• Ahmad Lutfi Karim
    Ahmad Lutfi Karim
    Currently pursuing bachelor degree in Food Technology, Universitas Gadjah Mada. I have interest in technological development and creative industry. Although majoring in Food sciences, I have a passion in social issues, especially about nutrition and education, and seeking opportunities for continuous improvement. I also run a project named Ghidza as Nutrition researcher

Datasure aplikasi datasharing untuk mendorong pemnafaatan Big Data di Indonesia

2019
Dewasanya saat ini kita berada di tengah-tengah era Revolusi Industri 4.0, dimana terjadi banyak perubahan di dunia baik dari segi ekonomi hingga sosial budaya. Keberadaan Revolusi Industri 4.0 membawa perubahan hampir disegala bidang termasuk dalam perihal ekonomi. Kehadiran Big Data membuat adanya usaha untuk mempelajari perilaku konsumen melalui data yang ada, platform big data ini juga merupakan salah satu tulang punggung Revolusi Industri 4.0. Sumber data yang dimiliki Big Data biasanya didapatkan dari berbagai pola perilaku pengguna, data yang dikumpulkan bisa berupa Structured Data maupun Unstructured Data. Menurut survei yang kami lakukan terhadap 64 responden mahasiswa (sebagian besar mahasiswa Universitas Gadjah Mada), terdapat sebesar 82,8% responden menginginkan adanya suatu timbal balik berupa uang atas penggunaan data yang dilakukan oleh pihak ketiga. Yang mana 48,4 % di antaranya merasa bahwa data adalah hak milik setiap orang. Lebih dari itu, 71% responden ingin mendapatkan timbal balik berupa saldo rekening dan 17% responden menginginkan poin/voucher. Datasure merupakan aplikasi data sharing yang menyediakan big data hasil transaksi pengguna dan tren yang berkembang di masyarakat yang terintegrasi dengan aplikasi e-commerce dan social media. Dalam hal ini, Datasure menjalankan peran B2B (business to business) melalui penyediaan big data sebagai raw material dan informasi. Yang mana data sebagai raw material dibagi menjadi structured data dan unstructured data Berdasarkan survei Hootsuite (2019), 60% penduduk Indonesia merupakan pengguna smartphone. Yang mana terjadi peningkatan jumlah pengguna smartphone sebesar 21% dari tahun 2018. Sedangkan menurut analisis Ernst dan Young (2015), prediksi volume e-commerce di Indonesia pada tahun 2020 yaitu sebesar $130 Milyar, dimana terjadi peningkatan sebesar 50% tiap tahunnya. Adapun pertumbuhan sektor keuangan di Indonesia yaitu sebesar 5,02 % (2016). Dimana kontribusi sektor perbankan yaitu sebesar 70 % (OJK, 2016). Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, Datasure melibatkan 2 pihak, yaitu user sebagai penyedia data dan buyer sebagai sasaran penjualan data. Adapun detail tools dan metode yang diterapkan oleh Datasure yaitu: 1. Penggunaan Android Studio untuk Mobile Development 2. Penggunaan AWS sebagai layanan cloud yang digunakan 3. Node js sebagai bahasa back-end yang digunakan 4. Metode enkripsi data dengan Aes 256 untuk menjaga keamanan/privasi data pengguna 5. Desain User Interface menggunakan aplikasi Figma 6. Machine Learning dengan tensorflow pada Datacam Datasure nantinya akan berbentuk mobile apps karena pertimbangan fleksibilitasnya. Datasure dikembangkan melalui market validity test untuk mengetahui urgensi dan kebutuhan pasar akan apalikasi data sharing. Hasil riset tersebut kemudian dianalisis dan dikembangkan dalam bentuk User Interface Design menggunakan aplikasi Figma. Kemudian Node js digunakan sebagai bahasa back-end seiring front-end yang telah dibuat. Lebih advance kemudian dikembangkan dalam aplikasi berbasis Android dengan Android Studio untuk penyempurnaan design dalam aplikasi yang nyata melalui coding. Untuk basis data, digunakan AWS sebagai layanan cloud yang menjadi media penyimpanan Datasure secara daring. Sebagai penyempurna aplikasi, digunakan Aes 256 untuk enkripsi data demi menjaga privasi/keamanan data pengguna. Lebih dari itu, Tensorflow digunakan dalam pengembangan Datacam yang menerapkan machine learning.

Komentar
--> -->