Polo Pendem Milenial untuk Petani Kuat dan Masyarakat Sehat
M Adhi Prasnowo
Telah Menempuh gelar sarjana bidang Teknik Industri dan gelar Magister bidang Teknik dan Manajemen Industri, tercatat juga sebagai pemuda inspiratif Kabupaten Sidoarjo Tahun 2017 Bidang Lingkungan.
Polo Pendem Milenial untuk Petani Kuat dan Masyarakat Sehat
2019
Polo pendem kosakata bahasa jawa yang memiliki makna jenis makanan tradisional dari hasil tumbuhan yang memiliki buah didalam tanah (terpendam/pendem), seperti umbi-umbian layak makan, diantaranya : ketela pohon/kaspe (siongkong) ketela rambat/telo (ubi boled ), mbothe/talas, bentol, ganyong, kacang ose (Kacang tanah) dan masih banyak yang lainya, atau dengan kata lain jenis umbi-umbian yang biasa ditanam di kebun para petani. Dewasa ini polo pendem telah banyak dilupakan oleh masyarakat sebagai bahan makanan pokok pengganti beras, sehingga petani juga merasa tidak memiliki manfaat lebih dari menanam tanaman jenis polo pendem kecuali untuk konsumsi pribadi. Namun pada sisi lain polo pendem memiliki begitu banyak manfaat baik secara kesehatan maupun nilai ekonomis tinggi jika dapat dikelola dengan baik. Terbukti jumlah impor singkong tahun 2018 mencapai 500.000 Ton, demikian juga dengan komoditi polo pendem yang lain Indonesia masih ketergantungan dengan impor. Hal tersebut menjadi peluang besar secara perekonomian bagi petani dan pelaku usaha kecil yang berhubungan dengan komoditi polo pendem. Dengan memasyarakatkan budaya mengganti jajanan modern dengan camilan polo pendem yang dikemas dan dibranding lebih milenial. Seperti yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Jawa Timur dengan mengganti snack rapat dengan panganan tradisional. Sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan ke 8 (delapan) yakni Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkelanjutan, tenaga kerja yang optimal dan produktif, serta pekerjaan yang layak untuk semua. Potensi ekonomi polo pendem milenial menjadi ceruk pasar tersendiri, terutama memperlebar segmen dan target pelaku usaha dikalangan anak muda yang juga sejalan dengan target memperbanyak tingkat pekerja muda baik sector formal maupun informal. Generasi muda kekinian tidak lagi segan untuk menjadikan potensi usaha polo pendem milenial sebagai jenis usaha yang menjanjikan secara pendapatan. Karena konsep polo pendem milenial yang merubah pola pikir makanan yang tidak layak secara aspek pemasaran dan komersial menjadi jenis makanan atau kudapan yang jauh lebih diterima semua golongan usia dengan cara polo pendem milenial diberikan sentuhan packaging dan branding selera anak muda. Setelah ceruk pasar terbentuk secara kuat kemudian akan berdampak pada berputarnya siklus supply and demand terhadap komoditi polo pendem. Petani sebagai produsen akan semakin bergairah untuk memproduksi komoditi polo pendem sehingga kehidupan petani menjadi lebih layak.