P sebagai manfaat utama bagi peserta didik, yaitu  perilaku, pengetahuan, pengalaman, dan partner (networking). Dilan Class akan mempertemukan peserta didik dengan para expert dari industri termasuk OJK sebagai pengajar/narasumber. Kami mendorong untuk para pemimpin cabang industri jasa keuangan berkontribusi bagi peningkatan produktivitas anak-anak muda Sultra melalui literasi dan inklusi keuangan. Kurikulum ini dibagi menjadi dua, yaitu kompetensi umum dan khusus. Kompetensi umum mencakup pemahaman terkait industri jasa keuangan, sedangkan kompetensi khusus melibatkan minat peserta dan mencakup materi terkait entrepreneurship, soft skill, hingga creative/digital skills.

Ide untuk mengembangkan kurikulum dalam Dilan Class ini, salah satunya, kami dapatkan saat mengikuti short course dari Australia Awards tahun 2019 tentang Kepemimpinan dan Inklusi Keuangan. Professor Edward Buckingham dari Monash University menyatakan tiga faktor penting dalam inklusi keuangan, yaitu institusi, kapabilitas, dan aset. Faktor kapabilitas dan aset menjadi dua faktor yang kami fokuskan untuk dikembangkan baik melalui pelatihan berkelanjutan dan perluasan cipta kerja bagi anak-anak muda sebagai stimulus agar mereka produktif. Produktif karena dapat memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di industri baik terkait keterampilan maupun “sinkronisasi” dengan biaya tenaga kerja mereka serta menjadi wirausaha (entrepreneur) untuk membuka lapangan kerja yang didukung oleh produk jasa keuangan, khususnya produk jasa keuangan yang disubsidi pemerintah seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Usaha Mikro (UMi), dan lainnya. Kemudian, masyarakat yang memiliki penghasilan diharapkan mampu menabung/berinvestasi pada sektor jasa keuangan. Kami berupaya mengoptimalkan outcome antara inklusi keuangan dan produktivitas.

Selain itu, ke depan Dilan Class akan menjadi media penggerak agar para pemuda di Kendari mau ikut serta membangun desa. Kami akan menghubungkan peserta didik pada Dilan Class kepada program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) serta berkolaborasi dengan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) universitas/kampus di Sultra. Misalnya melalui program unggulan TPAKD Kabupaten Konawe Selatan, yaitu  Kredit Hindari Rentenir dan Budaya Lestari Semesta (Kredit Hebat). Di sisi lain, kami bermimpi Dilan Class akan menjadi salah satu sumber pencetak  pengurus/direksi andal untuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) termasuk stimulus penyedia petani, nelayan, hingga peternak muda dalam rangka membangun Indonesia melalui desa. Distribusi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun ke tahun yang makin besar berpotensi sebagai media penciptaan lapangan kerja baru. Tidak lupa, peran sebagai duta melekat pada peserta didik dengan tujuan agar manfaat yang mereka peroleh dapat dibagikan bagi keluarga dan lingkungan sekitar.

Akhir kata, jika nama Dilan telah berhasil membawa penonton untuk hanyut pada keindahan kisah cinta remaja masa SMA di masa lampau. Kami berharap, Dilan Class yang sedang kami perjuangkan dapat membawa anak-anak muda Sultra menuju masa depan yang produktif demi menggenapi cita-cita bersama, yaitu Indonesia maju.


Komentar
  • Generic placeholder image
    Try Edi Suwarno - 1 Apr 2020 9:34
    Besarnya peran teknologi dan informasi mendorong anak muda Milenial untuk terus meningkatkan proktivitas literasi & inklusi keuangan. Dengan adanya Kurikulum dengan pendekatan Link and Match (Limach) yang sering disebut Block Chain-Based Curriculum atau BBC” akan menjadi suatu pendorong kultur profesional dan sebagai nomenklatur milenial di Indonesia khususnya Sulawesi Tenggara.
  • Generic placeholder image
    Aslinda - 2 Apr 2020 13:42
    DILAN CLASS merupakan perwujudan dari program OJK Sultra untuk terus mengembangkan kemampuan & kompetensi anak muda di Sultra khususnya kota Kendari yang tergabung dalam komunitas Learning Center. hal ini menurut saya sangat luar biasa untuk meningkatkan peran anak muda di Kendari untuk turut berkontribusi terhadap daerahnya dalam hal pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan produktivitas anak muda. apalagi anak muda merupakan generasi penerus bangsa, khususnya daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. menurut saya, kurikulum yang diterapkan dalam DILAN CLASS ini sangat bermanfaat bagi anak muda saat ini dimana dalam kurikulum dimaksud mereka diberikan kemampuan umum (kemampuan terkait industri jasa keuangan) dan kemampuan khusus (entrepeneurship, soft skill, hingga creative/digital skills). yang menurut saya, kemampuan ini belum tentu kita dapatkan di bangku kuliah atau masa SMA. saya juga melihat adanya program ke depan bahwa DILAN CLass ini mampu menjadi penggerak anak muda di kendari untuk membangun desanya. menurut saya, di desa itu memang harus ada anak muda kreatif yang kemauannya sangat tinggi untuk belajar lebih sehingga ke depan mampu untuk bersaing. dan jika mereka memiliki kemampuan bisa saja menjadi pemimpin di desanya, membangun desanya, memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan pengelolaan keuangan, industri jasa keuangan, bagaimana cara untuk menabung dan lain sebagainya. hal ini juga sangat diharapkan ke depan DILAN CLASS mampu mewujudkan dan meningkatkan perekonomian di desa. mengajak para pemuda yang ada di desa untuk mau bersama sama membangun desa, tentu bukan hanya generasi yang memiliki kompetenti tinggi tapi juga generasi yang berakhlak mulia. DILAN CLASS ini juga semoga bisa menjadi penggerak di desa untuk bisa mengakses keuangan daerah nya melalui kolaborasi dengan program TPAKD OJK Sultra. mereka dapat mengedukasi keluarga nya maupun masyarakat di desa terkait dengan OJK dan industri jasa keuangan, dan edukasi untuk menabung di bank atau menggunakan asuransi dan masih banyak lagi. terima kasih untuk kurikulum yang telah dibuat oleh OJK Sultra, semoga program yang sudah direncanakan dapat terlaksana dengan baik dan tujuan dapat tercapai. Aamiinn. saya mendukung anak muda untuk terus berkarya dalam hal yang positif, tinggalkan hal hal yang negatif, karena mereka adalah penerus bangsa, siapalagi yang bisa diharap ke depan, kecuali anak muda yang memiliki integritas, profesionalisme, memiliki kompetensi serta mampu bersinergi dalam membangun bangsa :)
  • Generic placeholder image
    Juju Rahmadani - 2 Apr 2020 13:44
    Saya sangat setuju dengan diadakannya Dilan Class, dengan kemajuan teknologi yang semakin maju diera Milenials ini dapat mempermudah para anggota atau pemuda Dilan Class untuk mensosialisasikan atau memperkenalkan tentang inklusi dan literasi keunagan yang ada di indonesia terkhusus di Sulawesi Tenggara, pengenalannya bisa melalui media sosial maupun sarana teknologi yang lain, kemudian untuk masyarakat yang berada di daerah terpencil yang belum banyak menggunakan teknologi media sosial saat ini maka dengan diadakannya Dilan Class dapat mempermudah untuk bersosialisasi secara langsung apalagi Dilan Class akan menjadi media penggerak agar para pemuda di Kendari mau ikut serta membangun desa sehingga dapat melaukukan Edukasi tentang Inklusi dan literasi keuangan secara langsung kepada Masyarakat awam yang berada di daerah terpencil. Tidak sedikit orang yang hanya bermimpi menjadi sukses tanpa melakukan upaya lebih untuk mewujudkannya, meski sulit untuk digapai, nyatanya banyak di luar sana yang berhasil mewujudkan mimpinya menjadi sukses di masa muda apalagi dengan di adakannya sarana untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi anak muda terkhusus kendari Sultra menuju masa depan yang produktif melalui Kelas Duta Inklusi dan Literasi Keuangan semoga dapat membawa Indonesi Maju. sedikit Saran untuk Dilan Class agar lebih produktif, seperti yang dijelaskan di atas sebagai milenials dan anggota Dilan class harus memiliki Atau menguasai Soft Skill maka tidak lupa juga agar anak muda Dilan class menerapkan Sifat Jangan muda Merasa Cepat puas, Selalu Upgrade Ilmu dan terus belajar dan Berani mengambil resiko agar apa yang didapatkan bisa di kembangkan sehingga mempermudah untuk terus memperkenalkan tentang inklusi dan literasi keuangan yang ada di indonesia khususnya Sulawesi tenggara. Terimakasih
  • Generic placeholder image
    Juju Rahmadani - 2 Apr 2020 13:54
    Terimakasih
  • Generic placeholder image
    ade hesti - 2 Apr 2020 16:10
    Yth Pak Ridhony, Di industri manapun dan dari jenis pekerjaan apapun, mulai dari konsultan strategi; sales-marketing sampai ke manufacturing, aspek yang diharapkan sebagai outcomes adalah selalu FASTER (lebih cepat), MORE EFFICIENT (lebih efisien) dan BETTER (lebih baik). Ketiga outcomes ini menyesuaikan dengan konsep managemen bagaimana PEOPLE, PROCESS dan TECHNOLOGY berinteraksi. Kondisi umum ini kemudian menjadi kunci bagi perusahaan dari industri manapun untuk memfokuskan diri kepada PEOPLE dan PROCESS nya, sehingga tepat sekali kalau kemudian banyak perusahaan yang mulai menyuarakan ke dunia pendidikan, khususnya dunia pendidikan tingkat menengah (SMA – SMK atau yang sederajat) dan dunia pendidikan tingkat tingkat (Sekolah Tinggi – Politeknik – Universitas atau yang sederajat) agar mulai menemukan terobosan baru dalam konteks mata pelajaran atau kuliah, dimana anak didik atau mahasiswa(i) nya dibekali dengan soft skill dan knowledge yang lebih mengarah kepada keahlian khusus ketimbang hanya teori. Terobosan yang dilakukan OJK Sultra untuk bekerjasama dengan dengan stakeholder terkait via KLC, memulai program DILAN tentunya merupakan terobosan dan program tepat guna, karena ini membantu anak didik, mahasiswa(i) untuk mendapatkan paparan mengenai pemahaman PROSES untuk industri terkait dari jauh-jauh hari. Saran dari kami adalah agar terobosan seperti ini terus dikembangkan (QUALITY) dan diperbanyak (QUANTITY) dengan melibatkan lebih banyak stakeholder yang berkepentingan. Mungkin juga dipikirkan kemungkinan lain misalnya jika OJK kemudian menjadi bagian integral dari mata rantai perkuliahan di kampus kampus terkait dengan menjadikan mata kuliah OJK menjadi salah satu mata kuliah pilihan atau tambahan, dan bentuk perkuliahannya pun mungkin dapat dipertimbangkan dalam bentuk project based. Maju terus OJK Sultra, Maju terus Indonesia.
  • Generic placeholder image
    Mery Silalahi - 7 Apr 2020 13:24
    Dilan Class wadah ciamik dalam mencetak generasi muda Sultra yang berkualitas. Terobosan baru yang berisikan kolaborasi antara industri dan anak muda, dengan segala perkembangan di dalamnya, baik teknologi maupun pengetahuan. Memberikan bekal kuat untuk dapat mengatasi persaingan yang semakin hebat di luar sana. Semoga Dilan Class yang sedang diperjuangkan ini pun dapat menjadi contoh serta diterapkan di antara industri dan wadah atau pelaku pendidikan yang lainnya. Bisa dibayangkan bagaimana jika semua anak muda di tanah air memiliki produktivas tinggi serta berkembang literasi serta inklusi keuangannya? Ya, maju bahkan akan sangat maju. Sukses dan bersemangat menanam benih-benih unggulan hingga tiba saatnya akan menuai hal-hal yang luar biasa unggul juga. Untuk OJK, untuk Indonesia.
  • Generic placeholder image
    Nugraha Ibnu Prayoga - 7 Apr 2020 15:14
    ini keren sih menurut saya. pembawaan materi artikelnya cukup ringan dan mengalir, sehingga pembaca sangat mudah memahami. dilan class ini suatu konsep yang sangat luar biasa, karna dilan class ini hadir sebagai wadah untuk meningkatkan kapasitas anak muda di sulawesi tenggara, ditambah pada tahun 2030 kita akan menghadapi puncak bonus demografi tahap ke-2. Dengan adanya kegiatan dilan class ini, saya yakin kita akan siap mengahdapi bonus demografi sekaligus revolusi industri 4.0. Selain itu, menurut saya dilan class ini merupakan sebuah terobosan yang cukup signifikan dalam rangka peningkatan kapasitas anak muda dengan melibatkan pelaku industri, sehingga secara jangka panjang ini akan berdampak untuk mengurangi missmatch antara kebutuhan industri dan kurikulum pendidikan tinggi. saya berharap, kedepanya dilan class bisa menjadi role model dalam strategi jitu peningkatan produktivitas terutama untuk anak muda.
  • Generic placeholder image
    Emy Syamsuria - 7 Apr 2020 15:54
    Salut bgt sama Insan OJK Sultra, benar-benar care dan peduli dengan kompetensi anak muda di Sultra, tidak semua instansi punya nilai sosial tinggi seperti OJK Sultra, nilai sosial tinggi + selalu tepat sasaran. Saya termasuk anak Muda Didikan OJK Sultra, dalam padangan Objektif saya, Dilan Class bener2 menaikkan value diri anak anak muda terutama anak binaannya. Setiap kegiatan sosial OJK Sultra seperti nya memang selalu terkonsep dengan baik, hasilnya pun tidak sia sia.. Saya dan kawan2 saya, alumni KLC OJK Sultra th 2018, Alhamdulillah sudah banyak yg masuk ke industri keuangan, dan bahkan menjadi enterpreneur. Ilmu itu Mahal, tapi OJK Sultra memberikan didikan dan perhatiannya secara gratis untuk kami, generasi muda sultra. Banyak Ilmu Praktis yang didapatkan sampai Nilai Etika dan Moral dalam berkehidupan, semua Nyata! Nyata, dan tidak konseptual. Terima Kasih OJK Sultra! Terima Kasih OJK Indonesia
  • Generic placeholder image
    Burhan H. Himawan - 8 Apr 2020 16:27
    Saya memang hanya beberapa minggu saja pernah berkunjung ke Kendari, Sultra. Namun setidaknya saya cukup merasakan bahwa ada banyak potensi yang dimiliki Sulawesi Tenggara dan Kota Kendari secara khusus. Berbagai sektor memiliki potensi yang perlu lebih dalam lagi digali, atau lebih luas lagi dieksplorasi. Ditambahlagi perkembangan teknologi dan pembangunan memudahkannya. Sayangnya seperti kebanyakan daerah di luar Pulau Jawa, korelasi antara Jumlah angkatan kerja, Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK), dan angka pengangguran terbuka seperti yang ada di artikel ini menjadi penyebab tidak dapat tereksplorasinya potensi-potensi di Sulawesi Tenggara. Sehingga dibutuhkan sarana atau wadah yang dapat memfasilitasi pengembangan sumber daya manusia untuk menyelesaikan permasalahan terkait hard skill, soft skill, dan kreativitas, yang nantinya berimbas pada perbaikan Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK). Sangat tepat bagi OJK Sultra yang memberikan fasilitas Dilan Class sebagai upaya peningkatan SDM di Sultra. Kiranya banyak pihak yang dapat memberikan perhatian pada kegiatan ini supaya dapat menjadi lebih besar dan bahkan diterapkan di daerah-daerah lainnya di Indonesia.
  • Generic placeholder image
    Tri muliyanto - 9 Apr 2020 7:02
    Banyak anak muda yg saat ini bingung setelah lulus mau jadi apa dan harus jalan kemana, itu di karenakan kurangnya skill lapangan dan interaksi sosial kepada orang orang yg berhasil atau sukses, ini lah yg mnyebabkan bnyaknya sarjana muda yg menganggur. Dilan class tidak hnya sekedar memberikan materi, di dalam metode kurikulumnya sangat berbeda dengan yg lain, di mn para anak muda akan di pertemukan dgn pelaku usaha atau org besar sehingga mereka akan dapat menarik ilmu usaha yg dapat membuka pikiran untuk bergerak kedepannya. Ini akan sangat membantu anak muda dalam menemukan fashionnya di dalam berwirausaha/bekerja. Usia bukan tolak ukur dalam belajar, dillan kelas bukan untuk kalangan mahasiswa yg sedang berusaha menyelesaikan studi. Tetapi, dillan kelas terbuka untuk umum bagi mereka yg mau menggali ilmu yg ada pada orang orang hebat yang kedepannya akan mengembang ilmu yg di dapatkannya.
  • Generic placeholder image
    yudhisti r - 9 Apr 2020 16:55
    Menurut saya Dilan Class (DC) ini revolusioner dalam melakukan sharing ilmu, kedepannya semoga DC dapat direplikasi ke seluruh Indonesia dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia khususnya golongan muda dengan materi yang lebih bervariasi tidak hanya keuangan
  • Generic placeholder image
    Nur wulan sari - 17 Apr 2020 4:13
    saya sangat setuju banget kalau Dilan Class ini merupakan suatu aksi nyata yang dapat mewujudkan millennials yang Produktif, hal ini bisa saya rasakan sendiri, dimana ketika saya sebagai Generasi muda yang dapat tergabung dalam Komunitas Learning Center (KLC) dapat mengembangkan potensi diri saya baik dalam bidang pengetahuan. Hal ini juga berkag adanya Dilan Class, dimana dengan adanya Dilan Class mengajarkan kami mengenai pemahaman Industri Jasa Keuangan dan pengembangan softskill. Nah, hal tersebut merupakan sesuatu hal yang sangat penting bagi kita generasi muda sebagai Agent of Change, seperti yang telah disampaikan oleh bapak dalam tulisan ini bahwa Indeks Prestasi Kumulatif (Ipk) tinggi belum tentu dapat menjamin seorang sarjana dapat langsung berkerja sesuai dengan Ekspetasi mereka. Tak jarang kita temui seorang sarjana yang dulunya perna meraih Indeks Prestasi Kumulatif (Ipk) tinggi ketika menjadi mahasiswa di kampus, mereka hanya berdiam diri dirumah (Penganguran). Hal ini juga dapat disebabkan karena mereka terkadang hanya terfokus terhadap teori-teori tanpa mengimplementasikan dan kurangnya pengembangan Soft skill pada diri mereka. Saya secara pribadi sangat mengapresiasi sekali dengan adanya Dilan Class ini yang dapat menjadi bekal bagi Generasi Muda. Karena generasi muda merupakan harapan dan penerus bangsa kita tercinta ini. Adapun dalam Dilan Class juga memiliki manfaat yang sangat luar biasa bagi kami generasi muda, yaitu 4P (Perilaku, Pengetahuan, Pengalaman, dan Patner/Networking). Yang pertama manfaat kita dapatkan mengenai Perilaku, nah mengenai perilaku dengan adanya Dilan Class secara langsung kita akan langsung berinteraksi kepada berbagai pihak industri baik industri pelayanan jasa keuangan, nah disitu kita dapat melihat dan mencontoh perilaku mereka ketika berinteraksi. Dan belajar bagaimana etika yang baik ketika bertemu serta bercakap kepada mereka. Sehingga dengan begitu kita dapat mengetahui perilaku uang seharusnya dilakukan, Karena perilaku merupakan sesuatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan bagi setiap individu, apabilah perilaku kita tidak baik maka bisa jadi orang yang berada disekeliling kita merasa tidak nyaman dan senang bersama kita. Kemudian kedua yaitu pengetahuan, pengetahuan ini merupakan suatu hal yang tidak kalah pentingnya bagi kita. Didalam Dilan Class kita akan menambah pengetahuan, baik mengenai industri pelayanan jasa keuangan sampai dengan pengembangan Soft Skill. Yang dimana hal tersebut sangat dibutuhkan dalam meningkatkan potensi diri kita, dan ilmu yang kita dapat pula dalam Dilan Class langsung dari pihak industri tersebut sehingga sehingga sesuatu hal yang terkadang kita kurang pahami, ketika bertanya kepada mereka kita akan mendapatkan jawaban yang terpercaya dan memuaskan karena langsung dari pihak industrinya. Kemudian yang ketiga ialah pengalaman, dimana pengalaman sesuatu hal yang sangat berharga, dengan pengalaman kita dapat menjadi lebih baik lagi, karena dari pengalaman kita akan mendapatkan pelajaran-pelajaran yang sangat berarti dalam menjalankan kegiatan tersebut dan dapat menjadi patokan untuk melangkah kedepannya. Keempat ialah Patner, nah ini juga Saya rasa merupakan keunggulan dari Dilan Class, dimana kita sebagai generasi muda dapat langsung berinteraksi langsung dengan berbagai industri, sehingga relasi kita bertambah, dan bisa jadi hal ini akan memudahkan kita dalam menambah informasi. Itulah beberapa hal mengenai Komunitas Learning Center (Klc) dan Dilan Class menurut saya pribadi, sekali lagi saya mengatakan sangat bahagia dengan adanya Komunitas Learning Center (Klc) yang dimana merupakan wadah yang dapat mempersiapkan Generasi muda untuk lebih baik lagi.. Terimakasih ????
  • Success!
    Failed!
--> -->