• Zulkifly Rumba A. Singku
    Zulkifly Rumba A. Singku
    Zulkifly Rumba A. Singku saat ini sedang menempuh semester 8 di Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia. Ia sudah sering melakukan penelitian mengenai masyarakat Indonesia baik dari segi Teknologi dan Kesehatan juga. Ia juga merupakan salah satu juara nasional karya ilmiah gadjah mada competition dan peraih penghargaan dari KOMA Youth dalam ajang Indonesian Young Profesional Paper Awards 2017 di Makassar dan pernah menjadi Presenter di Kegiatan Internasional pada Asian Youth Forum 2018 yang dihadiri dari berbagai negara. Selain bidang akademis, Rumba juga aktif dalam organisasi. Ia merupakan Ketua Divisi Riset dan Teknologi Periode 2017-2018 di sebuah Organisasi Pusat Pengembangan Riset…

Membuka Peluang Usaha CATUR (Cangkang Telur) Melalui Teknologi Sel Galvani Sebagai Sumber Energi Listrik Berkelanjutan Berbasis Lingkungan Bebas Limbah Menuju Zero-Waste

2019
Hingga saat ini kebutuhan energi listrik masih menjadi masalah serius diberbagai penduduk kecil di Indonesia. Ketersediaan energi termasuk listrik merupakan elemen yang sangat penting, sekaligus sebagai kebutuhan untuk menunjang pembangunan nasional yang berkelanjutan. Krisis energi ini diperkirakan akan terus berlangsung beberapa tahun ke depan jika tidak segera diatasi. Kelangkaan sumber daya dan peningkatan permintaan sumber daya energi di masyarakat bisa menjadi hal yang sulit diselesaikan apabila tidak dipahami secara benar yang berujung menjadi permasalahan yang sangat serius. Hal ini sebenarnya bisa diatasi dengan menggunakan energi alternatif dari limbah. Dengan adanya energi alternatif yang baru, diharapkan masyarakat dapat mengolah limbah skala rumah tangga dengan menggunakan konsep Zero-Waste. Energi listrik yang berasal dari cangkang telur sebagai limbah rumah tangga mampu digunakan sebagai kebutuhan energi dan mengurangi jumlah limbah. Telur yang sudah diolah menjadi bahan makanan, cangkang atau kulit telurnya tentu sudah tidak terpakai lagi. Masyarakat umumnya membuang limbah cangkang kulit tersebut tanpa memanfaatkannya terlebih dahulu. Sistem penanganan limbah masih belum optimal sampai sekarang, karena masalah ini pula penulis mencoba menggali potensi dari limbah cangkang telur sebagai usaha atau peluang bisnis untuk diolah menjadi bahan yang lebih mempunyai manfaat daripada hanya di buang atau dibiarkan begitu saja dan tidak memberikan dampak positif. Solusi untuk mengatasi masalah ini adalah pengelolaan sampah secara mandiri pada skala rumah tangga. Menurut data Direktorat Jenderal Peternakan (2009), produksi telur di Indonesia tahun 2009 sebesar 1.013.543 ton. Konsumsi telur yang begitu banyak dan terus meningkat pesat pada masyarakat tentunya meninggalkan suatu permasalahan lain berupa sampah atau limbah dari hasil produsi cangkang telur tersebut. Cangkang telur tidak dapat dikonsumsi sehingga hanya menjadi limbah rumah tangga yang kian lama terus menumpuk. Salah satu cara untuk memanfaatkan limbah cangkang telur selain sebagai kerajinan tangan ialah sebagai energi alternatif karena kandungan CaCO3 yang sangat kaya pada cangkang telur. Cangkang telur yang merupakan senyawa CaCO3 dapat diekstraksi melalui metode elektrolisis dengan direaksikan dengan senyawa HCl agar terbentuk senyawa CaCl2. Senyawa hasil dari reaksi kemudian di elektrolisiskan untuk mendapatkan senyawa Ca. Dari hasil penelitian ini mampu menciptakan energi yang alternatif, sekaligus mengurangi pencemaran limbah cangkang telur yang mampu menghasilkan jumlah energi yang memadai dan menunjang sumberdaya untuk pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan penelitian penulis terhadap masyarakat kecil, limbah cangkang kerang diharapkan nanti mampu menjadi peluang usaha dalam pengolahan limbahnya dan menunjang kebersihan lingkungan. Melalui cara ini diharapkan setidaknya masalah krisis energi dan persampahan dapat dipecahkan, disamping itu proses daur ulang limbah yang ada dapat bermanfaat untuk bahan baku sektor energi. Hal ini tentunya dikarenakan jumlah konsumsi telur di Indonesia sendiri sangatlah banyak, menyebabkan limbah cangkang yang dihasilkan sangat banyak dan harganya pun sangat murah. Cangkang telur mudah ditemukan dan diolah menjadi energi dibandingkan dengan limbah lain untuk mendapatkan nilai jual yang lebih baik dipasaran. Selain itu, biaya pembuatan yg dibutuhkan juga minim sehingga menjadikan cangkang telur sebagai energi yang ekonomis namun tidak kalah bersaing dengan energi-energi lain. Dengan adanya cangkang telur sebagai energi alternatif yang efektif dan ekonomis tentunya dapat membantu masyarakat menanggulangi baik limbah sampah dari cangkang telur.

Komentar
--> -->